Sebelum datangnya virus corona, traveling sudah menjadi gaya hidup hampir semua orang. Tempat-tempat liburan atau hiburan saat weekends akan sangat penuh sesak dengan pengunjung. Namun, semuanya berubah setelah pandemi corona datang. Orang-orang menjadi was-was untuk bepergian. Dan bahkan beberapa negara di dunia melakukan penutupan penerbangan untuk menekan penurunan virus corona.
Meski belum pasti kapan corona akan mereda di berbagai belahan dunia, Bruce Poon, penulis buku Unlearn: The Year the Earth Stood Still dan juga pendiri dari perusahaan travel bernama G Adventures optimis kita semua akan traveling lagi, bahkan melakukannya lebih baik dari sebelumnya. “Aku masih percaya jika dunia travel akan memberikan distribusi terbesar kekayaan terbesar yang pernah ada di dunia.” Bahkan ia menyebutkan jika “jeda yang saat ini terjadi akan memberikan kita semua waktu untuk memikirkan bagaimana kita bepergian lebih baik, sadar, dan menyenangkan di masa depan.”
Dan akan banyak perubahan yang terjadi pada cara-cara traveling setelah pandemi. Berikut ini pendapat pakar yang merupakan penulis buku perjalanan, blogger, dan juga para podcasters.
1. Mengutamakan Kualitas Dibanding Kuantitas
Foto a: cnbc.com
Selama ini, bepergian dengan banyak orang merupakan pilihan yang banyak dipilih. Karena dianggap lebih menyenangkan dan digadang-gadang mengeluarkan budget yang lebih sedikit. Dahulu, banyak agen travel yang menawarkan open trip. Yakni tour bersama tapi anggotanya bisa berasal dari berbagai wilayah.
Mengingat pandemi yang mudah menyebar saat berada di kerumunan atau orang banyak. Telah banyak para traveler berpengalaman memikirkan untuk lebih mengutamakan kualitas dibanding kuantitas.
2. Travel Advisor Akan Menjadi Hal yang Penting
Juliet Kinsman, seorang editor sustainability di Conde Nast Traveler juga memperkirakan jika akan terjadi pergeseran ke agensi booking tiket yang berpengalaman dan juga bagus. Terlebih lagi jika memiliki travel advisor yang mumpuni, akan lebih dipilih lagi. Karena akan banyak hal yang perlu dipertimbangkan dengan mereka yang telah ahli.
3. Asuransi Perjalanan Akan Meningkat
Seiring dengan sadarnya orang-orang akan asuransi, travel insurance juga akan semakin digemari. Traveler akan mencari mana asuransi yang menguntungkan dan menjamin mereka saat perjalanan. Mereka yang sudah memiliki pengalaman dalam bidangnya akan mendapatkan banyak klien.
4. Kebersihan dan Sanitasi Akan Menjadi Prioritas
Dengan pengalaman pandemi selama berbulan-bulan, orang-orang juga akan semakin sadar untuk menjaga kebersihan dan sanitasi diri. Karena itulah, tempat wisata yang menawarkan kebersihan maksimal akan lebih diminati. Pun sama dengan akomodasi, seperti hotel atau penginapan jenis lainnya, berbagai protokol kesehatan akan lebih diutamakan guna memberikan kenyamanan yang maksimal.
5. Destinasi yang Lebih Dekat dengan Rumah Akan Dipilih
Jika sebelumnya jalan-jalan ke luar negeri sudah menjadi tren tersendiri, di masa depan, destinasi wisata yang dekat dari rumah akan lebih dipilih. Chris Mitchell blogger dari Traveling Mitch menyebutkan dibandingkan dikurung di dalam rumah, lebih baik berjalan ke taman untuk merasakan sensasi traveling yang sudah lama tidak dirasa.
Baca juga: Nggak Bisa Traveling? Ini 7 Cara Menyenangkan Liburan di Rumah
Bahkan Jossie Festa seorang blogger dari Epicure & Culture yang biasanya melakukan perjalanan internasional sebulan sekali, sekarang mengalihkan hasrat untuk jalan-jalan dengan melakukan banyak hal online. Mulai dari memasak, melakukan games, dan berbagai pengalaman virtual menyenangkan lainnya.
Sampai saat itu tiba, tetaplah untuk bisa memiliki pikiran yang tenang dan optimis, pandemi akan segera berlalu, traveling akan hype lagi seperti sebelumnya ya.
Sources: National Geographic, The Points Guy