Apabila dua berita tidak menyenangkan dari United Airlines membuat ladies menjadi sinis dan apatis pada profesionalitas serta kemanusiaan maskapai penerbangan, maka sebaiknya hilangkanlah perasaan negatif tersebut karena bagaimanapun, masih banyak penerbangan lain yang tetap profesional. Setelah skandal pelarangan boarding dan sebelum skandal penyeretan penumpang pada pertengahan April lalu, Etihad Airways melakukan tindakan mengharukan yang mengembalikan rasa kepercayaan masyarakat pada kemanusiaan yang sempat hilang.
Kronologis
Peristiwa yang terjadi pada tanggal 30 Maret ini melibatkan pesawat penerbangan dari Manchaster ke Australia via Abu Dhabi. Sepasang penumpang baru mengetahui kondisi cucu mereka yang sekarat setelah pesawat lepas landas. Becky Stephenson, travel agent yang mengurus perjalanan pasangan tersebut menyatakan bahwa pasangan tersebut baru saja menyalakan handphone-nya dan melihat panggilan tidak terjawab dari menantunya. Panggilan tidak terjawab tersebut dilakukan saat pasangan tersebut sedang berada dalam taxi.
Pasangan tersebut lantas memberitahu kru pesawat, yang lantas berbicara pada kapten, yang kemudian memutar balik pesawat untuk kembali ke boarding gate. Di waktu yang bersamaan, kru pesawat terbang segera menyiapkan bagasi milik pasangan kakek-nenek tersebut, dan menemani mereka kembali ke bandara. Berdasarkan keterangan dari Travel Weekly, mobil milik pasangan tersebut segera diambil dari lahan parkir, dan dibawa ke gerbang kedatangan agar bisa segera digunakan.
Setelah selesai mengantarkan kedua penumpang tersebut, pesawat lantas kembali mengudara.
Namun sayangnya, cucu pasangan tersebut meninggal dunia pada tanggal 31 Maret.
Mewakili kliennya, Becky Stephenson berterima kasih melalui Facebook page ‘Travel Gossip’ dan berharap para kru Etihad membacanya. Becky menyatakan bahwa, “Peristiwa tersebut sangat menyedihkan, namun sikap Etihad yang bersedia membantu klienku sangatlah patut diapresiasi. Saya sudah menjalankan bisnis travel selama 25 tahun dan belum pernah mendengar bahwa sebuah maskapai bersedia ‘going above and beyond’ dalam melayani penumpangnya seperti yang dilakukan Etihad. Klienku sangat bersyukur pada staf Etihad yang begitu membantu mereka.”
Tidak cukup di situ, Etihad juga mengizinkan kedua penumpang tersebut untuk menggunakan tiket penerbangan mereka di lain waktu, kapan saja. Namun Stephenson mengatakan bahwa kedua kliennya tersebut belum berpikir akan bepergian dengan pesawat lagi.
Ironisnya, kata ‘etihad’ memiliki arti……… united. Well…
Sumber: The Star