OUR NETWORK

Perempuan Lebih Rentan Terkena Osteoporosis, CDR Ajak Perempuan Indonesia Waspada Mulai Usia 30 Tahun

Hari Osteoporosis Sedunia jatuh pada tanggal 20 Oktober setiap tahunnya. Dan kali ini, CDR mengajak perempuan Indonesia mencegah osteoporosis sejak usia 30 tahun lewat kampanye ‘I am Smarter, Stronger, Happier’. Kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat, terutama perempuan Indonesia untuk mewaspadai penurunan massa tulang mulai usia 30 tahun. Penting juga untuk memahami perlunya mengkonsumsi kalsium dan vitamin D sebagai pencegahan.

Menurut penelitian International Osteoporosis Foundation, risiko perempuan terkena osteoporosis 4 kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Sedangkan menurut Infodatin Kementerian Kesehatan RI 2020, pada tahun 2050 di seluruh dunia, diperkirakan 6,3 juta orang per tahun mengalami patah tulang pinggul. Dari angka tersebut, lebih dari setengahnya terjadi di Asia. Di Asia Tenggara, osteoporosis memiliki dampak yang parah paa kualitas hidup dan kemandirian penderitanya. Sebanyak 40,6% perempuan Indonesia berusia 20-29 tahun memiliki massa tulang rendah. Hal ini meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang dalam 20 tahun ke depan saat mencapai menopause. Belum lagi, orang Indonesia umumnya hanya mengkonsumsi 25% kalsium (254 mg) dari asupan kalsium harian yang direkomendasikan (1.000-1.200 mg).

Laksmi Prasvita selaku Head of Communications, Public Affairs, Science & Sustainability Bayer menyampaikan komitmen Bayer dan CDR untuk mencegah osteoporosis pada virtual media briefing Selasa (19/10) pagi.

“Lewat kampanye ‘Bangga Kepala 3’ dari CDR, dan juga kampanye lanjutan edukasi masyarakat melalui media yang bertajuk ‘I am Smarter, Stronger, Happier’, kami berkomitmen untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat.” Tak lupa, pihaknya juga mengajak perempuan Indonesia untuk membuat langkah nyata mengenai pentingnya menjaga kesehatan tulang agar kualitas hidup tetp terjaga.

Perempuan Lebih Rentan Terkena Osteoporosis, CDR Ajak Perempuan Indonesia Waspada Mulai Usia 30 Tahun
Laksmi Prasvita

Perempuan Lebih Rentan Terkena Osteoporosis, CDR Ajak Perempuan Indonesia Waspada Mulai Usia 30 Tahun
dr. Suci Sutinah

dr. Suci Sutinah selaku Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia mengatakan hasil studi CDR menunjukkan bahwa 7 daru 10 wanita Indonesia usia 25-35 sama sekali tidak menyadari atau tidak tahu tentang asupan harian yang direkomendasikan.

Perempuan Lebih Rentan Terkena Osteoporosis, CDR Ajak Perempuan Indonesia Waspada Mulai Usia 30 Tahun
Dr.dr. Luciana B. Sutanto

Perempuan Lebih Rentan Terkena Osteoporosis, CDR Ajak Perempuan Indonesia Waspada Mulai Usia 30 Tahun

Pada kesempatan yang sama, Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik memberi jabaran mengenai penyakit osteoporosis. Penyakit ini menyebabkan tulang kehilangan kepadatannya dan menjadi rapuh. Tekanan ringan pun dapat menyebabkan penderitanya patah tulang. “Proses osteoporosis berlangsung dalam jangka panjang sehingga terkadang penderitanya tidak menyadarinya sampai kerusakan benar-benar terjadi.” Walau identik dengan lansia, nyatanya osteoporosis juga dapat menyerang siapa saja, Ladies.

Ia juga mengingatkan bahwa Kalsium dan vitamin D bekerja secara sinergis untuk menjaga kesehatan tulang dan perlu dikonsumsi sebelum memasuki usia 30 tahun.

“Namun, sayangnya kandungan nutrisi di Indonesia pada umumnya mengandung kalsium dan vitamin D dalam level rendah. Padahal nutrisi yang cukup dan pola hidup yang sehat merupakan langkah penting untuk mencegah osteoporosis. Maka, bisa juga ditambahkan dengan suplementasi.” Salah satunya dengan CDR yang memiliki formula yang mengandung Kalsium, Vitamin D, Vitamin C, dan B6, dan bersinergi untuk menjaga kesehatan tubuh dan tulang.

Baca juga: Hati-Hati! Ini Bahaya Minum Kopi Bagi Wanita yang Harus Diperhatikan

Kampanye ‘I am Smarter, Stronger, Happier’ mengajak perempuan Indonesia yang memasuki usia 30 untuk lebih memerhatikan kesehatan tulangnya. “Wanita Indonesia di usia 30 tahun dari berbagai sisi: single, ibu rumah tangga, atau ibu bekerja, akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat (strong) secara fisik ketika mampu menjaga kualitas tulang. Pada akhirnya, menjadi lebih pintar dan lebih kuat akan mengarah pada diri yang lebih bahagia (happier), sehat secara mental dan sehat secara fisik (sehat secara holistik),” jelas Dr. Luciana.

Must Read

Related Articles