Sony Music akhirnya memutuskan untuk menghentikan kerjasama dengan R. Kelly. Penyanyi yang memiliki nama asli Robert Sylvester Kelly tersebut sudah tidak terdaftar lagi dalam jajaran artis yang tergabung dalam situs resmi RCA Records. Studio ini dimiliki oleh Sony Music.
Hal ini terjadi menyusul dirilisnya seri dokumenter Surviving R. Kelly berdurasi total 6 jam yang tayang beberapa minggu lalu. Film tersebut memuat pengakuan para korban pelecehan seksual. Meskipun film dokumenter tersebut menjadi pembahasan yang hangat dan R. Kelly sebagai pelakukanya, namun pihak pengacara penyanyi berusia 52 tahun tersebut membantah dengan keras tuduhan-tuduhan yang diberikan.
Dan sekarang ini, setelah nama penyanyi kelahiran 8 Januari 1967 ini hilang dari daftar situs resmi RCA, kedua pihak sulit untuk dihubungi, mereka sepertinya memilih untuk sama-sama bungkam. Dilansir dari Variety, ada sumber terpercaya menyebutkan jika Sony Music sudah memutuskan untuk mendepak pelantun lagu ‘I Believe I Can Fly’ namun tidak akan memberikan pengumuman atau publikasi lebih lanjut. Meskipun begitu, musik-musik dari R. Kelly masih tersedia di versi ritel digital dan layanan streaming.
Seperti yang kita ketahui bersama, sejak munculnya film dokumenter R. Kelly di saluran Lifetime, pihak Sony Music dan RCA telah menghadapi berbagai desakan publik untuk mendepak penyanyi peraih Grammy itu.
Tak hanya korban pelecehan seksual saja yang yang buka suara, dalam film dokumenter tersebut mantan istri Kelly juga membuat pengakuan yang cukup mengejutkan. Ia mengaku mengalami kekerasan fisik, emosi, dan juga seksual.
Bahkan sebuah kelompok yang menggagas gerakan #MuteRKelly sebelumnya sudah membuat petisi yang ditandatangani 217 orang yang dibawa ke kantor pusat Sony di New York sebagai bentuk desakan untuk segera memutuskan kerja sama dengan R. Kelly. Padahal sebelumnya R. Kelly mengumumkan akan segera mengeluarkan album baru melalui Twitter-nya.
Berikut ini kamu bisa saksikan trailer film dokumenter yang sekarang ini mengancam karir dan kehidupan R. Kelly.
Di era #MeToo seperti sekarang, para pelaku kekerasan seksual sudah tidak bisa berkutik karena para korbannya bersatu. Tapi bukan berarti, membawa mereka ke ranah hukum akan menjadi hal yang mudah. Semoga para korban segera mendapatkan keadilan. We believe you.