Apartemen mikro dengan ukurannya yang mini tidak lebih dari 27 meter persegi, memang sedang tren dan menjadi fenomena tersendiri. Terutama di beberapa kota besar khususnya, New York.
Bila melihat ukurannya memang cukup mungil, tidak heran bila di internet gaya hidup tersebut sering menjadi perdebatan sengit. Ada yang mengatakan kurang nyaman, tidak enak, tetapi beberapa juga memberikan bukti ada manfaat sosial dan lingkungan yang tidak dapat diabaikan.
Mari kita telusuri lebih dalam mengenai fenomena ini dengan cerita Alaina Randazzo, seorang pembuat konten pendek yang berbagi pengalamannya, sekaligus menjawab perdebatan yang ada di medsos mengenai gaya hidup seperti ini.
Apartemen Mikro Hidup Kecil, Hemat Besar
Alaina Randazzo, seorang penduduk apartemen mikro di New York, telah memilih untuk mengubah gaya hidupnya. Dalam unitnya yang hanya berukuran kurang lebih 7 meter persegi, dia menemukan kenyamanan dan kepraktisan yang mengejutkan.
Dengan biaya sewa yang lebih rendah, dia memiliki lebih banyak dana untuk perjalanan dan aktivitas lainnya. Bahkan memenuhi semua kebutuhan serta keinginannya terasa sangat mudah.
Pada bulan September 2022, apartemen Randazzo menjadi viral di internet berkat Caleb Simpson, seorang TikToker terkenal. Video tersebut menyoroti kehidupan unik Alaina Randazzo dan telah ditonton lebih dari 45 juta kali. Ini memicu minat besar terhadap apartemen mikro sebagai gaya hidup alternatif.
Tidak hanya Alaina Randazzo, beberapa lokasi lainnya juga menjadi sorotan di media sosial. Axel Weber memiliki unit seluas 95 kaki persegi, dan ada juga unit seluas 97 kaki persegi di Paris.
Namun, hunian ini sebenarnya bervariasi dalam ukuran, mulai dari 250 hingga 400 kaki persegi, dan dapat mengambil berbagai bentuk. Seperti asrama, tempat tinggal bersama, atau rumah jompo.
Manfaat Lingkungan dan Keberlanjutan
Penting untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dalam desain apartemen mikro. Dengan populasi yang terus meningkat, membangun rumah kecil dapat mengurangi konsumsi material, energi, dan mobilitas.
Pada dasarnya manusia tidak membutuhkan tempat sangat luas. Hanya beberapa ruangan kecil saja yang penting nyaman, untuk para tamu dan tidak mengganggu privasi pemilik tempat tinggal.
Lingkungan binaan saat ini menyumbang sekitar 40% emisi CO2 global, sehingga langkah-langkah kecil seperti ini dapat membuat perbedaan besar. Melihat kondisi bumi yang semakin mengkhawatirkan, rasanya cukup tepat memakai alternatif seperti ini.
Solusi untuk Kehidupan Mikro yang Lebih Nyaman
Ada berbagai solusi untuk membuat hidup di apartemen mikro lebih nyaman. Menggunakan cermin dapat memberikan ilusi ruang yang lebih besar, dan dekorasi seperti permadani, bantal, atau lilin dapat menciptakan atmosfer yang hangat.
Beberapa desainer bahkan mengintegrasikan peningkatan volume dan penyimpanan cerdas untuk membuat ruang terasa lebih luas dan rapi. Terlebih sekarang produk serba praktis seperti ini sudah banyak dijual di pasaran.
Meskipun hidup dalam apartemen mikro mungkin tidak cocok untuk semua orang, fenomena ini membuktikan bahwa kita dapat hidup dengan lebih hemat daripada yang kita kira sebagai standar.
Gaya hidup ini mengajarkan kita untuk lebih bijak dalam memanfaatkan ruang dan sumber daya, sambil mengejar kenyamanan dan keberlanjutan.
Apartemen mikro mungkin tampak sebagai tren kontroversial, tetapi mereka memberikan alternatif yang menarik untuk gaya hidup modern. Dengan fokus pada keberlanjutan, efisiensi ruang, dan kenyamanan, apartemen mikro adalah langkah kecil yang memiliki dampak besar pada cara kita tinggal di kota-kota besar.
Mungkin saatnya kita semua mempertimbangkan untuk merampingkan gaya hidup kita dan mengadopsi konsep kecil adalah indah. Bagaimana kalau konsep ini masuk ke Indonesia, apakah kamu setuju?