OUR NETWORK

Teror Cyber WannaCry Hebohkan Dunia, Ini Kronologi Penyebarannya!

Dunia kembali dihebohkan dengan sebuah serangan cyber yang mendadak terjadi beberapa hari lalu. Serangan melalui dunia maya ini bahkan dicatat sebagai serangan cyber terbesar yang terjadi di sejarah dunia digital. WannaCrypt yang akhirnya dikenal dengan nama WannaCry telah menjangkit lebih dari 90 negara di dunia. WannaCry sendiri menyebabkan bencana ransomware yang bisa mengunci sistem komputer. Seramnya, serangan cyber ini juga menggaung hingga ke tanah air.

Para pakar dunia digital menyebutkan bahwa ransomware yang terjadi kali ini berbeda dengan ransomware yang pernah terjadi sebelumnya. Wabah digital WannaCry dianggap ‘lebih sakti’ sebab ia menyerang dengan menggunakan tool senjata miliki dinas intel Amerika Serikat, NSA. Tool rahasia milik unit keamanan negara maju tersebut dicuri oleh sekelompok hacker kemudian disebarluaskan melalui internet sehingga tak butuh waktu lama untuk virus ini menyebar.

Tidak ada bidikan khusus pada ransomware kali ini. WannaCry digital ransomware telah menyerang berbagai kalangan di dunia, mulai dari lini telekomunikasi, industry otomotif, perbankan, hingga gilanya lagi instansi kesehatan seperti rumah sakit juga ikut kena imbas. Bagi pihak yang terkena virus ini, semua data dalam komputer tak bisa diakses dan untuk mengaktifkannya kembali, user harus membayar sejumlah uang tebusan pada hacker dalam bentuk BitCoin (mata uang virtual yang tidak bisa dilacak).

Bagaimana sebenarnya kronologi kejadian menyebarnya ransomware tersebut? Berikut ini informasi lengkapnya.

Jumat, 12 Mei 2017

Telefonica, salah satu operator telekomunikasi di Spanyol melaporkan telah terkena ransomware WannaCry. Tak lama berselang, beberapa instansi di wilayah tersebut dan juga beberapa instansi terutama instansi kesehatan di wilayah Inggris mengeluhkan hal yang sama. Kejadian serupa cukup membuat masyarakat heboh karena mereka tak bisa mengakses data-data yang dibutuhkan khususnya pihak rumah sakit.

Pada hari yang sama, produsen mobil kenamaan asal Perancis; Renault, juga terpaksa harus menghentikan produksi di beberapa pabriknya. Jerman pun rupanya merasakan hal yang akibat serangan cyber tersebut. Otoritas Perkeretaapian Jerman; Deutche Bahn pun mendapatkan gangguan teknis sehingga beberapa jadwal keberangkatan kereta api jadi amburadul. Disusul oleh beberapa rumah sakit yang menjadi anggota NHS (National Health Service) di Inggris Raya juga mengeluhkan hal yang sama.

Pada Jumat sore, Indonesia pun menjadi target selanjutnya yang terkena ransomware tersebut. WannaCry virus pertama kali dilaporkan oleh pihak Rumah Sakit Harapan Kita dan Dharmais. Hingga hari itu, tercatat sudah 74 negara yang terkena wabah digital ini. Total 45.000 korban terjangkit virus WannaCry.

Sabtu, 13 Mei 2017

Pada hari Sabtu, diberitakan bahwa Rusia menjadi negara yang terjangkit virus WannaCry dengan korban terbanyak. Lebih dari 1000 kasus telah ditemukan di Rusia. Sementara di Inggris menyebutkan bahwa tak kurang dari 45 organisasi kesehatan telah terjangkit. Pada waktu yang sama, di belahan bumi lainnya juga mengeluhkan akan virus digital ini.

Adalah Turki yang juga berusaha keras untuk membendung serangan virus digital yang menyebabkan data-data terkunci tersebut. Melalui akun Twitter resminya, pihak Computer Emergency Response menjelaskan bahwa WannaCry telah menyebar melalui SMB (Server Message Block) pada sistem operasi Windows sehingga virus bisa menyebar dengan sangat cepat tanpa bisa dicegah.

Pada Sabtu siang, pihak Microsoft pun tak tinggal diam. Microsoft merilis patch darurat untuk menambah sistem keamanan sistem operasi Windows XP, Windows Server 2003, dan Windows 8. Beruntungnya, tak selang beberapa waktu, salah satu peneliti keamanan digital berhasil mengaktifkan “kill switch”; salah satu nama domain yang ada pada tubuh WannaCry dengan harga murah.

Minggu, 14 Mei 2017

Menanggapi kenyataan bahwa Indonesia menjadi salah satu obyek sasaran ransomware, pihak Kemenkominfo Indonesia menggelar konferensi pers darurat untuk memberikan peringatan pada seluruh warga agar waspada dengan terjadinya ransomware di Indonesia. Pemerintah mengumumkan bahwa ransomware akan banyak menyebar pada hari aktif kerja yakni mulai Senin, 15 Mei 2017. Itulah sebabnya pemerintah mengimbau agar masyarakat Indonesia khususnya yang bekerja di instansi maupun perusahaan besar untuk lebih berhati-hati dan melakukan langkah-langkah aman agar ransomware WannaCry tak sampai menjangkit sistem komputer. Berita terakhir, kantor pelayanan e-KTP di Semarang telah terganggu dan disinyalir ini akibat ransomware WannaCry.

Update Windows kamu dan nggak usah install yang nggak penting ya, ladies.

Sumber: Kompas.com

Must Read

Related Articles