Ladies mungkin sudah tahu khasiat vitamin D berupa membantu penyerap kalsium untuk menjaga tulang tetap kuat, melindungi dari penyakit jantung, serta meminimalisasi kolesterol tinggi. Namun, khasiat vitamin D tidak berhenti di situ. Sekarang, vitamin D mungkin juga terkait dengan otak yang sehat seiring bertambahnya usia, menurut penelitian terbaru di Alzheimer’s & Dementia.
Para ahli menarik dari studi jangka panjang tentang penuaan dan ingatan. Dalam studi, para peserta menyetujui evaluasi kognitif tahunan untuk mengukur ingatan dan persepsi. Ketika peserta meninggal, ahli saraf menentukan dari evaluasi sebelumnya apakah peserta menderita demensia, gangguan kognitif ringan, atau tidak ada gangguan kognitif.
Para peneliti mengambil sampel jaringan otak dari 499 peserta yang meninggal untuk mengukur kadar vitamin D di empat wilayah otak. Termasuk di antaranya bagian korteks mid-temporal, korteks mid-frontal, otak kecil, dan materi putih DAS anterior. Perlu diingat, lobus temporal dikaitkan dengan pembelajaran dan ingatan, sedangkan lobus frontal bertanggung jawab atas fungsi eksekutif kita, seperti perencanaan.
Dari penelitian tersebut terlihat, peserta dengan konsentrasi vitamin D yang lebih tinggi di otak mengalami penurunan risiko demensia serta penurunan kognitif hingga 33%. Konsentrasi vitamin D yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan tingkat penurunan kognitif yang lebih lambat dan kognisi keseluruhan yang lebih baik sebelum peserta meninggal.
Vitamin D dan otak
Meskipun penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan antara kesehatan otak dan vitamin D dalam makanan atau darah, ini dianggap sebagai penelitian pertama yang melihat vitamin D dalam jaringan otak.
Nutrisi adalah kunci untuk melindungi otak dari penurunan kognitif. Namun, penelitian tersebut tidak menemukan adanya hubungan antara vitamin D dan penanda fisiologis penyakit tubuh Alzheimer atau Lewy.
“Demensia bersifat multifaktorial, dan banyak mekanisme patologis yang mendasarinya belum dikarakterisasi dengan baik,” kata penulis utama Kyla Shea. Ia merupakan ilmuwan di Tim Vitamin K dan seorang profesor di Fakultas Ilmu dan Kebijakan Gizi Friedman di Tufts Universitas. “Vitamin D mungkin terkait dengan hasil yang belum kami lihat, tetapi berencana untuk mempelajarinya di masa depan.”
Meskipun vitamin D dapat membantu melindungi otak, jangan berlebihan dengan suplemen. Terlalu banyak vitamin D dapat menyebabkan mual, kebingungan, dan dehidrasi, dan tingkat ekstrim dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur, gagal ginjal, atau bahkan kematian. Lebih dari 4000 unit internasional (IU) vitamin D dapat menimbulkan efek buruk. Jumlah vitamin D yang disarankan pada orang dewasa di bawah 70 tahun adalah 600 IU per hari dan 800 IU untuk mereka yang berusia di atas 70 tahun.
Sudah mencukupi kebutuhan vitamin D-mu hari ini, Ladies?
Sumber: healthdigest.com