Keluarga Besar Salemba 96 (Karsa 96) / ILUNI FKUI angkatan tahun 1996 yang ditunjuk sebagai Panitia Pelaksana Dies Natalis FKUI ke-71 tahun 2021. Pagi ini (14/12), mereka menyelenggarakan Virtual Press Conference dengan tema utama ‘Karsa dan Cita untuk Indonesia’. Tema ini bertujuan memberi edukasi kesehatan terkait kehamilan, bersalin, dan KB di masa pandemi. Selain itu, mereka juga memberi edukasi menjaga kebugaran selama masa pandemi.
Anggota ILUNI FKUI 96 tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai tingkat pendidikan, mulai dari dokter umum, spesialis, doktor, hingga guru besar. Jaringan dan komunitas ILUNI FKUI 96 sangat luas di berbagai faktor kesehatan dan memiliki misi untuk memberikan manfaat kepada masyarakat dengan ilmu dan kemampuan yang dimililiki.
Dekan FKUI, Prof. DR. Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD(KGEH), MMB, menyatakan bahwa kegiatan Dies Natalis FKUI selalu dilaksanakan dan dikoordinir oleh para alumni yang telah 25 tahun menjadi dokter. Ajang ini akan menjadi bukti pengabdian para alumni terhadap Indonesia, sekaligus bukti kecintaannya terhadap almamater. Dies Natalis FKUI 2121 menjadi sangat istimewa karena bertepatan dengan 100 tahun Gedung FKUI yang didirikan sejak sebelum kemerdekaan. “Gedung ini telah menjadi saksi sejarah bagaimana FKUI turut memperjuangkan dan mengisi kemerdekaan dengan berbagai karya yang sifatnya nasional, maupun internasional,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Pelaksana Dies Natalis FKUI 2021 Dr. Fifi Mutia menjabarkan beragam kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-71 FKUI.
Rangkaian acara ini akan dilangsungkan selama setahun penuh, sejak November 2020 hingga November 2021 mendatang. Kegiatan tersebut di antaranya literasi nusantara dan bakti sosial, webinar series pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, ILUMINATE (ILUNI Mengabdi unuk Indonesia Tercinta) berupa wbinar, dan masih banyak lagi. Dr. Fifi mengatakan, “Diharapkan bahwa seluruh rangkaian kegiatan Dies Natalis FKUI ke-71 dapat mempererat ikatan persaudaraan antara ILUNI FKUI 96, dengan institusi jejaring dan masyarakat, serta menambah semangat para tenaga medis untuk terus berjuang melawan pandemi Covid-19.”
Dalam virtual media briefing, Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K), MPH pun memberi penjelasan mengenai kehamilan di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya, ia menjelaskan bahwa belum ada bukti bahwa wanita hamil tidak lebih rentan untuk tertular infeksi dibandingkan populasi umum. “Bukti terbaru menunjukkan kemungkinan virus dapat ditularkan secara vertikal, meskipun proporsi kehamilan yang terpengaruh dan signifikansi pada bayi belum dapat ditentukan.”
Pemeriksaan Antenatal juga tidak dianjurkan kecuali dibutuhkan atau bila ada keluhan serta kecurigaan terhadap kejadian kehamilan ektopik.
Sedangkan pada Trimester kedua, pemeriksaan antenatal dapat dilakukan melalui tele konsultasi klinis, kecuali dijumpai keluhan atau kondisi gawat darurat. Pemeriksaan kehamilan tetap harus dilakukan pada ibu hamil berisiko tinggi, seperti ibu hamil dengan riwayat hipertensi, diabetes melitus, atau pertumbuhan janin terhambat.
Prof. Iko juga menjelaskan, “Layanan telemedicine tersedia untuk ibu hamil pada saat kehamilan, setelah kehamilan dan layanan selama dan setelah kehamilan. Layanan telemedicine juga dapat dilakukan bagi pasangan yang membutuhkan layanan kontrasepsi, aborsi, dan perawatan kesehatan seksual dan reproduksi lainnya selama pandemic Covid-19.”
Selain membahas kehamilan di era pandemi, perencanaan kehamilan, dibahas juga mengenai menjaga kebugaran. Dr. Zaini K. Saragih, SpKO, Ketua Lembaga Anti Doping Indonesia mengemukakan hal-hal penting untuk menjaga kebugaran. “Kita harus menjaga kebugaran yang mencakup 4 hal, yaitu Jantung dan Paru-Paru (Aerobik), Otot dan Rangka (Anaerobik), Keseimbangan dan Koordinasi (Peregangan), serta Metabolisme Energi (Berat Badan).”
Para narasumber juga senantiasa mengingatkan agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Namun, ia mengingatkan agar olahraga dan aktivitas fisik jangan sampai dilupakan, karena mendukung kesehatan dan fungsi imunitas yang prima.