OUR NETWORK

Hati-hati, Kesehatan Mental Dapat Memengaruhi Kesehatan Pencernaanmu

Saat ini, kewaspadaan mengenai kesehatan mental sudah semakin meningkat jika dibandingkan dengan beberapa tahun silam. Kesehatan mental mulai dipandang sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Hal ini tentu saja merupakan perkembangan positif di bidang kesehatan dan kemanusiaan.

Kesehatan mental sesungguhnya sangat terkait dengan kesehatan fisik. Beberapa penyakit fisik, seperti sakit jantung, diabetes, bahkan penyakit autoimun seperti psoriasis seringkali dipicu oleh terganggunya kesehatan mental. Bagian tubuh lain yang juga sangat erat hubungannya dengan isi kepala penderitanya adalah bagian pencernaan. Pasti Ladies pernah merasakan kan betapa mulasnya perut Ladies saat sedang gugup, cemas, atau bahagia? Nah, ternyata hal tersebut 100% normal dan wajar.

Otak dan perut ternyata memiliki hubungan yang sangat kuat.

Menurut Nicole Beurkens, Ph.D, psikolog dan juga spesialis nutrisi, stress dan pencernaan ini memiliki hubungan yang sangat kuat. Nicole bahkan memiliki banyak pasien dengan masalah pencernaan yang ternyata disebabkan oleh stress dan kecemasan. Beberapa masalah pencernaan tersebut antara lain konstipasi, diare, kram perut, perut kembung, dan heartburn. Wah… itu sih semua jenis penyakit pencernaan ya, Ladies. ☹

Baca juga: Snapchat dan Instagram Dinilai Buruk untuk Kesehatan Mental Anak dan Remaja

Hubungan kuat antara pikiran dan pencernaan ini diprakarsai oleh sumbu-perut-otak dan microbiome atau sekumpulan bakteri yang hidup di dalam saluran pencernaan manusia. Nicole menjelaskan bahwa perut dan otak berkomunikasi secara dua arah dan ketika otak mengalami peningkatan stress, perut akan merespon dengan ikut menjadi stress.

Saat manusia stress, komunikasi dua arah antara perut dan otak ini memiliki efek panjang dan pendek. Seiring berjalannya waktu, stress akan menyebabkan tingkat bakteri dalam perut menjadi tidak seimbang dan akhirnya menyebabkan perubahan fungsi neurotransmitter dan memperpanjang peningkatan stress serta kecemasan pada otak. Sementara menurut Andrea Shin, M.D., seorang ahli gastroenterologi dari Indiana University Health, stress juga dapat menyebabkan peradangan dan bahkan mengubah cara perut mencerna makanan dan menyerap berbagai nutrisi.

Nicole menambahkan bahwa saat manusia mengalami stress atau cemas, sistem saraf simpatik akan segera aktif dan menyebabkan perut menjadi lebih tegang dan mudah terganggu.

Hal inilah yang menyebabkan otot perut menjadi tegang, kejang, dan mengundang berbagai penyakit pencernaan seperti kram, diare, atau konstipasi tergantung di mana kontraksi otot tersebut terjadi dan berlangsung. Peningkatan stress pun akan mengubah tingkat asam di dalam lambung yang akhirnya menyebabkan heartburn alias sakit maag dan memengaruhi kemampuan perut untuk mencerna makan secara normal. Dengan kata lain, stress memiliki berbagai efek pada pencernaan, tergantung pada setiap individu dan juga pemicu stress tersebut.

Wow, betapa besarnya efek stress pada perut ya Ladies sampai-sampai dapat mengubah cara perut bekerja dalam mencerna dan menyerap makanan.

Bagaimana cara mengetahui bahwa penyakit pencernaan yang sedang dialami ternyata disebabkan oleh stress?

Cara paling sederhana untuk mengetahuinya adalah dengan terus mengikuti perkembangan pikiran dan masalah dari penderita. Caranya? Ladies bisa menuliskan pengalaman atau cerita Ladies di dalam diary dengan sejujur-jujurnya. Cerita ini berisi detail mengenai makanan yang dimakan, emosi yang dirasakan, serta apa yang tubuh Ladies rasakan setiap hari. Dari cerita-cerita tersebut, penyebab stress biasanya dapat teridentifikasi. Misalnya, Ladies merasakan mulas dan mual setiap kali hendak melaksanakan rapat kerja atau presentasi di kelas, tetapi Ladies merasa baik-baik saja setelahnya. Atau, Ladies mengalami heartburn saat mengerjakan pekerjaan dari kantor atau tugas. Jika demikian, maka masalah pencernaan yang Ladies alami bermula dari stress di dalam pikiran. Jika Ladies kebingungan bagaimana cara mengatur stress, Ladies sangat bisa berkonsultasi pada ahlinya. Usahakan jangan curhat pada sembarang orang, apalagi jika masalah yang Ladies alami bersifat privat.

Apa yang harus dilakukan apabila stress stomachache menyerang?

Apabila masalah-pencernaan-akibat-stress ini melanda tetapi tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, ubahlah gaya hidup saat memulai hari dan lihatlah efeknya pada tubuh. Menurut Charles Elson III, M.D., profesor pengobatan bidang gastroentrologi dan hepatologi dari Univeristy of Alabama, modifikasi gaya hidup ini biasanya membutuhkan trial and error sehingga penderita harus sabar dan terus berusaha menemukan gaya hidup yang sesuai.  Sementara menurut Dokter Andrea, fokuslah pada kesehatan emosi dengan melakukan olahraga, meditasi, dan pola makan sehat.

Nicole menambahkan bahwa kualitas tidur yang baik sangat diperlukan untuk meredakan stress dan mengembalikan kesehatan perut. Sejalan dengan Dokter Andrea, Nicole pun menyarankan penderita stress untuk menjalankan pola hidup sehat dengan mengurangi kafein, makanan berlemak, produk susu, dan produk olahan yang akan memperburuk kondisi pencernaan, dan beralih ke makanan sehat seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan whole grains.

Apabila cara-cara tersebut tidak berfungsi dan stress serta masalah perut sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, Dokter Charles menyarankan untuk segera bekonsultasi ke dokter atau praktisi kesehatan untuk mendapatkan penanganan profesional.

Sumber: InStyle, Foto cover: netdoctor.co.uk

Must Read

Related Articles