Ladies mungkin menyadari bahwa warna bola mata yang paling lazim dimiliki manusia adalah bola mata berwarna coklat. Ke mana pun Ladies memandang, kemungkinan besar Ladies akan melihat seseorang yang memiliki bola mata berwarna gelap.
Tidak heran sih sebab diperkirakan sebanyak 79% orang di seluruh dunia memiliki mata berwarna coklat, menurut para ahli di Mississippi Eye Care. Lebih spesifik lagi, orang-orang di Eropa, Asia Barat, atau Amerika cenderung memiliki mata berwarna coklat muda. Sementara orang-orang di Asia Timur, Asia Tenggara, dan Afrika cenderung memiliki mata coklat tua.
Dipengaruhi oleh genetika manusia, warna mata ditentukan oleh banyaknya melanin yang terkandung di lapisan paling depan mata, jelas Cleveland Clinic. Semakin banyak melanin (atau pigmen) yang ada, semakin gelap mata kita–atau lebih khusus lagi, iris.
Tergantung pada warna mata, beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, orang dengan mata terang cenderung lebih rentan terhadap degenerasi makula, sedangkan orang dengan mata gelap mungkin berisiko lebih tinggi terkena katarak. Jika kamu mengira katarak hanya bisa dialami oleh nenek atau orang tua, kamu mungkin akan terkejut mengetahui bahwa semakin banyak anak muda yang menjalani operasi katarak juga, Ladies.
Apa itu katarak?
Saat kamu menginjak usia 40 tahun, kamu mulai mengalami perubahan terkait penuaan pada penglihatanmu, menurut American Academy of Ophthalmology. Ini termasuk pemecahan protein yang terletak di lensa mata atau bagian mata yang bertanggung jawab atas pembiasan cahaya. Meskipun lensa ini biasanya jernih, penderita katarak mengalami kekeruhan progresif pada lensany. Hal ini dapat menyebabkan keburaman, penglihatan ganda, sensitivitas cahaya, warna redup, dan banyak lagi.
Namun, katarak tidak selalu disebabkan oleh penuaan. Merokok, cedera mata, paparan sinar matahari, genetika, berbagai kondisi kesehatan, atau penggunaan obat-obatan tertentu semuanya dapat berkontribusi terhadap perkembangan katarak. Ternyata, warna mata kita juga bisa demikian.
Dalam penelitian tahun 2000 yang diterbitkan dalam American Journal of Ophthalmology bertajuk The Blue Mountains Eye Study, para peneliti meneliti lensa lebih dari 3.600 orang di Australia. Temuan mengungkapkan bahwa dibandingkan orang dengan warna iris terang, mereka yang memiliki mata coklat tua 1,5 kali lebih rentan terkena katarak nuklir dan 2,5 kali lebih rentan terkena katarak subkapsular posterior. Mayo Clinic menjelaskan bahwa katarak nuklir berdampak pada bagian tengah lensa, sedangkan katarak subkapsular posterior berkembang di bagian belakang lensa.
Apa hubungannya mata gelap dan katarak?
Para ahli di Vision Eye Institute menjelaskan bahwa hubungan antara warna iris mata yang gelap dan katarak dapat diibaratkan seperti mengenakan kaos hitam di hari yang cerah. Tidak butuh waktu lama sebelum kemeja hitam itu menjadi panas dan tidak nyaman. Ini karena warna putih memantulkan cahaya, sedangkan warna hitam menyerapnya. Demikian pula, pigmen gelap pada iris diperkirakan menyerap lebih banyak cahaya dan selanjutnya memanaskan lensa. Sehingga dapat mengakibatkan kekeruhan seiring berjalannya waktu.
Alternatifnya, beberapa ahli berpendapat bahwa bukan warna mata yang meningkatkan risiko seseorang terkena katarak, melainkan lokasi geografis orang-orang dengan mata gelap. “Kami tahu ada hubungan antara paparan sinar matahari dan katarak, dan kebanyakan orang dengan mata lebih gelap tinggal di dekat garis khatulistiwa,” juru bicara American Academy of Ophthalmology Dr. Davinder Grover mengatakan kepada AARP.
Meskipun terdapat beberapa teori yang berbeda mengenai penyebab hubungan ini, para ahli sepakat bahwa perlindungan yang tepat dari sinar UV adalah hal yang paling penting dalam hal penglihatan dan kesehatan kita secara keseluruhan. Berapa pun usianya, penting untuk mengenakan kacamata hitam yang menawarkan perlindungan UV penuh saat berada di luar ruangan.
Sumber: healthdigest.com