OUR NETWORK

9 Bahaya yang Mengancam Tubuh Apabila Kamu Sering Menahan BAB (Bagian 2)

Apa yang akan terjadi pada tubuhmu ketika kamu sering menahan BAB, Ladies? Simak ulasannya di sini dan pastikan kamu tidak menahan BAB-mu lagi!

1. Distensi rektal

Hanya ada sedikit ruang di dalam tubuh, dan semakin banyak tinja yang menumpuk, dinding rektum akan semakin meregang. Peregangan ini dapat menyebabkan distensi rektum, yang seiring waktu dapat menyebabkan kondisi yang disebut hiposensitivitas rektal. 

Menurut Klinik Cleveland, kondisi ini ditandai dengan kurangnya sensasi pada rektum dan dapat mengakibatkan beberapa efek samping yang serius, termasuk disfungsi yang disebut buang air besar dissinergis. Ini adalah suatu kondisi di mana buang air besar menjadi semakin sulit dan dapat menyebabkan sembelit kronis.

Dalam situasi yang serius, orang dengan kembung atau terus-menerus berusaha buang air besar dapat mengalami prolaps rektal. Ketika ini terjadi, rektum terbalik dan menonjol keluar dari anus. Prolaps dapat menyebabkan perdarahan dan ulserasi pada rektum, ketidakmampuan rektum untuk didorong kembali ke dalam tubuh. Bahkan gangren atau kematian jaringan rektum.

2. Impaksi tinja

9 Bahaya yang Mengancam Tubuh Apabila Kamu Sering Menahan BAB (Bagian 2)
Foto: freepik

Jika kamu terus-menerus menahan buang air besar, kamu dapat beralih dari sembelit ke kondisi yang lebih bermasalah yang disebut impaksi tinja. Menurut WebMD, ketika orang menderita impaksi tinja, tinja menjadi sangat keras dan tidak dapat digerakkan sehingga hampir tidak mungkin untuk dikeluarkan secara normal. Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa menjadi sangat serius dan mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk demam, kebingungan, dan takikardia.

Jika retensi tinja mencapai titik di mana kamu mengalami impaksi tinja, Klinik Cleveland menyatakan bahwa kamu memiliki beberapa pilihan untuk mengatasinya. Sebagai permulaan, kamu dapat mencoba obat pencahar atau enema untuk memulihkan kondisi. 

Jika tidak berhasil, kamu mungkin harus melakukan pengangkatan dengan bantuan fisik. Dalam kasus tersebut, dokter mungkin memijat perut untuk melonggarkan kotoran yang membandel atau, dalam kasus yang ekstrim, memasukkan jari ke dalam rektum untuk mengeluarkan kotoran yang terkena dampak. Jika tidak satu pun dari metode ini membuahkan hasil, kamu mungkin harus mempertimbangkan solusi bedah untuk menghindari usus berlubang.

3. Risiko radang usus buntu

Walaupun kelihatannya mengejutkan, menahan tinja secara berlebihan dapat membuatmu dirawat di rumah sakit karena radang usus buntu. Menurut penelitian tahun 2022 yang diterbitkan dalam Case Reports in Gastroenterology, penyebab utama situasi ini adalah kotoran yang mengeras yang disebut fecalith. Kotoran ini disebabkan oleh kesulitan buang air besar dan dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk obstruksi usus dan radang usus buntu.

Sebuah penelitian tahun 2015 yang diterbitkan dalam Danish Medical Journal menunjukkan bahwa pasien yang menderita usus buntu gangren atau berlubang juga memiliki kotoran di usus besar. Penelitian lain pada tahun 2015, yang diterbitkan dalam Canadian Journal of Surgery, menunjukkan bahwa pasien dalam penelitian tersebut yang menderita radang usus buntu akut juga menderita fekalit. Ketika fecalith berakhir di usus buntu, ia membentuk apa yang disebut usus buntu. Journal of Surgical Research juga mencatat bahwa radang usus buntu diketahui dapat menyebabkan radang usus buntu akut, dan terjadi pada lebih dari 40% pasien radang usus buntu.

4. Masalah saluran kencing

9 Bahaya yang Mengancam Tubuh Apabila Kamu Sering Menahan BAB (Bagian 2)
Foto: freepik

Menurut departemen urologi di Universitas California, San Francisco, saraf yang mengontrol fungsi kandung kemih dan usus saling terhubung. Usus besar serta kandung kemih pun terletak berdekatan satu sama lain di dalam tubuh. Ketika feses tertimbun di usus besar, ia dapat mulai menekan kandung kemih dan mencegahnya terisi dengan baik atau mengosongkannya sebelum waktunya.

Selain masalah kandung kemih, terlalu banyak feses di dalam tubuh juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK). Dalam penelitian tahun 1995 yang diterbitkan di Archives of Disease in Childhood, para peneliti mempelajari hasil radiologi anak-anak yang menderita ISK. Anak-anak yang menderita ISK memiliki konsentrasi feses yang lebih tinggi di tubuhnya dibandingkan kelompok kontrol. Hasil ini didukung oleh penelitian tahun 2023 yang diterbitkan di Acta Paediatrica, yang menunjukkan bahwa hampir separuh anak-anak yang menderita infeksi ginjal yang disebut pielonefritis juga mengalami sembelit.

5. Peningkatan risiko kanker usus besar

Belum diketahui apakah konstipasi dan menahan kotoran secara langsung dapat menyebabkan kanker atau tidak, namun ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa hal tersebut mungkin saja terjadi. 

Sebuah studi tahun 2012 yang dilakukan oleh American College of Gastroenterology menemukan bahwa kanker kolorektal dan tumor jinak lebih umum terjadi pada pasien sembelit, sehingga risiko tersebut menurun secara signifikan dalam kurun waktu satu tahun. 

Samitivej Hospitals melaporkan bahwa orang yang mengalami konstipasi mungkin ingin lebih khawatir adalah kenyataan bahwa tidak bisa buang air besar sebenarnya bisa menjadi tanda bahwa ia sudah menderita kanker usus besar. Jika kamu mengalami kesulitan buang air besar, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan tidak terjadi hal serius.

Bagaimana Ladies, jadi kapok untuk menahan BAB nggak sih? Yuk jaga kesehatan tubuhmu dengan menuruti setiap ‘panggilan alam’ yang datang padamu!

 

Sumber: healthdigest.com

Must Read

Related Articles