today-is-a-good-day
OUR NETWORK

Hipertensi Adalah Komorbid Tertinggi Covid-19. Yuk, Lebih Waspada dengan Tekanan Darah, Ladies!

MeraMuda udah cukup sering nih bahas tentang hipertensi alias tekanan darah tinggi. Walau terkesan sepele, sebenarnya penyakit ini bisa ‘merembet’ ke penyakit stroke. Di tengah pandemi, hipertensi merupakan penyakit penyerta atau komorbid tertinggi bagi pasien terinfeksi virus Covid-19, termasuk di Indonesia. Karena itu, masyarakat dianjurkan untuk memantau tekanan darahnya sendiri secara teratur di rumah.

Hipertensi Adalah Komorbid Tertinggi Covid-19. Yuk, Lebih Waspada dengan Tekanan Darah, Ladies!
dr. Tunggul Diapari Situmorang, Sp.PD-KGH

Dalam virtual media briefing Jumat (26/2) pagi, dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH, President of Indonesian Society of Hypertension (InaSH) mengatakan data terkini menyebutkan bahwa hipertensi merupakan komorbid tertinggi Covid-19, di dunia termasuk di Indonesia, dengan perbandingan di AS sebanyak 56,6%, China 58,3%, Italia 49%, serta Indonesia 50,5%. “Namun demikian, penting diingat bahwa angka kematian akibat hipertensi di dunia termasuk di Indonesia samai saat ini masih stagnan. Angka kematian hipertensi seluruh dunia dilaporkan lebih dari 9,4 juta per tahun dan merupakan yang tertinggi dibandingkan penyakit-penyakit lainnya, baik di negara-negara maju maupun yang sedang berkembang, bahkan di negara-negara tertinggal sekalipun.”

Hipertensi Adalah Komorbid Tertinggi Covid-19. Yuk, Lebih Waspada dengan Tekanan Darah, Ladies!

Jika ditinjau dari segi regimen terapi, sebenarnya pengelolaan hipertensi di masa Covid-19 sama dengan era non Covid.

Masalah yang dihadapi adalah enggannya pasien hipertensi untuk follow up ke rumah sakit atau puskesmas karena menghindari paparan. Dalam situasi seperti ini pengukuran tekanan darah sendiri di rumah, serta telemedicine memegang peranan penting. Penggunaan obat anti hipertensi juga harus terus dilanjutkan.

Hipertensi Adalah Komorbid Tertinggi Covid-19. Yuk, Lebih Waspada dengan Tekanan Darah, Ladies!
dr. Frits Reinier Wantian Suling, Sp.JP(K), FIHA

dr. Frits Reinier Wantian Suling, Sp.JP(K), FIHA, Chairman of Organizing Committee 15th Annual Scientific Meeting of InaSH juga menjelaskan mengenai pertemuan ini. Meeting ini akan diadakan pada tanggal 27 dan 28 Februari 2021 di Sheraton Gandaria Hotel Jakarta secara virtual dengan tema ‘Recent Condition of Hypertension and Beyond’ dengan pembicara dari Indonesia dan luar negeri, seperti Jepang, Amerika Serikat, Australia dan masih banyak lagi. Saat ini sudah ada sekitar 2.000 peserta yang telah mendaftar.

“Dalam event kali ini diselenggarakan Joint Symposium with International Society of Hypertension (ISH), Joint Symposium with Korean Society of Hypertension serta 4 workshop. Di samping itu, akan dilakukan pula peluncuran Konsensus 2021, yaitu ‘Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2021 serta Update Konsensus PERHI 2019’.”

Hipertensi Adalah Komorbid Tertinggi Covid-19. Yuk, Lebih Waspada dengan Tekanan Darah, Ladies!
dr. Eka Harmeiwaty, SpS, Sekretaris Jendral InaSH

Masih dalam kesempatan yang sama, dr. Eka Harmeiwaty, SpS, Sekretaris Jendral InaSH, mengatakan perlunya deteksi dini pada kelompok usia dewasa yang berumur 18 tahun ke atas. Apalagi terkadang ada kendala dalam menegakkan diagnosis pasti hipertensi karena dari hasil pengukuran ada kategori lain yaitu white coat hypertension (hipertensi jas putih) dan masked hypertension (hipertensi terselubung) yang memiliki risiko tinggi kerusakan organ. Di sinilah pemeriksaan tekanan darah di rumah bermanfaat, terutama untuk pasien lansia.

Hipertensi Adalah Komorbid Tertinggi Covid-19. Yuk, Lebih Waspada dengan Tekanan Darah, Ladies!
dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K)

Sebagai penutup, dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K), Ketua Kelompok Kerja Penelitian dan Registri mengatakan bahwa di tahun 2021 ini InaSH memberikan updat eterhadap panduan tahun 2020 dalam hal tata laksana terhindari hipertensi. “Panduan ini meliputi penambahan dalam hal klasifikasi tekanan darah, ratifikasi risiko kardiovaskular, inisiasi pengobatan tekanan darah, target tekanan darah serta peran telemedicine di era pandemi untuk manajemen hipertensi.”

Must Read

Related Articles