Menurut laporan World Economic Forum pada tahun 2018, Indonesia masih memiliki banyak tantangan dalam menapak Revolusi Industri 4.0. Dari aspek kesiapan teknologi, Indonesia pada peringkat 80 dari 137 negara. Sementara dari aspek efisiensi pasar kerja, posisi Indonesia berada di peringkat 96 dari 137 negara. Laporan dari McKinsey Global Institute (2017) memprediksi pada tahun 2030 sebanyak 800 juta pekerjaan di seluruh dunia akan hilang akibat otomatisasi. Hal ini menjadi tantangan baru untuk bersaing dalam revolusi industri 4.0. Setiap individu harus siap bersaing dengan bekal kemampuan digital yang mumpuni agar menjadi talent yang dibutuhkan.
Kesempatan mendapatkan akses pendidikan dan keterampilan teknologi tidak mudah didapatkan. Terlebih lagi bagi anak-anak dan remaja yang telah maupun terancam kehilangan pengasuhan orang tua. Bahkan selama satu setengah tahun terakhir, anak-anak hanya mampu mengakses pendidikan secara daring. Sayangnya, tidak semua anak di negeri ini mendapatkan akses pendidikan yang sama karena keterbatasan sumber daya.
SOS Children’s Villages Indonesia merupakan organisasi nirlaba yang bekerja untuk membantu anak-anak yang telah maupun terancam kehilangan pengasuhan orang tua.
Anak-anak diberikan pengasuhan berkualitas berupa keluarga penuh kasih sayang dan memastikan terpenuhinya kebutuhan serta hak-hak anak. Salah satunya hak mereka mendapatkan pendidikan. Apalagi pendidikan menjadi salah satu faktor yang mampu membawa mereka menggapai cita-cita dan masa depan yang baik.
Bertepatan di momen International Youth Day, SOS Children’s Villages Indonesia bersama dengan PT FWD Asset Management dan Citibank N.A., Indonesia, merayakan Hari Remaja Internasional dengan acara spesial. Acaranya berupa apresiasi atas program yang membangkitkan semangat para remaja untuk terus belajar dengan kebutuhan teknologi yang mumpuni. Program Information and Communication Technology for Development (ICT4D) mempersiapkan masa depan anak dan remaja dengan memberikan mereka akses pendidikan daring dan kebutuhan teknologi. Program yang dijalankan dari tahun 2020 ini dilakukan dengan pengadaan Mobile Computer Learning Project (MCLP) dan Digital Village.
MCLP merupakan penyediaan akses terhadap teknologi komputer, akses internet dan keterampilan digital untuk mendukung pendidikan, pengembangan kebutuhan digital dan persiapan pengembangan karir bagi remaja dampingan yang minim akses terhadap teknologi. Dengan sifat kegiatan yang berpindah/keliling, program MCLP menjangkau banyak wilayah terpencil dan memberikan akses bagi ratusan anak dan remaja yang memiliki keterbatasan. Kini mereka mendapat kesempatan yang sama untuk maju dan berkembang. Sedangkan Digital Village merupakan penyediaan akses teknologi komputer dan akses internet yang ditujukan bagi anak dan remaja yang tinggal dan diasuh di desa keluarga SOS. Sepanjang tahun 2020, PT FWD Asset Management dan Citibank N.A., Indonesia melalui Dana Sosial dari Reksa Dana FWD Asset Philanthropy Equity Fund telah memberikan dukungan sebesar Rp1.072.250.000 kepada SOS Children’s Villages Indonesia.
Reksa Dana FWD Asset Philanthropy Equity Fund merupakan reksa dana yang dikelola oleh PT FWD Asset Management bekerja sama dengan Citibank N.A, Indonesia selaku mitra disribusi dan penyedia kustodian.
Mereka memiliki fitur untuk menyisihkan sebagian keuntungan dari pengelolaan dana (management fee) untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang memiliki tujuan kemanusiaan, sosial budaya, kelestarian alam dan lingkungan hidup. Sebagian dari management fee yang diperoleh, disebut dengan Dana Sosial/Dana Filantropi, disalurkan kepada yayasan-yayasan yang menjalankan kegiatan bertemakan kemanusiaan, sosial budaya, kelestarian alam dan lingkungan hidup. Reksa Dana FWD Asset Philanthropy Equity Fund dibentuk pada Januari 2010 dan mulai mendistribusikan dana sosial pada tahun 2011. Hingga saat ini sudah mendistribusikan secara berkelanjutan kepada 9 (sembilan) yayasan penerima, yang bergerak di berbagai bidang.
Reksa Dana FWD Asset Philanthropy Equity Fund sejak peluncuran telah memperoleh 2 penghargaan.
Pada tahun 2012 sebagai Co-Winner of Most Innovative Product dari Asia Asset Management. Lalu pada tahun 2020 dinobatkan sebagai Reksa Dana Saham Terbaik Periode 10 Tahun Ketegori Aset Di Atas Rp10 Miliar-Rp100 Miliar dari Majalah Investor dan Infovesta.
Salah satu remaja penerima manfaat dari Bali, Desak Santi, sungguh merasakan dampak dari program dukungan ini. Ia berkesempatan untuk mengikuti kelas computer programming ‘Mentor Without Borders’ yang diselenggarakan oleh SOS Children’s Villages International. Akan tetapi, keterbatasan fasilitas dan akses terhadap internet menghambat proses pembelajaran yang ia lakukan. Melalui program MCLP, pengadaan fasilitas dan akses untuk Santi dan teman-temannya dapat terlaksana. Santi, sapaan akrabnya, telah menyelesaikan kursus computer programming dan memasuki tahun pertamanya berkuliah di jurusan Teknik Informatika.
Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia mengungkap tantangan yang dihadapi dan peran program ini dalam membantu mereka. “Dengan bekal yang diberikan, semangat mereka pun turut bangkit untuk berani mengambil langkah awal menuju masa depan dan kesuksesan. Tentunya ini tidak dapat tercapai bila kami bekerja sendiri. Kami bersyukur dapat berkolaborasi bersama para mitra perusahaan yang mendukung nilai-nilai yang sama untuk kemajuan generasi bangsa kita.” Komitmen ini diharapkan dapat membantu mempersiapkan masa depan yang lebih cerah bagi mereka.
SOS Children’s Villages Indonesia akan terus berupaya agar setiap anak dalam asuhan dan dampingan organisasi memiliki kesempatan yang sama dalam meraih cita-cita dan mimpi mereka, serta berkontribusi memenuhi target dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu “Pendidikan yang Berkualitas” dan “Mengurangi Kesenjangan di Dalam Negeri”. Harapannya, kerja sama dengan berbagai mitra dapat mencapai tujuan utama SDGs yaitu “Mengakhiri Kemiskinan dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi” serta “Kesempatan Kerja dan Pekerjaan yang Bermartabat”.