today-is-a-good-day
OUR NETWORK

Alasan Taylor Swift Kembalikan Katalog Musiknya ke Spotify

Setelah beberapa saat lalu sempat menarik diri dari Spotify dan layanan musik streaming lainnya, kini Taylor Swift kembali izinkan penggemarnya menikmati karya-karyanya secara cuma-cuma di Spotify. Jumat lalu (9/6/2017) Taylor Swift mengembalikan kembali katalog musiknya. Keputusan Swift untuk kembali dengan Spotify ini dianggap sebagai perubahan lumayan drastis oleh beberapa pihak.

Bagaimana tidak, tiga tahun lalu Taylor Swift keukeuh untuk memboikot karya-karyanya agar tidak dimainkan Spotify dan layanan musik streamin lainnya.

Saat diwawancara media, mantan kekasih Harry Style tersebut mengatakan bahwa penjualan musik dengan menggunakan layanan streaming seperti Spotify sama saja tidak menghargai karya sendiri. Dia beranggapan sudah sewajarnya orang harus mengeluarkan uang untuk menikmati sebuah karya termasuk karyanya.

Selain meninggalkan Spotify, Taylor Swift juga dikabarkan sempat memprotes pihak Apple.

Swift protes dengan salah satu kebijakan Apple melalui layanan Apple Music yang menggratiskan penggunanya untuk mendengarkan musik secara gratis selama tiga bulan. Dari situ, penyanyi berparas cantik tersebut tak mendapatkan royalti sama sekali. Menjadi pukulan bagi Apple, akhirnya perusahaan berbasis di Cupertino tersebut membayarkan royalti yang seharusnya didapat Swift.  

Lalu, apa sebenarnya alasan Taylor Swift kembali ke layanan musik streaming gratisan seperti Spotify?

Kerelaan Taylor Swift untuk kembali ke layanan streaming pertama dikonfirmasi oleh pihak manajemennya melalui akun Twitternya, Pihak manajemen mengemukakan alasan mengapa penyanyi berusia 27 tahun tersebut kembali ke Spotify,

Itu adalah sebagai salah satu bentuk rasa terima kasih untuk para Swifties (nama penggemar Taylor Swift) yang menyukseskan penjualan album terbarunya; 1989 yang sudah terjual lebih dari 10 juta kopi di seluruh penjuru dunia. Walaupun demikian, belum ada alasan yang jelas mengapa Swift kembali ke Spotify. Beberapa pihak menyebutkan itu karena alasan komersil.

Beberapa pihak menilai bahwa pihak manajemen Taylor Swift menyadari akan peluang emas Spotify yang bisa mengubah penggunanya sebagai penggemar baru. Sekadar tambahan informasi, tiap lagu yang diputar di Spotify berharga 1 sen dollar Amerika atau setara dengan 90 rupiah saja.

Tapi, seperti yang kita ketahui bahwa Taylor Swift adalah penyanyi papan atas yang penggemarnya tersebar di seluruh penjuru dunia. Tak mungkin jika single dan albumnya tersebut tak meledak di pasaran. Buktinya, semenjak kembalinya ke Spotify, lagu “Shake It Off” sudah merajai track di layanan musik streaming itu. Itu baru satu lagu saja…

Kabar punya kabar, lagu yang paling sering diputar alias lagu yang hits di Spotify bisa mengumpulkan omset pendapatan sekitar US$425.000 atau jika dirupiahkan setara dengan Rp6,3 milyar loh. Widih, banyak, ya! Jadi bisa diperkirakan bukan berapa keuntungan Taylor Swift dari Spotify?

Klarifikasi ini seakan menampik desas-desus soal langkah yang ‘mencurigakan’ ini. Gimana nggak, Jumat, 9 Juni lalu juga merupakan tanggal dirilisnya album terbaru Katy Perry, Witness, yang tentunya juga tersedia di Spotify. Taylor seakan sengaja memilih tanggal tersebut supaya perhatian kembali tertuju kepadanya gara-gara perseteruan keduanya. Duh, udah dong, baikan aja deh…

Sumber: Billboard, Foto cover: Okezone

Must Read

Related Articles