OUR NETWORK

Benarkah Panas pada Malam Hari Bisa Lebih Membahayakan di Waktu Tidur? 

Jika Ladies merasa bahwa akhir-akhir ini cuaca terasa sangat panas, Ladies tidak sendiri. Musim kemarau yang masih berlanjut mau tidak mau membuat suhu di Indonesia naik hingga 35 derajat Celcius. 

Kelebihan panas bukanlah hal yang mengejutkan bagi para peneliti yang mempelajari perubahan iklim, karena bukti menunjukkan bahwa perubahan iklim menyebabkan kondisi yang tidak menentu seperti gelombang panas yang ekstrim, seperti yang dilansir Popular Mechanics.

Biasanya, saat matahari terbenam, suhu cenderung mendingin dalam semalam, memberi kita istirahat dari panas yang berlebihan di siang hari. Namun akhir-akhir ini, suhu di malam hari pun masih terasa terlalu panas.

Ketika panas malam masih menyengat, perubahan iklim dapat berdampak pada kesehatan kita, terutama bagi mereka yang tidak memiliki AC. Tanpa istirahat dari panas pada malam hari, hal ini dapat menyebabkan heat stroke. Panas malam hari juga bisa berbahaya karena dapat mengakibatkan kurang tidur.

Suhu yang lebih panas dapat menyebabkan lebih sedikit jam tidur

Benarkah Panas pada Malam Hari Bisa Lebih Membahayakan di Waktu Tidur? 
Foto: healthdigest

Sebuah studi pada tahun 2022 di One Earth mempelajari pola tidur 47.000 orang yang memakai gelang pelacak tidur. Para peneliti kemudian membandingkan data tersebut dengan data meteorologi. Saat suhu naik, orang akan lebih sulit tidur, sehingga mengakibatkan kurang tidur secara keseluruhan. 

Hal ini terutama terjadi di negara-negara berpendapatan rendah, di kalangan orang lanjut usia, dan di kalangan perempuan. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa pada akhir abad ke-21, suhu panas yang berlebihan dapat menyebabkan orang kehilangan waktu tidur antara 50 dan 58 jam setiap tahunnya.

Panas yang berlebihan juga dapat menyebabkan kematian terkait panas, menurut artikel tahun 2022 di The Lancet Planetary Health. Malam yang terlalu panas dapat meningkatkan risiko kematian sebesar 50% dibandingkan malam-malam lainnya sepanjang tahun. Para peneliti memperkirakan bahwa pada akhir abad ke-21, planet ini akan mengalami 30% lebih banyak malam panas yang berlebihan, dan mungkin 50% lebih intens.

Menjaga dirimu tetap sejuk selama malam yang panas

Benarkah Panas pada Malam Hari Bisa Lebih Membahayakan di Waktu Tidur? 
Foto: healthdigest

Laporan Khusus Ilmu Iklim menemukan bahwa suhu rata-rata di Indonesia meningkat setiap tahun. Menurut Databoks, suhu di permukaan bumi naik 0,89 derajat pada tahun 2022. Fakta tersebut memperkirakan bahwa percepatan pemanasan global yang berkelanjutan ini akan terus berlanjut setidaknya hingga tahun 2050 tanpa intervensi dunia. Ini berarti gelombang panas yang lebih sering dan ekstrem, serta lebih banyak hari di atas 90 derajat di musim panas. Dengan kata lain, panas malam hari sepertinya tidak akan segera mereda.

The Sleep Foundation mengatakan bahwa suhu yang lebih hangat di kamar tidur dapat meningkatkan suhu tubuh, yang dapat mengganggu ritme sirkadian. Kamu juga lebih mungkin terbangun pada beberapa tahap pertama tidur karena tubuhmu lebih sensitif terhadap suhu. 

Beberapa kasur dan bantal dirancang untuk mengalirkan udara dan membuat kamu tetap sejuk. Seprai dan sarung bantal berbahan katun dan linen juga lebih menyerap keringat dibandingkan bahan sintetis. Menemukan pakaian yang tepat untuk tidur juga membantu sehingga suhu inti Anda tetap dingin. Selain itu, menyetel AC Anda ke 65 derajat sangat ideal untuk tidur.

Weather Underground memiliki beberapa saran untuk menjaga suasana tetap sejuk di malam hari, seperti menyimpan semangkuk air es di dekat kipas angin. Memasukkan seprai ke dalam freezer sesaat sebelum tidur dapat mendinginkannya, namun pastikan seprai tidak membeku sepenuhnya. Tidur dengan kompres es yang dibungkus handuk dapat membantu mendinginkan suhu tubuh.

 

Sumber: healthdigest.com

Must Read

Related Articles