Hari yang buruk dapat menimpa siapa saja, termasuk pasangan Ladies. Biasanya pasangan Ladies akan curhat pada Ladies mengenai masalahnya. Setelah ia selesai berbicara, mungkin sudah naluri Ladies untuk memberi saran, atau mengatakan “Wah harusnya nggak gitu,” atau “Kok malah gitu sih? Harusnya kamu melakukan ini-ini-ini…” Dijamin deh, pasangan Ladies pasti akan keki, kesal, dan BT.
Coba bayangkan Ladies membeli sepotong pakaian yang sangat Ladies suka, setelah menghabiskan waktu untuk hunting, membandingkan harga, dan mempertimbangkan bahan. Saat mengenakannya, Ladies pun merasa sangat percaya diri. Namun ketika Ladies bertemu dengan pasangan, ia malah mengomentari “Kok kamu jadi kelihatan gemuk ya pakai baju itu”? Ngajak perang banget, ya Ladies?
Kedua peristiwa di atas sangat mungkin dialami oleh setiap pasangan. Meskipun biasa terjadi, ternyata dua interaksi di atas sangat tidak sehat bagi sebuah hubungan dan memancing pertengkaran. Agar Ladies tidak terlibat pertengkaran dengan pasangan yang diakibatkan oleh hal sederhana ini, yuk kita bahas bagaimana cara untuk menghindarinya.
1. Dengarkan curhatku~
Seringkali, pasangan Ladies hanya ingin didengarkan tanpa perlu diberi komentar apa-apa. Mengapa? Sebab saat mengalami permasalahan, kritik dan saran pasti sudah, atau akan didapatkan dari mana-mana. Pasangan Ladies pasti tidak mau jika romantic partner-nya ikut-ikutan melontarkan kritik, saran, atau bahkan komentar. Jadi, jika pasangan Ladies tidak meminta saran, komentar atau kritik, berarti ia hanya ingin didengarkan.
2. Apa yang terjadi jika Ladies keukeuh memberikan saran meskipun tidak diminta?
Kabar buruknya, saran-yang-tidak-diminta akan sangat mungkin merusak hubungan. Ladies pasti pernah mengalami masa-masa di mana yang Ladies butuhkan hanya pengertian, bukan kritik, saran, atau komentar? Nah saat ada yang justru memberikan kritik tajam, Ladies pasti sakit hati luar biasa dan merasa seakan dunia tidak ada di pihak Ladies. Begitu pun pasangan Ladies. Apalagi terkadang ego laki-laki jauh lebih besar daripada ego perempuan. Meskipun ia pasangan Ladies, bukan berarti tidak ada batasan di antara kalian. Apalagi jika masalahnya cukup besar atau personal, sebaik apapun niat Ladies saat memberikan saran, bisa jadi pasangan Ladies akan tetap sakit hati dibuatnya. Jika Ladies dan pasangan tidak memahami kondisi ini, besar kemungkinan di setiap kali muncul masalah serupa, ego masing-masing akan menggerogoti pondasi hubungan.
3. Perhatikan cara saat memberi saran.
Apakah berarti Ladies harus lepas tangan dan bersikap tidak peduli pada masalah pasangan? Tentu saja tidak! Bagaimanapun, saran harus diberikan agar setiap orang bisa lebih dewasa. Namun sebelum memberi saran, sebaiknya Ladies perhatikan cara saat memberikan saran. The way you give advice always matters. Pastikan mood dan suasana terasa baik sebelum memasuki pembahasan serius. Ladies bisa memberikan saran saat kepala masing-masing sudah dingin. Selain itu, jangan lupa untuk meminta izin! Misalnya, “Boleh nggak aku ngasih sedikit saran? Mudah-mudahan bisa bermanfaat dan membantu kamu menyelesaikan masalah.” Saat pasangan sudah mengizinkan, barulah Ladies mulai mengutarakan saran Ladies. Pastikan dengan nada yang lembut dan tidak ada kalimat yang menyalahkan pasangan Ladies ya. ?
4. Jangan berfokus pada masa lalu, fokuslah pada masa depan.
“Wah kamu salah, harusnya pas itu kamu melakukan ini” adalah genderang perang. Pasangan akan merasa terpojok karena disalahkan oleh Ladies. Lagipula, tidak ada gunanya bila Ladies mengoreksi apa yang sudah terjadi. Lebih baik Ladies fokus memberi saran apa yang harus dilakukan di masa depan jika hal yang serupa terjadi.
So, Ladies, kalau lain kali si pasangan sepertinya sedang nggak mood, mendingan tunda dulu deh memberi sarannya…
Sumber: Lifehack, Foto cover: huffingtonpost.com