Hari Kanker Sedunia yang digelar setiap tahunnya pada 4 Februari dirayakan secara khusus pada tahun ini. Tahun ini, peringatan untuk Hari Kanker Sedunia mengusung tema “I Am and I Will” yang bertujuan untuk semakin meningkatkan kesadaran atas penyakit kanker di semua lapisan masyarakat. Terutama keluarga.
“I Am and I Will” memang bukan sekedar jargon. Melainkan mengusung tujuan besar untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama dalam lingkup keluarga untuk memiliki peran aktif dalam mengurangi angka penderita kanker.
Salah satunya dengan rajin melakukan deteksi dini dan juga skrining kanker. Selain itu, peranan keluarga juga diharapkan untuk memberi pendampingan pada pasien kanker selama masa perawatan sampai tahap paliatif. Serta memberikan pengobatan tepat pada pasien kanker.
Dukungan serta pendampingan dari keluarga dipercaya mampu meningkatkan kualitas hidup penderita penyakit kanker.
Untuk memperingati Hari Kanker Sedunia ini pula, pada 6 Februari kemarin RS Kanker Dharmais Jakarta menggelar Diskusi Nasional. Diskusi Nasional dengan tema “Penanggulangan Kanker Secara Komprehensif dan Peran Keluarga dalam Program Promotif, Preventif, Deteksi Dini, sampai dengan Paliatif” ini masih sejalan dengan tema peringatan Hari Kanker Sedunia tahun ini, “I Am and I Will”.
Diskusi Nasional dibuka oleh Menteri Kesehatan RI, diwakili oleh Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan dr Bambang Wibowo, Sp.OG (K) MARS. Sedangkan hadir pula pakar dan juga para pemerhati kanker, sampai pemangku kepentingan dan berbagai instansi/organisasi serta komunitas pesien kanker.
Baca juga: Pentingnya Penanganan Kanker yang Terstandar
Dialog di Diskusi Nasional ini membahas beberapa hal. Salah satunya mengenai akses terhadap perawatan kuratif Kanker terkini, seperti terapi target dan pengobatan pendukung lainnya. Selain itu menjadi pembahasan juga tentang pembiayaan pengobatan Kanker di Indonesia.
Diskusi Nasional yang digelar RS Kanker Dharmais Jakarta ini menghadirkan sederet narasumber sebagai pembicara.
Baik itu dari RS Kanker Dharmais serta beberapa pihak lain. Berikut merupakan daftar narasumber serta pembahasan yang diberikan dalam Diskusi Nasional kemarin:
- Kebijakan pemerintah dalam penanggulangan kanker secara komprehensif di Indonesia – oleh Direktur Pelayanan Rujukan, dr. Tri Hesty Widiastoety, Sp.M,MPH
- Peran Pusat Kanker Nasional Dharmais dalam penanggulangan Kanker Komprehensif di Indonesia – oleh Direktur Medik Dan Keperawatan, Dr. dr. Nina Kemalasari, Sp.PD K-Ger, MPH
- Akses dan Ketersediaan Obat Kanker dan pengobatan kanker suportif lain di Indonesia – oleh Ketua Komite Formularium Nasional, Prof. dr. Iwan Dwi Prahasto M.Med.Sc, Ph.D
- Peran promotif dalam penanggulangan kanker komprehensif di Indonesia – oleh pemerhati dan ahli Kanker, Prof. Dr. dr. Soehartati Argadikoesoema Gondhowiardjo, SpRad(K), OnkRad
- Peran organisasi profesi dalam penanggulangan kanker komprehensif di Indonesia – oleh Prof. Dr. dr. Aru Wicaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP, FINASIM – Ketua Pehimpunan Onkologi Indonesia
- Pembiayaan kanker di Indonesia – oleh Asisten Deputi Direksi Bidang Pembiayaan Manfaat Kesehatan Rujukan BPJS, dr. Medianti Ellya Permatasari
- Kontribusi sektor swasta dalam kemittaan dan pengembangan akses inovatif dalam terapi kanker – oleh Chief Medical Officer Emerging Markets Pfizer, Rochelle Chaiken
- Peran LSM dan dukungan keluarga dalam penanggulangan kanker komprehensif di Indonesia – oleh Ketua CISC, Aryanthi Baramuli Putri
Rochelle Chaiken, Chief Medical Officer, Emerging Markets Pfizer hadir dan menyampaikan pula beberapa hal dalam dialog di Diskusi Nasional. Salah satu hal yang disampaikan Rochelle Chaiken mengenai rencana Pfizer untuk mensosialisasikan Patient Assistance Program atau program bantuan pasien untuk penderita kanker payudara.
Disampaikan juga oleh Rochelle Chaiken mengenai dukungan dari Pfizer pada penelitian RS Dharmais tentang pasien Kanker Payudara di Indonesia, yaitu SPARC (Seeding Progress and Resources for breast cancer Community) MBC (Metastatic Breast Cancer Challenge), yang diinisiasi oleh UICC (Union for International Cancer Control).
Diskusi Nasional dalam peringatan Hari Kanker Sedunia ini diharapkan akan mampu meningkatkan upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan awareness masyarakat tentang Kanker. Selain itu juga pengembangan akan upaya deteksi dini dalam rangka menurunkan angka kematian akibat kanker.
Serta tentunya, meningkatkan peran dan kesadaran keluarga untuk mendampingi serta memberikan dukungan secara moral kepada pasien.