Seperti yang dikatakan oleh dokter kulit mana pun, pelembap harus menjadi langkah yang tidak dapat dinegosiasikan dalam rutinitas perawatan kulit setiap orang, apa pun jenis kulit atau musimnya.
Produk ini sangat penting untuk menyegel kelembapan agar kulit tetap kuat, terhidrasi, dan sehat—tiga hal yang dapat bermanfaat bagi siapa saja. Seringkali, lotion atau krim standar sudah cukup untuk menyelesaikan pekerjaan.
Namun, ada kalanya Ladies keliru memilih jenis pelembap yang tepat untuk kulitmu.
Bagaimana caranya mengetahui bahwa kamu mungkin saja memilih pelembap yang keliru? Simak ulasannya di bawah ini, Ladies!
1. Kulit kering secara berlebihan
Tanda yang paling jelas bahwa pelembapmu tidak berfungsi adalah kulit masih terasa kering setelah mengaplikasikannya. Kondisi ini seharusnya sudah menjelaskan fakta bahwa kulitmu membutuhkan lebih dari yang terkandung dalam pelembapmu, Ladies.
2. Kulit jadi berminyak atau berjerawat
Wajah yang jadi berminyak berlebihan dapat menjadi tanda untuk mengganti pelembap. Ketika kulit kekurangan kelembapan, kulit akan mencoba mengimbanginya dengan memproduksi minyak alaminya sendiri secara berlebihan, membuatmu memiliki kulit yang licin.
Baca juga: Yuk, Berkenalan dengan Tinted Moisturizer Beserta Manfaatnya
3. Terasa sensasi iritasi, terbakar, atau kesemutan
Ada sejumlah alasan mengapa kulit bisa teriritasi—faktor lingkungan, perubahan hormonal, juga penggunaan bahan aktif dan perawatan kulit secara berlebihan.
Jika kamu meraskaan sensasi iritasi, terbakar, atau kesemutan saat menggunakan pelembap, kulitmu mungkin bereaksi atas bahan aktif yang terkandung di dalamnya.
Jika Ladies mengalami tiga gejala di atas, segera ganti pelembap dengan kandungan yang lebih gentle dan ramah bagi skin barrier!
Sumber: wellandgood.com