Buku adalah jendela dunia yang bisa memberikan pelajaran dan inspirasi bagi banyak orang. Buku juga bisa menjadi pengingat tertulis akan momen-momen yang telah terjadi di hidup. Di bawah ini adalah list buku dari para pelancong wanita yang telah melakukan solo travel ke berbagai tempat di dunia. Mungkin kisah mereka akan menjadi inspirasi kamu untuk memulai berkelana tanpa menunggu ada yang menemani hihi. Yuk, kita simak bersama, Ladies!
Baca juga: Tips Untuk Ladies Yang Mau Solo Traveling
1. Wild By Nature oleh Sarah Marquis
Berisikan tentang perjalanan Sarah Marquis melakukan perjalanan sendirian dari Siberia selama 3 tahun, menempuh jarak 10.000 kaki, melewati 6 negara dan berakhir di Australia. Marquis melakukan semua perjalanannya lewat jalur darat dengan berjalan kaki, Ladies. Wah, hebat banget ya. Ia juga mendapat penghargaan National Geographic Adventurer of the Year pada tahun 2014 karena petualangannya ini.
2. Flâneuse oleh Lauren Elkin
Flâneuse: Women Walk the City in Paris, New York, Tokyo, Venice, and London adalah judul lengkap dan tepat untuk buku ini. Seorang flâneuse adalah wanita yang berperilaku layaknya figur pria-pria dalam sejarah yang berkelana ke berbagai tempat di dunia dengan berani. Di buku ini istilah flâneuse didefinisikan oleh Elkin wanita yang memiliki tujuan, kecerdasan, terbebaskan dan secara kreatif terinspirasi oleh perjalanannya. Sebagian kisah dari buku ini terinspirasi dari kehidupan dan perjalanan Elkin sendiri.
3. Imagine Wanting Only This oleh Kristen Radtke
Kristen Radtke membuat novel grafis yang membuatmu berimajinasi tengah mengeksplorasi reruntuhan kota kuno di bawah tanah yang belum dijamah manusia. Dimulai dengan kematian sang paman, Radtke berusaha menjawab pertanyaan “Mengapa kita ada di sini? Apa yang akan kita tinggalkan nantinya?”
4. Bleaker House oleh Nell Stevens
Bleaker Island adalah tempat dimana Stevens bersemedi untuk menyelesaikan novel pertamanya. Pulau tersebut terletak di selatan samudra Atlantik, berangin, dan merupakan habitat dari para penguin. Disinilah Stevens menemukan gaya menulisnya dan mengubah haluan dari menulis novel menjadi perjalanan dirinya di pulau tersebut dengan koneksi internet yang buruk dan sedikitnya bahan makanan yang tersedia.
5. At Home In The World oleh Tsh Oxenreider
“Apakah arti pulang ke rumah?” Oxenreider membawa pembacanya untuk mempertanyakan hal tersebut dari kisah perjalanannya berkeliling dunia dari China hingga Ethiopia bersama suami dan ketiga anaknya selama sembilan bulan. Lewat tulisannya, Oxenreider mengajarkan bagaimana perjalanannya membentuk dirinya dan keluarganya dalam memandang arti sebuah rumah.
6. The Yellow Envelope oleh Kim Dinan
Setelah menyelesaikan perjalanan backpacking-nya, Dinan beserta suami mendapatkan surat berisi cek dengan instruksi agar uang tersebut dibagikan selama perjalanan mereka selanjutnya. Berbagai kisah yang menggugah nurani dan konsep kebaikan dipaparkan oleh Dinan dari perjalanannya tersebut. Nyatanya, berbuat baik tidak selalu berhubungan dengan uang, bahkan terkadang tidak ada hubungannya sama sekali dengan materi.
Happy reading, Ladies!
Sumber: The Good Trade