Djaduk Ferianto dikabarkan meninggal dunia pada dini hari tadi. Kabar kepergian seniman legendaris Indonesia tersebut disampaikan pertama kali oleh sang kakak, Butet Kertaradjasa. Dikabarkan, seniman yang tengah aktif mempersiapkan Ngayogjazz tersebut meninggal dunia karena serangan jantung.
Pada Rabu, 13 November, seniman Butet Kertaradjasa mengunggah media sosial dengan foto latar belakang hitam bertuliskan, “Sumangga Gusti”. Keterangan pada foto menunjukkan RIP Djaduk Ferianto.
Disadur dari Kompas.com, Butet Kertaradjasa menjelaskan sang adik meninggal dunia pada dini hari sekitar pukul 02.30 karena serangan jantung.
“Tadi kurang lebih jam 02.30 WIB, Djaduk mendapatkan serangan jantung,” ujar Butet Kartaredjasa saat ditemui di rumah duka, Rabu (13/11/2019). Pihak keluarga pun disebutkan sudah memanggil dokter dari RS JIH. Namun oleh dokter yang memeriksa dipastikan Djaduk Ferianto sudah meninggal dunia. “Djaduk meninggal dunia di pangkuan istrinya,” ucap Butet.
Keluarga pun tak mengetahui dengan pasti penyebab serangan jantung yang dialami. Hanya saja disebutkan, dalam beberapa pekan terakhir mendiang sedang sangat sibuk dan memiliki banyak aktifitas. Terutama untuk persiapan Ngayogjazz, yang akan digelar pada 16 November depan.
“Yang pasti di hari-hari terakhir ini Djaduk sangat sibuk untuk latihan musik dan sedang menyiapkan Ngayogjazz yang akan dilaksanakan tanggal 16 November di Godean,” kata Butet.
Berdasarkan informasi yang disadur dari ANTARA, peti jenasah Djaduk Ferianto diusung dari rumah duka ke Padepokan Seni Bagong Kussudiardja pada pukul 10:48 pagi. Rencananya disitulah jenasah akan disemayamkan sebelum dimakamkan di pemakaman keluarga di Sembungan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul pada pukul 15:00.
Djaduk Ferianto merupakan seniman kelahiran Yogyakarta, 19 Juli 1964 dan putra dari seniman legendaris terkemuka, Bagong Kussudiharjo. Selain itu mendiang juga dikenal sebagai musikus dan pemimpin grup musik Kua Etnika dan Orkes Keroncong Sinten Remen.
Sumber: Kompas.com, tirto.id