Semakin ke sini makin bermunculan saja desa wisata. Seperti halnya di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, ada desa wisata edukasi lidah buaya yang merupakan inovasi baru dalam pariwisata. Dan ini tentu saja menjadi hal yang sangat menarik ya. Lokasi desa wisata ini berada di Dusun Jeruk Legi, Desa Katongan, Nglipar, Gunungkidul. Desa wisata ini memang terbilang baru, meskipun begitu geliat keseriusannya sudah bisa dilihat.
Baca juga: Amankah Mengonsumsi Lidah Buaya? Berikut Penjelasannya
Wisata Mulai Dikembangkan Awal 2018
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, desa wisata ini memang terbilang baru. Pasalnya, wisata ini mulai dikembangkan awal 2018 yang lalu. Awal mulanya, ternyata ada agen wisata yang bertanya mengenai budi daya dan pengelolaan lidah buaya. Namun sebenarnya, ketertarikan sang pengelola yakni Alan Efendi terhadap dunia lidah buaya sudah dimulai semenjak ia masih menjadi karyawan di Jakarta.
Singkat cerita kala itu di tahun 2014 yang lalu ia membeli bibit lidah buaya jenis Aloe Chinesis Baker dari Sidoarjo, Jawa Timur. Kala itu, ibunyalah yang menaman bibit lidah buaya di sekitar rumahnya. Kala itu dirinya mengajak warga setempat untuk turut menanam, tapi awalnya ditolak. Barulah di tahun 2016, warga setempat turut menanam lantaran hasilnya bagus.
Lidah Buaya Jadi Beragam Hasil Produksi
Selama ini kebanyakan lidah buaya hanya dijadikan sebagai tanaman hias ataupun bahan untuk kosmetik. Namun di tempat ini, lidah buaya diproduksi menjadi minuman yang menyegarkan. Ada juga untuk keripik yang cita rasanya juga unik. Semua bagian lidah buaya bisa diolah, mulai dari daging, kulit sampai dengan bunganya. Selain keripik, lidah buaya juga diproduksi menjadi dodol, teh celup, dan bahkan sabun. Harga yang ditawarkan juga sangat terjangkau, hasil produksinya dibandrol mulai dari Rp2.000 saja.
Rencana Akan Dikembangkan ke Seluruh Dusun
Tidak hanya di sekitar lingkungannya, sang pengelola desa wisata lidah buaya ini sudah bekerja sama dengan banyak ibu-ibu di sekitar lokasi yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT). Saat ini jumlahnya sudah mencaapi ratusan. Ke depannya, menurut Jumawan yang merupakan Kepala Desa Katongan, tanaman lidah buaya akan dikembangkan ke seluruh dusun. Ia akan mengembangkan dan memprioritaskan potensi wisata yang dimiliki.
Baca juga: 4 Tujuan Wisata Budaya di Yogyakarta
Jika selama ini Gunungkidul terkenal dengan beragam pantainya, mungkin kamu bisa memasukkan desa wisata lidah buaya ini jika berkunjung. Selamat jalan-jalan ya, bisa refreshing sembari menambah ilmu.
Sumber: Kompas, gunungkidulpost