Saat ini, banyak perusahaan melakukan promosi dengan memperbanyak diskon dan cashback. Harus diakui, langkah tersebut cukup berhasil, beberapa merchant merasakan benar bagaimana lonjakan penjualan ketika mereka melakukan gelaran promo tersebut.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh pihak shopback, konsumen di Indonesia lebih suka langkah seperti ini, dibandingkan mendapatkan hadiah. Bahkan, saat mereka melakukan jajak pendapat, teknik tersebut menduduki peringkat kedua.
Ada berbagai alasan mengapa fenomena ini bisa terjadi, seperti secara psikologis seorang konsumen tidak ingin kehilangan uang yang sudah mereka dapatkan. Inilah alasan tepat mengapa sistem diskon dan cashback sangat diminati.
Ternyata bukan hanya konsumen saja, melainkan bagi pengusaha. Sistem demikian cukup diminati karena, perilaku pelanggan yang ingin membeli lagi dan lagi. Masih berdasarkan psikologi, hal tersebut bisa terjadi karena, mereka merasa uang yang ada di e-wallet belum habis.
Jadi, rasanya ingin membelinya terus-menerus. Hingga tidak sadar bahwa angka yang dikeluarkan sudah jutaan rupiah. Kondisi ini harus diakui saling menguntungkan satu sama lain, tetapi jatuhnya pengusaha lebih banyak.
Mampu menghemat pengeluaran belanja
Sistem diskon dan cashback disukai karena, pelanggan berpikir bahwa uang yang mereka keluarkan ternyata akan dikembalikan, jadi belanja jauh lebih hermat. Tidak heran ada orang yang rela menghabiskan uangnya untuk membeli berbagai kebutuhan.
Terkadang yang tidak butuh ikut terbeli hanya karena, pernyataan “Jatuhnya lebih murah, besok pasti lebih mahal” Pernyataan tersebut sebenarnya tidak salah memang, karena dalam perhitungannya dari awal sampai akhir memang ada perbedaan harga.
Secara perhitungan lebih menguntungkan
Barang branded dengan kualitas nomor satu sudah pasti mahal, tetapi bagaimana kalau semua itu mendapatkan diskon dan cashback. Rasanya, apa yang dibeli itu jauh lebih murah dari yang sesungguhnya.
Misalnya saja, membeli handphone Rp11 juta kemudian, mendapatkan program menjadi Rp10 juta. Turun angka Rp1 juta tersebut untuk produk Smartphone sudah sangat tinggi. Biasanya di berbagai tempat kondisi tersebut tidak terjadi.
Dengan harga sekian mendapatakan barang dengan kualitas dan kuantitas yang sama pasti sangat menguntungkan bukan? Inilah alasan lain mengapa setiap orang selalu memburunya walau angkanya sangat kecil.
Menjadi Investasi tambahan
Beberapa pelanggan berpikir bahwa, dengan diskon dan cashback mereka mendapatkan tambahan investasi. Contohnya, harga emas berada di kisaran Rp900 ribu, ternyata sedang ada program yang membuatnya menjadi Rp700 ribu saja.
Selisih Rp200 bisa dijadkan sebagai tambahan investasi. Harusnya hanya dapat 1 gram, tetapi, menjadi lebih. Bila dijual lagi nanti hasilnya juga akan bertambah. Dengan begini jauh lebih menguntungkan.
Atau bisa saja, angka Rp200 tersebut untuk membeli produk investasi lainnya. Tetap saja jatuhnya menguntungkan bukan? Kebiasaan seperti ini sering dilakukan terutama bagi mereka yang mempunyai karakter gemar menabung.
Sebuah obsesi
Membeli barang diskon dan cashback terkadang dijadikan sebagai salah satu obsesi. Dimana, mereka malas membeli, jika tidak ada keduanya. Walau selisihnya hanya Rp5 ribu, tetap saja dikejar.
Bagi mereka memilih produk dengan harga jauh lebih murah lebih baik dibandingkan sedikit mahal tetapi, tidak ada program potongan, hal itu biasanya berlaku ke berbagai macam produk. Bukan hanya fashion atau barang saja, tetapi semuanya.
Perlu diketahui, pencari dan pemborong dari program ini biasanya adalah kaum hawa. Pada dasarnya, perhitungan mereka sangat rumit, tetapi setelah dihadapkan pada kenyataan tetap saja, lebih boros daripada pria.
Kalau kamu, bagaimana? Apakah suka dengan diskon dan cashback juga? Atau salah satu alasan tersebut ada di diri kamu? Memang program yang diberikan oleh masing-masing perusahaan tersebut cukup menarik, hanya saja hati-hati jangan sampai terkena jebakannya ya.