today-is-a-good-day
OUR NETWORK

Inilah Alasan Pentingnya Mengetahui pH Vagina, Ladies

Seringkali kita abai untuk memperhatikan keadaan bagian vital dari kewanitaan kita ya, Ladies. Padahal, bagian ini sangat penting dan wajib dijaga kesehatannya. Vagina melakukan pekerjaan mandiri yang bisa dikatakan cukup baik. Ia akan memberi kamu sinyal ketika ada sesuatu yang salah.

Bagaimana si Miss V ini memberitahu kita kalau dia sedang tidak baik-baik saja? Level pH lah jawabannya. Level pH vagina akan menjadi tanda apakah vagina kita normal atau sedang tidak normal. Level vagina abnormal dapat menyebabkan serangkaian gejala yang akan membantu kita untuk mengetahui ada yang sedang dialami oleh si Miss V. Oleh karena itu, penting sekali untuk selalu mengetahui tingkat pH vagina kamu. Sebab, ini adalah cara terbaik menjaga kesehatan vagina kamu sendiri, Ladies.

Bagaimana Cara Memahami Tingkat pH Vagina 

Saat masih di sekolah menengah kamu mungkin ingat pernah melakukan percobaan kimia menggunakan kertas lakmus berwarna. Spektrum pH berkisar dari asam ditandai dengan titik nol, sepenuhnya netral di tengah pada tujuh, dan basa di ujung lainnya pada titik 14. Hal yang sama dapat diterapkan pada tubuh kamu, lho.

Baca juga: Pakai Bedak Bayi di Area Kewanitaan Sebabkan Kanker Ovarium?

Dalam tubuh yang sehat, tingkat pH biasanya berkisar antara 7,35 hingga 7,45. Namun, vagina kamu lebih condong ke sisi asam, biasanya berukuran antara 3,8 hingga 4,5 dan memiliki microbiome sendiri yang mengandung bakteri “baik” dan bakteri “jahat”. Keasaman ini terutama berasal dari Lactobacilli — bakteri yang sangat diperlukan yang melepaskan hidrogen peroksida serta asam laktat. Tingkat keasaman ini jugalah yang akan melawan bakteri “jahat”, jamur, dan apa pun yang mungkin membahayakan kesehatan vagina kamu, Ladies. Jadi, jika tingkat pH vagina kamu berada di luar zona 3,8 hingga 4,5, maka pH vagina kamu dapat dikatakan sedang tidak normal dan kamu patut memeriksa adakah kemungkinan tanda-tanda lain yang membahayakan kesehatan vagina kamu.

Penyebab Umum Tingkat pH Vagina Abnormal

Baik itu sebelum awal haid atau setelah mengalami menopause, mereka yang memiliki keseimbangan pH lebih dari 4,5 berada di luar level normal. Semakin berkurang keasaman vagina, semakin sedikit asam laktat yang ada di vagina untuk melawan infeksi. Di sisi lain, lebih banyak asam tidak akan menyebabkan pengembangan segala jenis infeksi atau kondisi, tetapi dapat mempengaruhi kesuburan kamu. Wanita di tahun-tahun reproduksi mereka yang memiliki tingkat pH di bawah 3,8 lebih cenderung untuk menghadapi masalah hamil. Dengan mengingat hal itu, akan sangat membantu untuk mendidik diri sendiri tentang apa yang mungkin terjadi. 

Tujuh Alasan Mengapa pH Vagina Mengalami Fluktuasi

1. Menstruasi

Kamu mungkin menemukan tingkat pH vagina kamu berfluktuasi (naik-turun) selama menstruasi. Menstruasi akan meningkatkan basa dalam vagina. Selain itu, naik-turunnya pH vagina saat menstruasi juga bisa saja dipengaruhi oleh produk-produk seperti tampon yang menahan darah berjam-jam pada suatu waktu.

2. Vaginosis Bakteri 

Kondisi ini menyebabkan tingginya tingkat bakteri di vagina kamu yang dapat menyebabkan gatal, terbakar, sakit, bau, buang air kecil yang menyakitkan, dan masalah lainnya. Padahal, tergantung pada tingkat keparahannya, gejala-gejala ini mungkin tidak terlihat pada beberapa wanita. Meskipun tidak menular, mereka yang mengalami vaginosis bakteri akan merasa sangat terganggu.

3. Antibiotik 

Meskipun mereka diperlukan untuk membersihkan infeksi, antibiotik juga mempengaruhi keseimbangan vagina kamu dan juga dapat menghilangkan bakteri “baik” yang dibutuhkan untuk vagina yang sehat dan asam.

4. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Kadar pH yang meningkat dapat membuat kamu lebih rentan terhadap ISK yang dapat menyebabkan beberapa gejala seperti sakit perut, sering ke kamar mandi, dan sensasi terbakar saat buang air kecil.

5. Douching

Douching adalah membersihkan vagina dengan cairan yang terdiri dari campuran berbagai bahan kimia. Saat ini, banyak iklan dan pemasaran berbagai produk membuatnya tampak seperti douching adalah kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan vagina. Namun, douching memungkinkan lebih banyak bakteri untuk tumbuh.

Baca juga: Apakah Vaginal Douching Aman dan Efektif Untuk Membersihkan Vagina?

6. Estrogen

Berkurangnya kadar estrogen (terutama pada wanita yang mengalami menopause) dapat menyebabkan peningkatan kadar pH vagina kamu, sehingga membuat vagina kamu kurang asam—seperti yang terjadi selama masa puber.

7. Infeksi tertentu

Apakah ditularkan secara seksual atau tidak, perubahan tingkat pH vagina bisa menjadi tanda bahwa kamu memiliki infeksi. So, be aware ya, Ladies!

Vagina kamu sangat luar biasa sebab ia bisa mempertahankan dirinya sendiri, Ladies. Namun, kadang-kadang, hal-hal yang tampaknya tidak signifikan dapat memengaruhi hal itu. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu memantau dan menjaga keseimbangan pH vagina kamu.

Untuk menjaga agar vagina kamu tetap sehat dan bahagia, jangan melakukan douche kecuali dokter merekomendasikannya kepadamu. Temukan produk pembersih yang tidak akan mempengaruhi keseimbangan alami vaginamu. Sering-seringlah mengganti produk menstruasi, mengonsumsi probiotik, dan pastikan untuk mengunjungi OB/GYN  secara teratur untuk menangani masalah apa pun jika kamu merasa sudah ada tanda atau gejala pada vaginamu, Ladies.

 

Sumber: byrdie

Must Read

Related Articles