OUR NETWORK

Ternyata Ini Alasan Mengapa Makan Makanan Pedas Bisa Membuat Tubuh Berkeringat

Bibirmu kesemutan dan lidahmu terbakar, selaput lendir yang melindungi paru-parumu akan membuatmu ingusan, dari ancaman menimbulkan pilek, pembuluh darah akan melebar, dan tubuhmu terasa seperti terbakar. 

Seperti itulah kira-kira reaksi tubuhmu saat mengonsumsi makanan pedas. Maka tidak heran tubuhmu pun mulai berkeringat untuk membantu mendinginkan tubuh.

Tidak peduli seberapa panas atau dinginnya makanan yang kamu makan, bumbunya tetap bisa membuat tubuhmu berkeringat. Itu karena makanan pedas bukanlah ‘panas’ di suhunya, menurut Fisher Science Education. 

Rasa pedas pada makanan kita disebabkan oleh capsaicin, zat yang membuat bumbu menjadi “panas”. Tingkat kepedasan suatu makanan diukur berdasarkan sejauh mana makanan tersebut memicu reaksi kita terhadap capsaicin—pengukurannya disebut Scoville Heat Unit (SHU). 

Paprika mendapat skor 0, paprika pisang bisa 900, jalapeños bisa mencapai 10.000. Dan habanero? Itu 350.000. Sengatan kalajengking dan semprotan merica bisa mencapai kisaran dua juta, dan capsaicin murni mencapai 16 juta SHU (per American Chemical Society).

Jadi kalau bukan suhunya, ada apa dengan makanan pedas yang membuat  tubuhmu bercucuran keringat?

Bagaimana tubuh merespons capsaicin?

Ternyata Ini Alasan Mengapa Makan Makanan Pedas Bisa Membuat Tubuh Berkeringat
Foto: pexels

Menurut The Conversation, mulut kita memiliki reseptor TRPV1 yang mendeteksi panas dan mencegah kita memakan makanan yang terlalu panas. Capsaicin memicu reseptor TRPV1 ini, yang mengirimkan sinyal ke otak bahwa kita sedang makan sesuatu yang sangat panas. 

Otak merespons dengan mengirimkan sensasi terbakar ke bagian mulut kita itu. Kemudian tubuh merespons sebagaimana mestinya terhadap suhu panas dengan berkeringat. 

Ladies mungkin juga memperhatikan bahwa kamu seringkali merasa terburu-buru saat makan makanan pedas. Itu karena tubuhmu salah mengartikan capsaicin sebagai ancaman, sehingga melepaskan dopamin dan adrenalin sebagai respons, menurut Cooking Genie.

Capsaicin juga tidak cukup terurai di saluran pencernaan kita, jadi Ladies akan merasakan pembakaran yang sama saat keluar dari sistem tubuh. 

Jika panas dalam makanan pedas membuatmu kewalahan, hindari air, menurut American Chemical Society. Air hanya akan menambah lebih banyak nyala api. Sebagai gantinya, minumlah susu atau makan es krim atau keju cottage. Kasein dalam produk susu ini membungkus capsaicin dan membantu mengeluarkannya dari lidahmu. Dan ketahuilah, membran tubuhlah yang menahan rasa pedas, bukan makanan itu sendiri yang menahan panas.

Manfaat makanan pedas

Jika Ladies  bisa menahan panas (dan keringat), makanan pedas memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. 

Menurut sebuah studi tahun 2011 di Fisiologi & Perilaku, menambahkan paprika merah ke dalam makanan dapat meningkatkan berapa banyak kalori yang Ladies bakar dalam sehari. 

Jika Ladies biasanya makan lebih banyak makanan hambar, paprika merah dapat mengurangi keinginanmu akan makanan berlemak, asin, dan manis. Namun, indera perasamu dapat membangun toleransi terhadap makanan pedas, jadi pembunuh keinginan ini hanya bertahan sebentar.

Baca juga: Suka Konsumsi Makanan Pedas Secara Berlebihan? Waspadai Bahaya Ini!

Tinjauan sistematis tahun 2012 di nafsu makan menentukan bahwa menambahkan panas yang signifikan ke makanan dapat membantumu membakar hingga 50 kalori ekstra sehari. Pembakaran ini bisa menambah penurunan berat badan hingga 2,3 kg hanya dalam setahun. 

Mengkonsumsi makanan pedas juga dapat mengurangi lemak perut dan membantu mengurangi nafsu makan. Studi tersebut mengatakan efek ini sebagian disebabkan oleh bagaimana capsaicin merangsang reseptor TRPV1.

Sebuah studi tahun 2017 di PLOS One mengamati konsumsi cabai merah dan kematian di antara lebih dari 16.000 orang di Amerika Serikat. Orang yang secara teratur makan makanan pedas mengalami penurunan kematian sebesar 13% dari penyebab apa pun. 

Para peneliti juga mencatat bahwa aktivasi reseptor TRPV1 capsaicin mempengaruhi obesitas melalui peningkatan pengeluaran energi dan efek pada lipid darah. Capsaicin dalam makanan pedas dapat melindungi sel kita dari kanker, menghentikan pertumbuhan kanker, dan mengganggu keganasan dan metastasis kanker, menurut ulasan tahun 2016 di Anticancer Research.

 

Sumber: healthdigest.com

Must Read

Related Articles