Ladies mungkin sudah tahu bahwa mengonsumsi vitamin D sangat dianjurkan untuk menjaga kepadatan tulang. Dokter pun merekomendasikan suplemen vitamin D untuk mengurangi risiko patah tulang, tapi penelitian baru mungkin membuktikan sebaliknya.
Dokter percaya mengonsumsi vitamin D dapat membantu kepadatan tulang. Namun, apakah itu masih benar?
Kepadatan tulang mungkin tampak tidak penting ketika Ladies masih muda. Namun, setelah mencapai massa tulang puncak antara usia 25 dan 30 tahun, tulang perlahan akan rusak seiring waktu.
Anda kehilangan kalsium dan mineral lainnya, yang menyebabkannya menjadi rapuh dan rentan terhadap cedera. Inilah sebabnya mengapa para profesional medis merekomendasikan nutrisi dan olahraga yang tepat untuk membantu memperkuat tulang yang menua. Termasuk mendapatkan vitamin D dalam jumlah yang cukup.
Namun, sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine mengklaim mengonsumsi vitamin D sebenarnya tidak dapat membantu mencegah patah tulang, yang bertentangan dengan apa yang diyakini oleh para ahli medis sebelumnya.
Penelitian menunjukkan vitamin D saja tidak dapat mencegah patah tulang
Setelah mengevaluasi 25.871 peserta selama rentang waktu lima tahun, para peneliti tidak menemukan perbedaan frekuensi patah tulang antara kelompok yang mengonsumsi suplemen vitamin D3 versus kelompok yang mengonsumsi plasebo.
Mereka menyimpulkan mengonsumsi suplemen vitamin D3 “tidak meminimalisasi risiko patah tulang yang jauh lebih rendah daripada plasebo di antara orang dewasa paruh baya dan lebih tua yang umumnya sehat yang tidak dipilih karena kekurangan vitamin D, massa tulang rendah, atau osteoporosis.”
Klaim ini bertentangan dengan apa yang diyakini para ahli kesehatan sebelumnya tentang suplemen vitamin D. Meskipun mengonsumsi vitamin D tidak pernah dianggap sebagai pencegahan patah tulang, para ahli telah merekomendasikan suplemen vitamin D untuk membantu memperkuat tulang yang menua untuk sementara waktu (beberapa penelitian bahkan dilakukan sejak tahun 1997).
Namun, meskipun penelitian mencatat bahwa hanya mengonsumsi suplemen vitamin D3 tidak membantu mencegah patah tulang. Penelitian tidak menyebutkan kombinasi vitamin D3 bersama kalsium. Sebetulnya, kombinasi dua mikronutrien inilah yang dibutuhkan tulang, bukan hanya vitamin D.
Kombinasi vitamin D dan kalsium adalah kuncinya
Vitamin D—baik dari sumber makanan (vitamin D2) maupun sinar matahari (vitamin D3)—berfungsi sebagai hormon yang membantu penyerapan kalsium dalam tubuh dengan mempertahankan kadar normal kalsium dalam darah. Memiliki kadar kalsium yang normal sangat penting karena tubuh mengambil dari kalsium yang tersimpan di dalam tulang, yang memecahnya seiring waktu.
Seiring dengan rusaknya tulang saat Ladies bertambah usia, mengonsumsi suplemen vitamin D dan mendapatkan kalsium dalam jumlah yang cukup (baik melalui makanan atau suplemen kaya kalsium) sangat direkomendasikan oleh para profesional medis untuk lansia.
Baca juga: Khasiat Vitamin D Untuk Kesehatan Otak yang Mungkin Belum kamu Ketahui
Kekurangan vitamin D berarti kekurangan dalam menyerap kalsium. Ini dapat meningkatkan risiko jatuh, patah tulang, serta kondisi serius lainnya seperti penyakit kardiovaskular dan kanker usus besar.
Namun, jika Ladies belum memiliki cukup kalsium, suplemen vitamin D saja tidak akan dapat berbuat banyak. Mengonsumsi lebih banyak saja tidak akan menyelesaikan masalah, meskipun pendapat umum percaya sebaliknya.
Kesimpulan
Kesimpulannya, sementara banyak ahli diet terdaftar pertama-tama akan merekomendasikan mendapatkan nutrisi seperti vitamin D dan kalsium melalui sumber makanan (dan matahari), suplemen cenderung menjadi kasus terbaik berikutnya jika hal ini tidak memungkinkan bagi pasien. Jika Anda khawatir tentang penuaan tulang dan peningkatan risiko jatuh dan patah tulang, sebaiknya bicarakan dengan dokter Anda tentang menemukan solusi untuk memastikan Ladies mendapatkan cukup vitamin D dan kalsium setiap minggu.
Sumber: thehealthy.com