Wabah virus yang saat ini sedang banyak diperbincangkan, menimbulkan kekhawatiran masyarakat di masa berakhir nya pandemi COVID-19. Beberapa virus tersebut seperti cacar monyet, virus Hendra dan wabah PMK yang belakangan menjadi perhatian masyarakat.
Munculnya wabah-wabah baru tersebut tidak terlalu dikhawatirkan bila kita mengetahui cara mencegahnya. Berikut beberapa tips yang dapat digunakan oleh kamu untuk dapat mengenali ketiga virus tersebut dan cara mengatasinya.
Wabah virus cacar monyet
Pada 13 Mei 2022 seperti yang telah dilaporkan WHO, wabah virus baru ini muncul di 12 negara. Yaitu negara Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Ghana (hanya diidentifikasi pada hewan), Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, Sierra Leone, dan Sudan Selatan.
Monkeypox Virus atau disebut juga virus cacar monyet ini diduga ditularkan dari hewan, dengan gejala yang ditimbulkan seperti ruam pada seluruh tubuh, disertai demam sakit kepala, menggigil, nyeri pada tubuh dan sakit tenggorokan. Penyebaran virus ini terjadi apabila melakukan kontak fisik dengan orang yang telah terinfeksi virus tersebut, melalui cairan tubuh, dan bahan yang terkontaminasi seperti tempat tidur atau pakaian.
Masa inkubasi cacar monyet ini biasanya dari 6 hingga 13 hari, tetapi juga dapat berkisar dari 5 hingga 21 hari. Namun, apabila terinfeksi virus ini dan tidak menimbulkan gejala apapun, maka kamu dapat melanjutkan aktivitas seperti biasa tanpa harus karantina.
Untuk mencegah terinfeksi virus ini, kamu bisa melakukan langkah-langkah untuk perlindungan diri seperti menghindari kontak kulit ke kulit dengan siapa saja yang memiliki gejala, menjaga kebersihan tangan dengan air dan sabun atau pembersih tangan berbasis alkohol.
Baca juga: Kenali Perbedaan Gejala COVID-19 Varian Delta dan Omicron
Wabah virus Hendra
Sama seperti virus cacar monyet, virus Hendra (HeV) merupakan virus yang disebabkan dari hewan yaitu kelelawar buah. Virus ini dapat menyerang hewan maupun manusia. Virus ini ditemukan pertama kali pada tahun 1994 dan menjadi wabah pada 2016 yang menyerang hingga 70 kuda di Australia.
Gejala yang ditimbulkan dari wabah virus Hendra (HeV) seperti terserang influenza yaitu demam, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, kelelahan, hingga menyebabkan penyakit pernapasan atau saraf yang fatal Selain itu gejala lainnya
Gejala biasanya berkembang antara 5 dan 21 hari setelah kontak dengan kuda atau orang yang terkena virus ini. Untuk mencegah terinfeksi dari virus ini dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Mengenakan peralatan pelindung pribadi
- Tidak mencium kuda di mulutnya
- Menutup luka sebelum kontak langsung dengan kuda
- Dan mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer
PMK: wabah virus yang menyerang sapi
Penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan penyakit virus yang menyerang sapi, babi, domba, kambing dan hewan berkuku belah lainnya. Virus PMK yang menyerang hewan ini ditandai dengan demam dan luka seperti melepuh di lidah dan bibir, di mulut, di puting susu dan di antara kuku.
Gejala lainnya juga seperti kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, keterlambatan pertumbuhan, dan penurunan produksi susu yang dimana virus ini juga terdapat di dalam susu. Hal ini juga dapat mengganggu Kesehatan anak sapi muda, domba, dan anak babi, karena berkurangnya produksi susu dari induknya.
Namun, adanya wabah virus ini tidak memberikan kenaikan harga di pasar. Walaupun kuantitas yang dijual menjadi lebih sedikit daripada biasanya, tetapi harga daging tetap stabil seperti sebelumnya. Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk mencegah penularan bagi para peternak, yaitu:
- Selalu melakukan pembersihan dan disinfeksi kandang dan peralatan ternak secara teratur.
- Selalu melakukan pemantauan dan control terhadap ternak.
- Melakukan pemisahan segera dengan hewan yang memiliki gejala infeksi virus.
- Melakukan sanitasi dan pembuangan bangkai yang benar.
- Melakukan kontrol terhadap hewan ternak baru sebelum dimasukkan ke kendang yang sama dengan ternak lain.
Beberapa wabah virus di atas yang saat ini menjadi perhatian masyarakat. Artikel ini diharapkan dapat membuat kamu lebih memahami mengenai ketiga virus tersebut ya Ladies!
Sumber: who.int, health.nsw.gov.au, oie.int