today-is-a-good-day
OUR NETWORK

Tidak Makan Nasi Membuat Tubuh Sehat, Apakah Benar?

Ada beberapa orang beranggapan bahwa, makan nasi merupakan salah satu faktor utama munculnya berbagai penyakit yang dialami oleh tubuh. Apakah itu benar dan apakah orang yang tidak konsumsi nasi tubuhnya selalu sehat?

Sebelum menjawabnya, coba perhatikan dulu kandungan dari bahan makanan tersebut di mana nasi adalah sumber karbohidrat yang paling penting bagi tubuh. Sebagai salah satu sumber energi yang dibutuhkan manusia untuk melakukan berbagai macam aktivitas.

Karbohidrat yang didapatkan tersebut nantinya akan mengalami pembakaran kalori dan mengubahnya menjadi energi sehingga,Kamu bisa mengerjakan segala kegiatan dan pekerjaan dengan mudah. Konsep ini memang bertolak belakang, ketika Kamu sedang melakukan diet lalu apa yang harus dilakukan? Coba simak pembahasannya di bawah ini, Ladies!

Ketika Tidak Makan Nasi Sama Sekali

Tidak Makan Nasi Membuat Tubuh Sehat, Apakah Benar?
Sumber: suara.com

Beberapa orang sempat berpikir bahwa, berhenti konsumsi nasi dapat membuat berat badan mereka turun. Sayangnya anggapan tersebut salah, karena bukan bahan makanan yang jadi musuh utamanya melainkan aktivitas yang kamu lakukan.

Walaupun berhenti untuk menikmatinya, tetapi kamu masih malas bergerak hasilnya tetap sama saja. Apalagi bila konsumsi makanan seperti daging olahan dan menu kekinian lainnya masih sulit untuk berhenti. Maka, hasilnya tetap sama saja dan bahkan naik drastis.

Bukan hanya sampai di situ saja, memutuskan untuk tidak makan nasi dan membiarkannya membuat kamu akan kehilangan begitu banyak energi. Resiko terbesarnya adalah tubuh menjadi lemas dan mengalami hipoglikemia atau gula darah yang rendah.

Bila kondisi ini terus diabaikan akan berdampak buruk pada kesehatan, menurut stats pearls ketika asupan karbohidrat tidak ada sama sekali, maka tubuh akan kehilangan kemampuannya dan mengalami berbagai gangguan seperti, fungsi ginjal metabolisme hingga menyebabkan kematian.

Apakah Makan Nasi Wajib? 

Tidak Makan Nasi Membuat Tubuh Sehat, Apakah Benar?
Sumber: CNNindonesia.com

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa, menikmati nasi putih bukanlah kewajiban. Kamu dapat mengonsumsi karbohidrat dengan asupann yang berbeda selain nasi. Pada intinya bahan tersebut harus menjadi sumber karbohidrat yang diperlukan oleh tubuh.

Pilihannya sendiri cukup banyak mulai dari kentang, ubi, jagung, pisang, alpukat, serta berbagai jenis kacang-kacangan, serta masih banyak lagi. Semua bahan ini bisa kamu gunakan pula sebagai salah satu menu saat diet.

Tetapi perlu diperhatikan pula kadar konsumsinya, agar tidak berlebihan karena berbagai sumber makanan tersebut mempunyai kandungan lain yang bisa mengakibatkan munculnya beberapa penyakit. 

Maka dari itu, cobalah konsultasikan dulu kepada dokter, berapa kebutuhan karbohidrat yang kamu butuhkan. Pada umumnya orang dewasa memerlukan sekitar 300 sampai 400 gram per hari. Tetapi, untuk Kamu sendiri mungkin bisa lebih karena melihat bagaimana aktivitas yang dilakukan sehari-hari.

Dengan pernyataan di atas, terjawab sudah bahwa mitos tentang diet makan nasi adalah kesalahan besar apabila, mereka tidak menggantinya dengan sumber karbohidrat lain. Hal ini pula yang menjawab pertanyaan diawal mengenai apakah orang yang tidak makan nasi.

Jawaban tersebut adalah tidak, karena karbohidrat merupakan sumber energi utama yang dibutuhkan oleh tubuh. Maka, dari itu tidak ada salahnya sejak sekarang kamu konsumsi nasi lagi.

Jika takut karena kadar gula dalam nasi putih itu sangat tinggi, cobalah menggantinya dengan nasi merah atau hitam. Hanya saja, keduanya mempunyai rasa yang jauh berbeda sedikit hambar, tetapi cukup sehat untuk tubuh.

Makan nasi merupakan salah satu budaya orang Indonesia karena ada slogan yang mengatakan bahwa, kalau belum konsumsi nasi putih maka mereka belum makan. Hal tersebut sah saja dan memang disarankan oleh beberapa pakar kesehatan.

Namun, saat konsumsi jangan terlalu berlebihan, sesuaikan semuanya dengan kebutuhan tubuh per hari. Dengan begini, kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit lebih tinggi. Walaupun, tidak bisa dijadikan sebagai tolak ukur karena ada banyak faktor yang membuat kamu jatuh sakit.

Must Read

Related Articles