Jika kamu pernah mendengar bahwa membersihkan lidah dengan cara mengikis lidah dapat membuat mulut dan seluruh tubuhmu, menjadi lebih sehat, kamu mungkin bertanya-tanya apakah kamu harus mengikuti tren kesehatan ini.
Menyikat lidah melibatkan penggunaan alat logam atau plastik untuk menyikat permukaan lidah dengan lembut. Artikel-artikel di internet beramai-ramai mengklaim bahwa produk ini tidak hanya membersihkan lidah, tetapi juga melindungi tubuh dari penyakit atau bahkan membuat makanan terasa lebih enak.
Namun, apakah klaim tersebut benar? Berikut ini penjelasan lebih dekat mengenai manfaat yang diklaim dari kerokan lidah.
1. Terbukti dapat membantu menyegarkan napas
Jika kamu sedang berjuang melawan bau mulut, kerokan lidah mungkin bisa membantu.
Bau mulut disebabkan oleh bakteri dan partikel makanan yang terperangkap di celah antara papila–tempat indra pengecap–di lidah, menurut Klinik Cleveland.
“Menyikat lidah terkadang tidak masuk ke celah-celah seperti yang dilakukan alat pengikis,” kata Melissa Calhoun, RDH, ahli kesehatan gigi terdaftar di San Diego. “Dan semakin banyak bakteri yang bisa Anda hilangkan, semakin kecil kemungkinan Anda mengalami bau,” tambahnya.
Penelitian terkini mengenai pengikis lidah lidah untuk mengurangi bau mulut masih terbatas, tetapi ada beberapa penelitian yang lebih tua. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah dari General Dentistry edisi September 2006, yang menyimpulkan bahwa mengikis lidah dapat sedikit mengurangi bau mulut pada orang dewasa, setidaknya untuk sementara. Namun, efek menyegarkan napas mungkin hilang setelah makan atau minum.
Meskipun demikian, penelitian terbaru pada bulan Desember 2021 di International Journal of Environmental Research and Public Health menyimpulkan bahwa membersihkan lidah secara mekanis secara signifikan mengurangi bau mulut, apa pun metode yang digunakan (yaitu menggunakan sikat gigi, pengikis lidah, atau keduanya).
2. Mengikis lidah terbukti meningkatkan kesehatan mulut
Menghilangkan bakteri dari lidah secara mekanis juga dapat membantu mencegah penumpukan lapisan dan plak.
Bakteri dan partikel makanan yang menempel di mulut dapat berkontribusi pada pembentukan lapisan putih tebal di lidah, juga dikenal sebagai lidah putih, menurut Klinik Cleveland. Penyebab lidah putih antara lain:
- Kebersihan mulut yang buruk
- Merokok
- Minum alkohol
- Mengenakan gigi palsu
- Mengonsumsi antibiotik
- Makan makanan rendah buah-buahan dan sayur-sayuran
- Mulut kering
Kebersihan mulut yang buruk juga dapat menyebabkan berkembangnya plak. Seperti zat lengket yang menumpuk di gigi dan dapat menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit gusi, menurut Klinik Cleveland.
Mirip dengan penelitian tentang pengeriklidah untuk mengurangi bau mulut, terdapat penelitian terbatas mengenai kerokan lidah untuk menghilangkan lapisan putih dan plak, khususnya.
Namun, sebagian besar penelitian yang lebih tua menyimpulkan bahwa mengikis dan menyikat lidah sama efektifnya, seperti penelitian pada bulan September 2013 di International Journal of Clinical Pediatric Dentistry, yang menyatakan bahwa mengikis bakteri atau sisa makanan yang tersisa tampaknya juga berhasil. menyikat lidah untuk menghilangkan plak.
Apapun metode pembersihannya, lebih sedikit plak berarti lebih sedikit gigi berlubang dan lebih sedikit risiko masalah gusi seperti radang gusi, catat Michael Wei, DDS, seorang dokter gigi yang berbasis di New York City.
Kamu juga dapat mencegah plak melalui metode seperti menyikat gigi secara teratur, flossing, dan kunjungan rutin ke dokter gigi.
3. Membersihkan lidah diklaim dapat melindungi kesehatan secara keseluruhan, tetapi belum terbukti
Para ahli tidak dapat mengatakan dengan pasti apakah mengikis lidah akan mendukung atau meningkatkan kesehatan sistem. Tidak ada cukup penelitian yang menggambarkan hubungan langsung antara kerokan lidah dan penurunan risiko penyakit.
Meskipun demikian, kesehatan mulutmu dapat memiliki pengaruh yang lebih besar pada bagian lain dari tubuhmu. Bakteri yang hidup di mulutmu tidak hanya menyebabkan masalah kesehatan mulut seperti penyakit gusi, tetapi juga diduga berperan dalam masalah kesehatan lain seperti penyakit jantung, endokarditis (infeksi pada lapisan dalam jantung) dan pneumonia.
Harvard T.H. Chan School of Public Health juga menyebutkan bahwa sebagian besar penyakit mulut memiliki faktor risiko yang sama dengan penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, diabetes, dan penyakit pernapasan. Faktor risiko ini bisa berupa pola makan yang buruk, mengonsumsi makanan tinggi gula, tembakau, dan penggunaan alkohol.
Pada akhirnya, jika kamu menyikat gigi dan membersihkan gigi dengan benang secara teratur (dan mengunjungi dokter gigi), kamu mendapat manfaat bagi kesehatan mulut dan, dengan demikian, kesehatan tubuhmu secara keseluruhan. Tidak ada manfaat yang terbukti secara khusus terkait dengan kerokan lidah.
Apakah mengerik atau mengikis lidah lebih baik daripada menyikat lidah?
Berdasarkan penelitian, kerokan lidah tampaknya berfungsi sama seperti menyikat lidah untuk menghilangkan bakteri, menghilangkan plak, dan mendukung kesehatan mulut (dan secara keseluruhan). Dengan kata lain, mengikis lidah belum tentu lebih baik daripada menyikat lidah secara rutin.
Namun, beberapa dokter gigi tetap merekomendasikan praktik ini karena alat pengerik dapat masuk ke celah lidah dan mungkin lebih efektif dalam menyegarkan napas.
Sumber: livestrong.com