OUR NETWORK

Kunci Utama Pengobatan Disfungsi Ereksi Bukanlah Obat, Melainkan Hal Ini

Disfungsi Ereksi (DE) merupakan salah satu gangguan seksual yang cukup banyak dikeluhkan, setelah ejakulasi dini untuk para pria berusia 40-80 tahun di seluruh dunia. Dan berdasarkan The Global Study of Sexual Attitudes and Behaviors (GSSAB) ternyata Indonesia termasuk ke dalam 29 negara dengan jumlah DE terbesar. Maka dari itulah, untuk mengatasi DE ini, konsultasi dokter merupakan faktor yang cukup penting.

Kunci Utama Pengobatan Disfungsi Ereksi Bukanlah Obat, Melainkan Hal Ini-cover

Penyebab Disfungsi Ereksi

Dokter spesialis andrologi dari RSUP Fatmawati, Dr. Nugroho Setiawan, Sp. And, menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya Disfungsi Ereksi. “DE dapat disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk karena gejala penyakit kardiovaskular, hipertensi,diabetes, depresi dan gejala saluran kemih bawah. Penyakit ginjal kronis, multiple sclerosis, penyakit Peyronie, dan cedera yang berhubungan dengan perawatan terhadap kanker prostat merupakan beberapa penyakit dan gangguan kesehatan yang dapat menyebabkan DE.”

Tidak hanya itu, Dr. Nugroho menyebutkan lebih lanjut mengenai penyebab DE ini bisa dikarenakan faktor fisik dan juga pesikologis. Kondisi fisik yang dimaksud misalnya saja adanya kerusakan pada saraf, otot polos, arteri ataupun jaringan ikat di penis yang menyebabkan DE. Sementara untuk faktor psikologis misalnya saja ada stres ataupun juga maslah hubungan personal. Serta, bisa juga sebagai efek samping dari penggunaan obat-obatan anti-hipertensi, antidepresan, penekan nafsu makan serta obat-obatan untuk saluran kemih.

Kunci Utama Pengobatan Disfungsi Ereksi Bukanlah Obat, Melainkan Hal Ini-cover
dr. Handoko Santoso

Kunci Utama Pengobatan Disfungsi Ereksi Bukanlah Obat, Melainkan Hal Ini-cover
dr. Nugroho Setiawan, Sp. And

Pengobatan Disfungsi Ereksi

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, dalam pengobatan Disfungsi Ereksi, komunikasi antara dokter dan pasien merupakan kunci yang paling penting. Hal itu seperti yang dijelaskan oleh dr. Handoko Santoso, Medical Director PT. Pfizer Indonesia. “Komunikasi antara dokter dan pasien memegang kunci penting dalam pengobatan DE karena ada yang butuh pengobatan dan ada yang hanya butuh konseling.”

 Selanjutnya ada beberapa hal yang bisa mendukung pengobatan DE. Dr. Nugroho Setiawan menjelaskan jika perubahan gaya hidup yang lebih sehat bisa membantu pengobatan DE. Mereka para penderita DE disarankan untuk berhenti merokok, mengurangi dan berhenti minum alkohol, serta disarankan untuk melakukan peningkatan aktivitas fisik. Para pasien ini juga tidak disarankan mengonsumsi obat DE bersamaan dengan obat-obatan yang mengandung nitrat yang biasanya dalam obat-obatan jantung.

Baca juga: Keluarga Indonesia, Yuk Kenali Penyakit Jantung Sejak Dini!

“Hal-hal penting yang tidak boleh diremehkan dalam pengobatan DE adalah efek dari mengobati sendiri dan bahaya obat-obatan palsu. Orang sering tidak menyadari risiko dan efek di kemudian hari dari tindakan pengobatan sendiri. Sebagian besar obat memiliki efek samping dan kontra indikasi, jika obat dikonsumsi secara sembarangan atau dikonsumsi bersama dengan obat lain. Jadi, untuk memastikan pengobatan yang tepat, seorang pasien harus selalu berkonsultasi dengan dokter,” pungkas Dr Nugroho. Satu hal lagi yang perlu untuk dilakukan yakni, memberi asupan tubuh dengan makanan bergizi dan berimbang.

 

Foto: Eugenia Communications

Must Read

Related Articles