Kacamata tidur buatan Sana Health ini memang lebih mahal daripada kacamata tidur biasa lainnya. Memang berapa sih?
$400 atau sekitar RP 5,3 jutaan!
Namun, The Sana Sleep Mask ini memang menjanjikan manfaat yang besar, yaitu tidur nyenyak dan nyaman hanya 10 menit setelah kacamata ini digunakan!
Wah, canggih betul. Kok bisa?
Kacamata ini dapat mem-block paparan cahaya ke mata, berkat mekanisme canggih di dalam kacamata mereka yang cukup gemuk, seperti VR-headset yang mampu menggunakan stimulasi audio visual. Hal tersebut memicu pola dalam otak untuk menghadirkan siklus alami tidur terbaik untuk yang memberikan efek rileks dan “menghajar” insomnia. Bukan hanya itu, The Sana Sleep Mask pun dapat memantau fluktuasi sistem saraf, sehingga dapat mengatur stimulasi audio visual sesuai kebutuhan pengguna.
Pembuatan The Sana Sleep Mask ini dimulai saat Richard Hanbury, sang kepala perusahaan, bekerja keras mencari teknologi yang dapat membantunya menyembuhkan nyeri kronis yang dideritanya, yang membuatnya susah tidur. Kacamata ini selanjutnya diujicobakan saat Bertrand Piccard, pilot yang mengandalkan teknologi untuk membuatnya tetap mendapatkan waktu istirahat cukup, saat dirinya mengemudikan Solar Impulse dalam sebuah perjalanan mengelilingi dunia di tahun lalu. Bertrand hanya bisa tidur tiga jam per hari, yang dibagi menjadi 20 menit sekali tidur. Sana Health pun mengujicobakan perangkatnya pada beberapa atlet yang membutuhkan istirahat total saat dalam perjalanan.
Meskipun diujicobakan pada pilot dan atlet, namun Richard memastikan bahwa Sana Sleep ditujukan bagi siapapun yang memiliki masalah tidur. Saat ini perusahaan produsen Sana Sleep telah berhasil mengumpulkan dana $1.3juta, dan akan segera memulai produksi massal. Richard selanjutnya mengungkapkan bahwa kacamata ini akan meluncur ke pasaran pada pertengahan 2018.
Gimana, ladies? Berminat mencoba kacamata ini atau mau cari cara alternatif lainnya?
Sumber: engadget