Telat haid menjadi salah satu masalah yang cukup serius dialami oleh perempuan. Kalau terlambat ternyata hamil menjadi sebuah berita bagus, tetapi kalau tidak dan mundur dari jadwal seharusnya, harus menjadi perhatian lebih.
Ada banyak faktor, salah satunya adalah stress. Harus diakui keadaan tersebut memang memiliki dampak cukup tinggi untuk siklus haid pada perempuan. Kondisi tersebut terjadi akaibat adanya gangguan pada kerja hipotalamus.
Bukan hanya itu saja, produksi hormon kortisol juga dapat mengakibatkan siklus haid menjadi tidak teratur. Sebenarnya, kondisi seperti ini mempunyai beberapa ciri-ciri yang bisa Ladies perhatikan dan dikenali sendiri agar kondisinya tidak semakin parah.
Ciri-ciri Telat Haid karena Stres
Perlu diketahui bahwa, siklus haid yang normal berkisar antara 21–35 hari. Namun, stres berlebih dapat memengaruhi produksi hormon kortisol dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mengatur siklus haid.
Akibatnya, siklus haid bisa menjadi lebih panjang dari biasanya. Maka dari itu, cobalah perhatikan tanggalnya, selain itu masih ada beberapa lagi ciri-ciri yang bisa dijadikan sebagai pertanda.
1. Kram Perut
Stres dapat memperpanjang siklus haid, yang pada gilirannya dapat membuat peluruhan lapisan dinding rahim menjadi lebih lama. Hal ini dapat menyebabkan kram perut yang tidak nyaman saat mendekati masa haid.
Produksi prostaglandin yang meningkat juga dapat berkontribusi terhadap kram perut yang lebih parah. Maka dari itu, atasi stres dengan melakukan hal-hal menyenangkan dan solutif.
2. Perdarahan yang Banyak dan Gangguan Ovulasi
Telat haid karena stres dapat mengakibatkan perdarahan yang lebih banyak saat haid akhirnya tiba. Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh dapat menjadi penyebab perdarahan yang lebih berat dari biasanya.
Stres yang berkepanjangan dapat menghambat pelepasan sel telur ke dalam rahim, yang dikenal sebagai ovulasi. Gangguan ini dapat menyebabkan ketidakteraturan dalam siklus haid, termasuk telat haid.
3. Perubahan Suhu Basal dan Mood
Stres dapat memengaruhi suhu tubuh saat ovulasi, yang pada akhirnya dapat mengganggu pola suhu basal. Hal ini dapat membuat prediksi ovulasi menjadi tidak akurat.
Stres dapat memengaruhi mood dan emosi, membuat seseorang menjadi lebih mudah marah, sedih, atau sensitif. Kadar hormon kortisol yang tinggi dapat berkontribusi pada perubahan ini.
Telat haid karena stres dapat mempengaruhi nafsu makan. Seseorang bisa mengalami penurunan nafsu makan karena fokus pada stres atau sebaliknya, mengalami peningkatan nafsu makan sebagai pengalihan dari tekanan yang dialami.
Langkah Penanganan Telat Haid karena Stres
Untuk mengatasi telat haid karena stres, Ladies dapat melakukan beberapa langkah. Seperti, melakukan olahraga dapat membantu mengurangi tingkat stres dan menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh. Selain itu, Ladies juga bisa melakukan beberapa hal berikut.
1. Relaksasi dan Meditasi
Teknik relaksasi dan meditasi dapat membantu meredakan stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.
2. Aktivitas yang Menyenangkan
Lakukan aktivitas yang membuat Ladies tertawa dan senang, seperti menonton acara TV yang lucu.
3. Konsumsi Makanan Sehat
Pola makan yang sehat dapat mendukung keseimbangan hormon dan kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.
4. Interaksi Sosial
Berinteraksi dengan orang-orang terdekat dapat membantu mengalihkan perhatian dari stres dan meredakan tekanan. Bila perlu berceritalah kepada orang yang dipercaya agar beban tersebut bisa terbagi dengan orang lain, jadi lebih rileks.
Telat haid karena stress memang tidak menyenangkan. Maka dari itu, cobalah pahami sendiri bagaimana karakter Ladiees, terutama dalam menghadapi stres. Agar kemungkinan terkena penyakit lebih parah sangat tinggi.