Tinggal di rumah keluarga atau teman di saat liburan memang menyenangkan. Hal ini bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk menghemat pengeluaran. Karena biaya pergi ke berbagai lokasi memang sangat tinggi.
Bukan hanya Indonesia saja, warga negara lain juga sering melakukannya. Hanya saja, apakah kamu tahu berapa lama seseorang diizinkan untuk menginap? Ada seorang pakar etika yang memberikan pendapatnya mengenai hal ini.
Perlu diketahui bahwa, menginap di tempat keluarga atau teman memang sangat menyenangkan. Hubungan kekeluargaan kamu pasti akan lebih erat, tetapi harus ada batasan waktu, jangan terlalu lama karena akan sangat mengganggu tuan rumah.
Berapa Lama Waktu yang Diperbolehkan
Tinggal di rumah keluarga atau teman lebih disarankan hanya tiga malam saja. Waktu tersebut tergolong sangat lama, mengapa? Pada saat ada tamu datang, setiap tuan rumah akan melayani kamu sebaik mungkin.
Untuk makan, hiburan, bahkan sampai menyediakan berbagai kebutuhan. Hal tersebut akan mengganggu mereka, terutama soal keuangan. Pasti saat berkunjung kamu tidak tahu bagaimana keadaannya, bukan?
Selain itu, teman atau keluarga pasti tidak akan menolak bila ada yang datang. Mereka juga tidak terdengar mengeluh atau pusing menghadapi hal tersebut. Walau terlihat bahagia, namun itu hanya bersifat sementara.
Coba saja kalau kamu tinggal selama lebih dari satu minggu, pasti mereka sedikit pusing dan perangainya pasti berbeda. Walaupun kamu sudah membawa semua perlengkapannya sendiri, kerepotan mereka tidak dapat dihindarkan.
Tinggal di rumah keluarga atau teman selama satu minggu misalkan membuat tuan rumah merasa kurang nyaman. Walau kamu adalah orang baik dan mampu memenuhi semua kebutuhan yang ada.
Tetap saja, kenyamanan tersebut akan terasa, karena mereka seperti menjadi orang lain, bagaimana tidak? Tuan rumah harus bangun pagi untuk menyiapkan ini dan itu, menambah pengeluaran mereka, dan merasa tidak bebas di rumahnya sendiri.
Apa yang Dirasakan Oleh Tuan Rumah
Tinggal di rumah keluarga atau teman memang sebaiknya tidak terlalu lama. Lebih baik kamu menginap di penginapan agar terbebas dari apa saja. Apakah kamu paham apa yang dirasakan oleh tuan rumah?
Awalnya mereka memang merasa senang, tetapi lambat laun akan merasakan kurang nyaman. Hanya saja, semua itu tidak dapat diungkapkan. Bisa mengerti bukan, bagaimana rasanya emosi tetapi sulit terungkapkan?
Inilah yang harus dipahami, bahwa sebenarnya mereka senang saja. Tetapi karena waktu yang terlalu lama membuatnya tersadar kalau kamu merusak siklus kehidupan mereka. Oleh karena itu, lebih baik sadar diri.
Etika yang Harus Dilakukan
Perlu diketahui bahwa, etika dalam bertamu memang harus dimiliki oleh semua orang. Termasuk kamu yang ingin mengunjungi teman, usahakan untuk mengetahui berbagai etika berkunjung, apa saja itu?
- Jangan lupa membeli oleh-oleh dan berbagai bahan makanan sesuai dengan kamu menginap.
- Jangan berisik walau itu siang hari.
- Bawa sesuai kebutuhan, jangan terlalu banyak barang dengan begini tidak akan mengganggu pemilik rumah.
- Ketika sudah tengah malam, tahan diri untuk tidak melihat televisi atau melihat handphone dengan suara keras, bila perlu gunakan headset.
- Jangan pernah merokok.
- Jika mengajak pergi usahakan kamu yang membayar semuanya termasuk bahan bakar.
- Membawa kebutuhan sendiri, termasuk soal sabun mandi.
Etika tersebut memang sederhana, tetapi kalau salah satu kamu melanggarnya pasti kondisi rumah sudah menjadi kurang nyaman. Perlu diketahui, sebenarnya tuan rumah menunjukkan beberapa tingkah laku kurang nyaman.
Biasanya mereka akan menanyakan kapan akan pulang bila sudah dua malam. Jika, sudah seperti itu lebih baik pergi saja, esok harinya. Harus diakui bahwa, tinggal di rumah keluarga atau teman memang menyenangkan, tetapi sebaiknya tidak terlalu lama agar tidak mengganggu tuan rumah.