Hari Minggu (2/7) lalu sekitar pukul 12.00, Kawah Sileri yang berada di kawasan wisata Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah mengeluarkan semburan yang membumbung hingga 50 meter.
Hingga saat ini, korban luka-luka dari letusan kawah tersebut berjumlah 12 orang, dan tidak ada korban yang meninggal. Akibat dari peristiwa letusan tersebut, area wisata Dieng ditutup untuk umum hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Menurut Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), tercatat ada 22 kawah di Dataran Tinggi Dieng yang perlu diwaspadai aktivitasnya. Salah satu kawah yang dianggap paling berbahaya adalah Kawah Timbang yang sempat meletus dan mengeluarkan gas beracun. Sementara, Kawah Sileri hanya berisi air sehingga relatif tidak memberikan bahaya yang lebih jauh.
Namun agar tetap aman dan terkendali, masyarakat yang memiliki kepentingan di sekitar Gunung Dieng diharapkan tidak berdiri terlalu dekat dengan bibir kawah sekurang-kurangnya sejauh 100 meter. Sebetulnya, imbauan tersebut sudah disampaikan sejak April 2017 sehubungan dengan aktivitas Kawah Sileri yang meningkat.
Badan Geologi Kementerian ESDM juga terus melakukan pemantauan terhadap kawah-kawah yang berpotensi meletus, antara lain Kawah Simela, Kawah Sileri, hingga Kawah Sikidang. Keempat kawah tersebut berada di dalam satu area yang sama. Namun hingga saat ini, aktivitas Gunung Dieng sudah relatif normal.