OUR NETWORK

Bantu Pembelajaran Jarak Jauh, SOS Children’s Village Realisasikan Program Digital Village & Library

Ladies, pernah nggak sih mendengar celetukan “anak pandemi”. Sebutan yang sekilas berupa candaan ini sebenarnya memiliki makna yang mendalam, loh! Pandemi yang berkepanjangan memperlihatkan dengan jelas bahwa anak dan remaja merupakan korban besar yang sering kali terabaikan. Padahal, dampak yang diperolehnya cenderung panjang. Bagaimana tidak, kerugian yang mereka alami tidak hanya dari segi kesehatan, tetapi juga kesejahteraan, perkembangan, dan masa depannya. Salah satunya, terhambatnya proses pembelajaran secara tatap muka. Ini adalah salah satu issue yang menjadi concern SOS Children’s Village.

Berdasarkan data UNESCO, pada tahun 2020 ada 260 juta anak di dunia tidak memiliki akses pendidikan karena keterbatasan.

Sebanyak 24 juta di antaranya bahkan terancam putus sekolah. Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menunjukkan data sebanyak 60 juta siswa tidak dapat belajar di sekolah. Meski pembelajaran secara daring dianggap dapat menjadi solusi, tapi ternyata tidak semua anak di negeri ini memiliki sumber daya untuk mengaksesnya. Jika dibiarkan, hal ini dikhawatirkan akan meningkatkan angka putus sekolah yang telah mencapai 4,34 juta jiwa dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019.

Bantu Pembelajaran Jarak Jauh, SOS Children's Village Realisasikan Program Digital Village & Library

Menyadari kondisi tersebut, SOS Children’s Village Indonesia, kemudian menyediakan pengadaan infrastruktur yang mumpuni. Tujuannya agar anak-anak dapat mengakses ilmu dan melaksanakan kegiatan belajar secara daring. SOS Children’s Villages Indonesia juga menyiapkan program Digital Village & Library untuk dapat mendukung anak-anak dalam proses pembelajaran jarak jauh, pengembangan diri, hingga persiapan remaja menuju kemandirian. Adapun, konsep ini dilakukan melalui penyediaan perangkat komputer dan jaringan internet di setiap rumah keluarga atau dalam komunitas. Penyediaan infrastruktur ini diperuntukkan sebagai media pendukung pembelajaran dan pengembangan diri anak dan keluarga. Seperti yang telah dilakukan SOS Children’s Village Flores sejak Desember 2019.

Dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak, hingga saat ini sudah ada 8 lokasi desa anak SOS yang telah dilengkapi dengan fasilitas Digital Village. Strategi penyediaan infrastruktur ini diakui efektif berdasarkan pengakuan salah satu remaja SOS Children’s Village Semarang, Lisa.

“Saya baru memulai kuliah di jurusan Sistem Informasi. Karena pandemi, kuliah dilakukan jarak jauh secara online. Saya bersyukur ada dukungan komputer dan jaringan internet di rumah, sehingga tidak kesulitan mengikuti perkuliahan dengan baik hingga saat ini. Saya juga mendapat kesempatan untuk mengikuti computer programming course secara online yang diselenggarakan oleh Mentors Without Borders yang berlokasi di Bacau, Rumania,” jelasnya.

Bantu Pembelajaran Jarak Jauh, SOS Children's Village Realisasikan Program Digital Village & Library
Foto: SOS Children’s Village

Manfaat yang serupa pun dialami oleh anak-anak Komunitas Kampung Jawa di Banda Aceh.

Keterbatasan ekonomi mengharuskan anak-anak mengutamakan diri untuk membantu orang tuanya mencari nafkah. Tidak hanya fokus yang teralihkan, keterbatasan ini juga berujung pada tidak adanya perangkat untuk pembelajaran secara online. Berdasarkan hal ini, SOS Children’s Village Banda Aceh kemudian tidak hanya menyediakan infrastruktur, tetapi juga membuat program kursus. Salah satunya mengadakan les komputer setiap dua kali dalam seminggu.

Transportasi yang mengharuskan anak-anak berkegiatan belajar mengajar secara langsung pun dibiayai oleh pihaknya. Anak-anak di Kampung Jawa dijemput menggunakan mobil operasional menuju SOS Banda Aceh di Kampung Jawa didampingi seorang ketua pemulung, Juariyah. Sekitar 10-15 anak kini telah mengikuti les komputer setiap minggunya. Adapun materi yang diajarkan seputar pengenalan perangkat komputer dan pengoperasian komuter dasar. Pembelajaran ini dilakukan secara bertahap hingga mereka dapat melanjutkan ke tahap yang lebih mendalam.

Sayangnya, fasilitas komputer di digital village ini terbilang masih kurang dibandingkan jumlah anak yang membutuhkannya. Alhasil mereka perlu menggunakan komputer di rumah dan lab komputer secara bergantian. Belum meratanya penyebaran fasilitas komputer di ratusan lokasi, memperlihatkan bahwa perlu adanya bantuan dan dukungan dari masyarakat serta mitra terkait. Dengan begitu, menurut SOS Children’s Village, program Digital Village & Library akan sukses dan mampu memajukan penerus bangsa.

Must Read

Related Articles