Demam Kpop telah melanda hampir seluruh belahan dunia, dan mungkin oleh sebab itulah, orang-orang non-Korea tertarik untuk membuat boyband. Di Indonesia sendiri gelombang boyband dan girlband sempat menerpa dunia musik tanah air beberapa waktu lalu, meskipun tidak bertahan lama. Nah, kini… memang sedikit absurd… telah hadir sebuah boyband hybrid Kpop pertama yang tidak ada orang Korea Selatan satupun di dalamnya.
Boyband bernama EXP Edition ini beranggotakan 4 orang, yaitu Frankie Daponte (24) yang berdarah Portugis, Šime Košta (24) asal Kroasia, Koki Tomlinson (22) blasteran Jepang-Jerman, dan Hunter Kohl (26) pria asli New York.
Pada hari Kamis tanggal 13 April lalu, mereka merilis teaser dari video mereka yaitu Feel Like This, yang lantas rilis full video-nya pada tanggal 17 April kemarin. Lagu tersebut ternyata menggunakan bahasa Korea.
Namun fans Kpop tampaknya benar-benar tidak terkesan dengan boyband yang memiliki tagline “born in New York made in Seoul” ini.
Exp Edition: Hello, we’re a new kpop-
Kpop twitter: pic.twitter.com/n6BvUx90Oa— anti exp edition (@expeditionanti) April 14, 2017
Ketidaksukaan fans Kpop diperlihatkan melalui berbagai sindiran dan celaan.
rt if you have more followers than exp edition pic.twitter.com/9UxRoQOIrh
— carIy (@lastIovers) April 13, 2017
“It’s a hybrid of a few different genres,” Hunter said when asked to describe their music style. pic.twitter.com/0Oaro8YGR0
— ㅤ| s/h | (@atwonho) April 13, 2017
@exp_edition y’all better disband pic.twitter.com/4d6asjpkRJ
— ㅤiesha (@wingstrbI) April 13, 2017
EXP EDITION (debut 2017) pic.twitter.com/fKZF33HJHb
— mango (@jeonsbutt) April 13, 2017
Namun kehadiran EXP Edition ini tetap mendapatkan dukungan.
Via Mashable.com
Ladies pasti bertanya-tanya “Ini maksudnya apaaaaa?”
Yap. Begitupun Mera Muda.
Seperti yang ladies ketahui, para idol yang berkecimpung di industri Kpop menjalani pelatihan selama bertahun-tahun sejak usia dini sebelum akhirnya melakukan debut. Meskipun memang tidak sermua anggota boyband dan girlband Kpop adalah asli warga Korea Selatan, tetapi sebagian besar dari mereka tetap mengikuti pola pelatihan serupa dan debut bersama anggota grup lainnya yang adalah orang Korea Selatan. Jadi EXP Edition ini memang sedikit anomali karena tidak ada satupun anggotanya yang berasal dari Korea Selatan. Lalu, apakah EXP Edition ini juga turut melakukan pola pelatihan yang sama, atau gimana siiiih?
Awal kelahiran EXP Edition bermula dari penelitian milik Bora Kim yang mengambil S2 di Master and Fine Art Columbia University.
Bora Kim memiliki gagasan untuk membentuk grup originalnya dan mendokumentasikannya dengan tujuan “mengeksplorasi mengenai apa itu Kpop dan fandom Kpop”. Proyeknya diberi judul I’m Making a Boy Band dan bahkan berhasil mengumpulkan $30.000 di laman Kickstarter, yaitu platform pendanaan untuk proyek-proyek kreatif.
Pada 2015 lalu Kim menyatakan bahwa ia ingin mengetahui apa yang terjadi jika dirinya membentuk laki-laki asal Amerika Serikat menjadi Kpop performers, yaitu dengan mengajari mereka bernyanyi dalam bahasa Korea, dan bersikap seperti laki-laki Korea. Kerumitan akan proyek ini jadi jauh lebih kompleks karena dirinya berada di New York, di mana begitu banyak talents yang mendaftar meskipun Kim hanya memasang iklan online.
Kim mempresentasikan proyek MFA-nya pada tahun 2015 silam, dengan catatan bahwa grup boyband-nya masih “sedang dibentuk”. Sejak saat itu, Kim dan grupnya harus pindah ke Korea Selatan, di mana Kim membentuk IMMABB Entertainment dengan layak. Tahun 2017, boyband ini resmi debut.
Jadi memang anggota EXP Edition ini tidak menjalani pelatihan di satu perusahaan selayaknya boyband dan girlband lain sehingga berkesan ujug-ujug dan di luar konvensi budaya Kpop. Sepertinya EXP Edition harus bekerja sangat keras untuk mendapatkan hati fans Kpop yang sebagian besar menentang kehadiran grup hibrid ini. Kalau menurut ladies gimana?