Ketika menjalankan hubungan romantis, tentunya kamu akan mengalami naik-turun. Akan ada masa terasa sangat menyenangkan dan ada pula masa kamu merasa sangat kesal dan jenuh. Meskipun wajar perdebatan terjadi ketika menghadapi hambatan di tengah menjalani hubungan, tapi jika terjadi terlalu sering, dapat merusak hubungan itu sendiri. Salah satu penyebabnya bisa jadi karena disaat amarah menguasai, kamu terlalu fokus pada dirimu dan secara sadar atau tidak mengabaikan pasangan dan hubunganmu. Padahal, idealnya, hubungan dibangun dengan sikap saling menghargai, bukan?
Nah, menurut Director of Research and Education di The Glendon Association, sekaligus pakar di bidang hubungan pasangan, parenting, dan pencegahan bunuh diri dan kekerasan, Lisa Firestone, salah satu pendekatan yang bisa kamu lakukan ialah fokus pada gambaran besar. Kekurangan seseorang ketika begitu dekat dengan pasangan ialah cenderung melupakan bahwa mereka juga seorang individu yang terpisah, loh! Masing-masing dari kalian membawa sejumlah pertahanan dan adaptasi tertentu yang tidak selalu senada. So, Firestone menyarankanmu untuk mengingat beberapa poin ini yang dapat membantumu berpikir pada gambaran yang besar dan menjaga hubunganmu tetap dekat dengan pasangan, Ladies.
Fokus pada tujuanmu
Ketika berhadapan dengan konflik, kebanyakan pasangan cenderung fokus pada siapa pihak yang benar. Perlu diingat, Ladies, bahwa setiap diri kita merupakan individu yang berbeda dengan sudut pandangnya sendiri. Ketika konflik terjadi, banyak dari kita cenderung terpaku pada bagaimana perasaan kita dan apa yang ingin kita katakan, sehingga tidak mendengarkan ucapan dari pasangan, atau sebaliknya. Well, jika kamu benar-benar ingin didengarkan dan merasa lebih dekat dengannya, kamu perlu mengingat tujuanmu, meski dihadapkan pada situasi yang membuat frustasi. Ini berarti kamu perlu bersabar, mengingat mereka juga individu yang punya sudut pandang sendiri, dengarkan pendapat mereka. Cara ini akan menunjukkan pada pasangan bahwa kamu mendengarkan dan peduli padanya, ia akan menghargainya dan hasilnya komunikasi akan berjalan lebih positif, Ladies.
Bersyukur dan tidak mengabaikan poin positif
Pada saat amarah menguasai, kamu mungkin cenderung membidik satu hal kecil yang mengganggu dan melupakan sejumlah hal baik yang ia lakukan padamu. Pemikiran seperti ini hanya akan menunjukkan betapa kamu tidak menghargai dirinya, Ladies. Menurut Firestone, cara terbaik yang perlu kamu ingat ialah bersyukur. Syukuri hal-hal baik yang dilakukan pasangan terhadapmu. Misalnya, ketika ia membuatkan kopi di pagi hari untukmu sebelum berangkat kerja, atau segera menemanimu di kala kamu bersedih, atau lainnya. Apapun itu, jangan dilupakan hanya karena satu kesalahan. Buka mata terhadap kebaikannya dan pertimbangkan hal itu. Bisa jadi, kesalahan kecil yang dibuatnya karena ia tengah merasa down atau tertekan karena hal lain. Dengan kata lain, hal ini akan membantumu memperluas wawasan mengenai dirinya dan empati atas apa yang dialaminya.
Jeda dan kendali reaksi
Salah satu dampak buruknya ketika amarah menguasai diri ialah kurang berhati-hati dengan ucapan yang dikeluarkan. Ini berlaku untuk semua orang, termasuk dirimu dan pasanganmu. Bisa jadi ucapan yang keluar, menyakiti salah satu pihak, mengingatkannya pada pengalaman masa lalu yang menyakitkan. Tapi bisa jadi orang yang menyebutkannya sama sekali tidak menyadarinya bahwa kata-kata yang dikeluarkannya itu akan menyakiti pasangannya. Bila kamu tengah berada di posisi yang menerima kata-kata dan teringat pada pengalaman burukmu, satu hal yang perlu kamu lakukan ialah memberi dirimu jeda. Jangan biarkan kata yang mengandung kenangan buruk itu menguasaimu hingga amarahmu meledak dan masalah menjadi semakin besar.
Baca juga: Fenomena Relationship Goals
Beri dirimu jeda untuk menenangkan diri dan terhubung dengan gambaran yang lebih besar. Penting juga untuk mengomunikasikan bahwa kata yang digunakannya itu membuatmu kesal dan mengingatkan pada kenangan buruk. Tapi, hati-hati dalam memilih cara untuk mengungkapkannya, ya, agar baik bagi kedua belah pihak.
Dengan menjalankan ketiga hal ini, secara sadar atau tidak, kamu jadi dapat bertindak lebih berintegritas dan lebih adil, loh dalam menjalani hubungan. Berfokus pada tujuan dan gambaran yang besar ini dapat memungkinkan hubungan yang tercipta juga jadi sehat dan penuh kasih. Karena, dengan cara ini kamu beserta pasangan bisa saling menunjukkan bagaimana kalian menghargai satu sama lain, memahami sudut pandang, keinginan, dan cara masing-masing dalam menghadapi sesuatu. Tentunya, semua berjalan karena komunikasi yang baik diantara kalian.
Sumber: PsychAlive