today-is-a-good-day
OUR NETWORK

Cetak Anak Muda Siap Kerja, SOS Children’s Villages dan Allianz Indonesia Luncurkan Program “We are The Future”  

Sebelum adanya pandemi corona, jumlah pengangguran di Indonesia yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari sekitar 6,88 juta penduduk Indonesia. Tidak bisa dipungkiri, banyaknya pelajar atau mahasiswa yang lulus tidak berbanding dengan lowongan pekerjaan yang ada juga menjadi faktornya. Ditambah lagi dengan adanya pandemi corona, akan semakin menambah angka pengangguran di Indonesia.

Labour International Organisation bahkan memprediksi jumlah pengangguran global akan meningkat 5,3 juta sampai 24,7 juta pada tahun 2020 ini. Lebih jauh lagi, organisasi yang berbasis di Geneva, Switzerland tersebut juga menyebutkan secara lebih terperinci jika 1 dari 6 anak muda akan kehilangan pekerjaannya saat corona.

Di Indonesia sendiri sampai saat ini masih terjadi kasus kenaikan pasien corona di berbagai wilayah. Dan hal tersebut juga turut memengaruhi ekonomi nasional. Salah satu yang cukup menjadi perhatian adalah para pekerja dengan upah rendah, dikhawatirkan akan kehilangan pekerjaanya. Dan memang sampai saat sudah bukan rahasia umum lagi, banyak pekerja yang telah dirumahkan, bahkan di-PHK lantaran corona.

Cetak Anak Muda Siap Kerja, SOS Children’s Village dan Allianz Indonesia Luncurkan Program “We are The Future”  

Menteri Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto bahkan juga menyebutkan sampai saat ini sekitar 3 juta pekerja sudah terdampak corona. Baik itu dirumahkan tanpa digaji atau kena PHK. Dampak lebih parahnya lagi, sekarang ini sudah banyak negara yang mengumumkan resesi ekonomi.

Ada beberapa faktor yang menjadi indikasi akan terjadinya resesi. Mulai dari penurunan pada Produk Domestik Bruto (PDB), merosotnya pendapatan riil, jumlah lapangan kerja, penjualan ritel, dan terpuruknya industri manufaktur. Dengan fakta itulah perlu pencegahan secara dini, para pemuda perlu diberi yang namanya penguatan, dukungan, supaya makin bisa mengembangkan potensinya untuk bisa kembali membangun perekonomian Indonesia setelah COVID-19 usai.

Lanjutan Program “We are Hope” tahun 2019

Cetak Anak Muda Siap Kerja, SOS Children’s Village dan Allianz Indonesia Luncurkan Program “We are The Future”  

Sebagai tindakan nyata dan bentuk dukungan krisis corona, SOS Children’s Villages sebagai organisasi non-profit yang selama ini menyediakan pengasuhan alternatif untuk anak-anak yang telah atau beresiko kehilangan pengasuhan orang tua-nya terus menerus berupaya untuk memberikan pemenuhan hak anak-anak meski dalam masa sulit seperti sekarang.

Di Indonesia sendiri, SOS Children’s Villages sudah menaungi 5.500 anak yang datang dari 11 kota di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Lembang, Bogor, sampai dengan Palu. Dalam laporannya, saat ini sudah ada 2.584 remaja sedang melakukan persiapan kemandirian untuk masuk ke dunia kerja. Sementara 200 di antaranya, ada di usia pendidikan tinggi untuk siap kerja. Tercatat setidaknya 100 remaja dalam pengasuhan tersebut dirumahkan lantaran corona.

Dengan kenyataan itulah, SOS Children’s Village menggandeng Allianz Indonesia membantu peningkatan kapasitas, kualitas, dan skill anak-anak remaja. Setelah sebelumnya sukses menyelenggarakan “We are Hope” pada tahun 2019, saat ini kedua pihak tersebut kembali membuat program, kali ini dinamakan “We are the Future yang sudah resmi diluncurkan pada 5 September 2020.

“SOS Children’s Villages sangat bersyukur dengan program yang dilaksanakan bersama dengan Allianz Indonesia.’ Papar Gregor Hadi Nitihardjo, National Director SOS Children’s Villages Indonesia

Tujuan dan Waktu Diadakannya “We are the Future”

Cetak Anak Muda Siap Kerja, SOS Children’s Village dan Allianz Indonesia Luncurkan Program “We are The Future”  

Tujuan dari program tersebut adalah memberikan harapan kepada anak muda, khususnya yang berada di bawah naungan SOS Children’s Villages. Selain itu juga memberikan persiapan yang lebih matang untuk bekal saat memasuki dunia kerja yang penuh tantangan. Anak-anak tersebut merupakan remaja pada tingkat SMA/SMA yang akan mendapatkan pelatihan bahasa Inggris, komputer, ketahanan diri, pemagangan hingga mencakup kewirausahaan dan pendampingan usaha.

Program “We are the Future” ini akan dilaksanakan selama tiga tahun mulai 2020, berakhir pada 2022. Supaya bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal, materi yang disampaikan tepat sasaran akan dilakukan evaluasi setiap tiga bulan sekali.

“Dukungan ini merupakan wujud komitmen kami untuk meningkatkan kapasitas generasi muda Indonesia yang sejalan dengan salah satu pilar dari CSR Allianz Indonesia yaitu Pendidikan. Tujuan kami adalah membantu sebanyak mungkin orang muda melalui pendidikan. Dengan melibatkan profesional di bidangnya, sekitar 40 anak muda SOS Children’s Villages mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh Allianz di SOS Children’s Villages Semarang” papar Cui Cui, Chief Financial Officer Allianz Life Indonesia.

Salah satu remaja yang berada di bawah naungan SOS Children’s yang bernama Putri Aurelie menyebutkan jika setelah mengikuti “We are Hope” 2019, ia sekarang sudah semakin percaya diri dalam menulis dan berbicara dalam bahasa Inggris. Itu sangat memudahkannya saat mengikuti program magang di salah satu perusahaan.

“Saya bersyukur karena tahun ini kembali diberikan kesempatan untuk belajar bersama Allianz. Saya berharap program ini tidak hanya di level beginner saja tetapi terus berlanjut sampai level professional sehingga dapat membantu saya saat memasuki dunia kerja nanti. Terima kasih banyak SOS Children’s Villages dan Allianz Indonesia,” jelasnya lebih jauh.

Program kolaborasi yang dilakukan oleh SOS Children’s dengan Allianz Indonesia juga mendapatkan dukungan serta sanjungan dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Harry Hikmat, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial Republik Indonesia.

“Apa yang dilakukan oleh SOS Children’s Villages bersama Allianz Indonesia sangat baik, yaitu memperkuat generasi muda bangsa Indonesia,” tuturnya.

Must Read

Related Articles