Pernah nggak saat Ladies memulai sebuah hubungan, perasaan pasangan terasa sangat besar kepadamu hingga bukannya terasa nyaman, tapi bikin kamu overwhelmed? Misalnya, dihujani hadiah, atau tertekan untuk mengambil keputusan dan membuat hubungan kamu jadi eksklusif? Atau melewatkan waktu bersama teman dan keluarga karena pasangan marah kalau kamu menghabiskan waktu bersama orang lain? Jika kamu mengalami salah satunya, yes, bisa jadi kamu mengalami love bombing.
Awalnya, kamu mungkin merasa terhanyut dan merasa penting serta diinginkan. Tapi, sebenarnya tujuan dari love bombing bukan cinta, melainkan kendali atas orang lain. Seiring waktu, hal ini dapat memanipulasi Ladies hingga merasa berhutang dan bergantung pada pasangan. Yes, ini merupakan bentuk lain dari pelecehan psikologis dan emosional yang perlu dihindari. So, penting buat mengenalinya dan segera keluar dari cycle tersebut dengan mewaspadai tanda-tanda berikut.
Mereka memberi hadiah yang tidak perlu
Love bomber akan menghujani kamu dengan hadiah tak terduga sebagai ‘tanda sayang’. Tapi, terkadang hal ini bisa jadi masalah ketika hadiah itu nggak diperlukan, nggak diinginkan, atau berlebihan. Hadiah ini biasanya merupakan pembelian yang cukup rumit, mahal, atau besar untuk memenangkan hati kamu. Jika Ladies sudah memberi tahu kalau kamu tidak menginginkan hadiah itu, dan pasanganmu masih memberikannya, itu bisa jadi tanda kamu sedang di love bombed.
Terburu-buru mengunci pasangan dengan komitmen
Love bomber cenderung terburu-buru mengunci pasangannya dengan beragam hal, seperti mengatakan kalau kalian adalah soulmate, berfantasi tentang kawin lari, atau bercerita tentang pertemuan kalian di mimpinya sebagai pertanda takdir dari Tuhan. Bahkan, mereka juga mungkin segera memperkenalkanmu pada teman dekat, anggota keluarga, meskipun terasa terlalu dini. Selain itu, biasanya merekalah yang mengajukan ide komitmen di awal hubungan. Sebagaimana yang dikatakan Psikolog, Alaina Tiani, love bomber ingin menciptakan rasa keintiman, kedekatan, dan komitmen dengan sangat cepat.
Selalu ada dan menuntut perhatian
Pasangan dengan love bombs akan terlihat lebih bergantung padamu daripada orang lain untuk kenyamanan, waktu, energi, dan dedikasi. Seiring berjalannya waktu, mereka akan lebih menuntut dan marah, hingga cemburu pada teman atau anggota keluarga yang mendapatkan perhatian Ladies. Ketika ini terjadi, kemungkinan, mereka akan memberikan ultimatum yang nggak adil dan memaksa kamu buat memilih antara mereka atau orang lain yang kamu sayangi dan tanggung jawab lain yang mesti kamu kerjakan. Seiring berjalannya waktu, mereka akan membuat kamu merasa bersalah dan mengutamakan mereka daripada orang lain serta hal-hal yang kamu pedulikan.
Tidak menerima penolakan
Tidak ada dalam kamus mereka penolakan terhadap apapun ucapan dan tindakan mereka. Ketika kamu memberi tahu bahwa kamu nggak setuju dengan perilakunya, mereka cenderung menjadi argumentatif, mempertanyakan cara pikirmu, hingga mendorong kamu untuk percaya bahwa kamu salah dengan mengatakan tidak.
Kesendirianmu jadi hal yang disukai mereka
Dengan mengasingkanmu dari keluarga ataupun teman, love bombs dapat memperkuat kendali mereka padamu. Terkadang bisa sangat jelas dengan nggak mengizinkan kamu melakukan atau menghabiskan waktu bersama orang tertentu. Di lain waktu, tindakannya lebih implisit, misal memperlihatkan kesedihan atau murung ketika kamu mencoba melakukan sesuatu tanpa mereka.
Over-communicate rasa cinta mereka padamu
Love bombing nggak selalu melibatkan tanda-tanda yang jelas seperti memberi hadiah, atau manipulasi secara langsung. Terkadang, ini bisa dilakukan dalam percakapan sehari-hari.
Love bomber biasanya terlalu mengumbar perasaan mereka padamu atau selalu memeriksa lokasimu. Kadang juga, mereka berlebihan memposting perasaan mereka kepadamu dalam upaya mendapatkan pengakuan publik atas hubungan kalian. Seiring berkembangnya hubungan, tindakan ini bisa menjadi lebih intens, lho!
Untuk mengetahui sejumlah tanda ini, penting untuk meluangkan waktu sejenak dan menciptakan ruang dari pasanganmu. Setelah melihat tanda-tandanya, pastikan juga bagaimana perasaanmu dan bagaimana kamu ingin menghadapi situasi tersebut. Ketika membuat keputusan, ingatlah untuk mengutamakan kebahagiaanmu, ya Ladies. Meski sulit, tapi Ladies pasti bisa melakukannya.
Sumber: Cleveland Clinic