OUR NETWORK

Karena Masalah Keamanan, Zoom Dilarang di Beberapa Negara

Selama work from home, kita benar-benar harus bergantung pada internet untuk menyelesaikan pekerjaan ya, Ladies. Salah satu rutinitas baru adalah video call bersama rekan kerja untuk membahas segala hal yang berkaitan dengan kerja tim. Walaupun sudah ada banyak aplikasi yang menyediakan layanan video call, beberapa waktu ini layanan dari Zoom Video Communications, Inc. menjadi favorit. Sayangnya, terdapat banyak insiden yang menyebabkan pengguna tidak lagi nyaman menggunakan Zoom. Bahkan, beberapa negara mulai melarang penggunaan layanan Zoom. Apa yang sebenarnya terjadi?

Zoom-bombing

Ladies tahu istilah photobomb, kan? Istilah Zoom-bombing mulai digunakan setelah beberapa insiden ada tamu tak diundang yang ikutan dan mengganggu online meeting. Biasanya, penyusup ini juga iseng banget mengambil alih screen lalu membagikan konten video porno. 

Salah satu yang jadi korban adalah diskusi online yang diselenggarakan Dewan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Nasional (Wantiknas). Dilansir dari Liputan6.com, di tengah diskusi dalam seminar online dengan sekitar 100 peserta tersebut, peserta tak dikenal membagikan video porno di layar. Pelaku juga mengambil alih screen, sehingga seluruh peserta bisa melihat video tersebut di layar mereka. Pihak panitia meminta maaf dan menghentikan seminar sementara.

Penggunaan Data

Selain Zoom-bombing, ada pertanyaan mengenai data yang diambil Zoom dari perangkat para pengguna. Dilansir dari New York Magazine, Zoom diketahui mengirim data ke Facebook, walaupun pengguna tidak login in dengan akun Facebook. Sebuah laporan dari Citizen Lab menunjukkan bahwa encryption keys diproses melalui sebuah server di China. Padahal, pengguna berada di luar China dan tahu sendiri kan, Ladies, internet di sana sangat diawasi oleh pemerintahannya. 

Masalah Keamanan Pada Aplikasi Zoom
Eric Yuan, CEO Zoom. Foto: liputan6.com

Masalah keamanan dan penggunaan data inilah yang mendorong perusahaan-perusahaan besar dan beberapa negara melarang penggunaan Zoom. Di antaranya adalah Google, SpaceX, NASA, negara Taiwan, dan beberapa instansi pemerintahan lainnya. Dalam livestream YouTube selama lebih dari 2 jam, CEO Zoom Eric Yuan meminta maaf atas segala insiden ini. Ia meyakinkan bahwa pihak Zoom akan bekerja keras dan menanggapi serius semua isu keamanan. 

Tips aman menggunakan Zoom

Wajar sih kalau Zoom cukup kewalahan dengan meningkatnya banyak pengguna baru. Tapi nggak bisa disalahkan juga bahwa dengan segala insiden ini, banyak pengguna yang langsung ingin beralih ke layanan lain. Tapi, ada beberapa cara untuk meningkatkan keamanan yang bisa kamu coba kalau kamu tetap ingin menggunakan Zoom, dilansir dari CNEt.com.

1. Jangan gunakan Personal ID

Kamu bisa gunakan per-meeting ID, yang hanya bisa kamu gunakan untuk sekali meeting. 

2. Gunakan fitur “Waiting Room”

Dengan begini, kamu bisa lihat siapa saja yang akan bergabung dengan meeting, sebelum akhirnya memberikan mereka akses. Untuk menggunakan fitur ini masuk ke Account Management > Account Settings. Klik Meeting dan klik Waiting Room untuk mengaktifkannya.

3. Nonaktifkan opsi lainnya

Sebagai pencegahan, kamu bisa bisa menonaktifkan fitur seperti Join Before Host dan fitur Share Screen. Setelah semua peserta meeting masuk, kamu juga bisa mengunci meeting dari pengguna lain yang nggak dikenal. Caranya, buka Participants List, scroll down More, dan klik Lock Meeting agar nggak ada orang lain yang ikutan dan supaya kamu bisa mengeluarkan peserta yang nggak diinginkan.

Nah, itu dia beberapa tindakan pencegahan yang bisa kamu lakukan untuk berjaga-jaga ya, Ladies. Selamat melanjutkan meeting. Hehehe.

 

 

Sumber: New York Magazine, The Verge 

Must Read

Related Articles