OUR NETWORK

Bakuchiol, Alternatif Retinol yang Ramah Untuk Kulit Sensitif

Pemilik kulit sensitif seringkali kesulitan dalam menerapkan produk perawatan anti-aging dalam rutinitas kesehariannya. Pasalnya, bahan yang seringkali hadir dan diandalkan dalam produk-produk perawatan anti-aging ialah retinol. Bahan ini dikenal tidak begitu bersahabat dengan kulit sensitif karena efek samping iritasinya lebih rentan muncul pada jenis kulit ini. Namun, kini kamu tidak perlu khawatir lagi, Ladies, dilansir dari Hello Giggles, terdapat bahan lain sebagai alternatif retinol yang dinilai memiliki manfaat yang serupa, namun, efek samping kering dan iritasi yang lebih rendah dibandingkan retinol, yakni bakuchiol.

Bakuchiol berasal dari tanaman babchi asli Asia Tenggara yang telah digunakan sebagai pengobatan Ayuverdic dan Cina selama berabad-abad. Namun, baru pada tahun 2019, bahan penyembuh luka alami ini menjadi mainstream di Amerika Serikat sebagai alternatif retinoid. Seorang ahli dermatologi dan pendiri Entiere Dermatology, Melissa Kanchanapoom, mengatakan, bakuchiol merupakan fenol meroterpen murni yang dapat ditemukan dalam biji tanaman Psoralea di India. Bahan ini juga dapat ditemukan di sumber tanaman lain, seperti cherry rice flower dan long pepper.

Meski mirip, direktur penelitian perawatan kulit Paula’s Choice, Bryan Barron, mengingatkan bahwa bakuchiol tidak berarti setara dengan retinol. Menurutnya, keduanya memiliki manfaat unik masing-masing, sehingga, tidak masalah bila keduanya ingin kamu gunakan secara bersamaan.

Bakuchiol, Alterntif Retinol yang Ramah Untuk Kulit Sensitif
Foto: bustle.com

Dalam praktiknya melawan penuaan, retinol bekerja mengganti sel, memproduksi kolagen, dan memperbaiki perubahan warna kulit, begitu pula bakuchiol. Ia menunjukkan ekspresi gen yang serupa, melalui peningkatan tanda-tanda photoaging termasuk mengurangi garis-garis halus, meratakan pigmentasi, dan meratakan tekstur kulit. Hal yang membedakan keduanya ialah, bakuchiol memiliki sifat antiproliferatif, anti-inflamasi, antioksidan, anti-acne yang kuat, sehingga menjadikannya holy grail bagi kulit paling sensitif sekalipun.

Pendiri Alpyn Beauty, Kendra Kolb Butler menambahkan, sifatnya yang kurang peka terhadap cahaya, membuat bakuchiol aman digunakan di bawah sinar matahari langsung. Ia juga mendorong pergantian sel, melembutkan, serta membantu memperbaiki tekstur kulit. “Bakuchiol memiliki sifat yang merangsang produksi kolagen, membantu mengencangkan kulit, mencerahkan, memperbaiki perubahan warna, menghilangkan bintik hitam, dan bekas jerawat,” jelasnya.

Baca juga: Skincare 101: Perbedaan Retinol dan Retinoid

Meski diposisikan sebagai alternatifnya, menurut Barron, kinerja bakuchiol yang dikombinasikan dengan retinol akan memberikan hasil yang lebih brilian. Kehalusan kulit akan lebih stabil dan berbagai manfaatnya akan bekerja secara efektif dalam waktu yang lebih lama. “Terlebih lagi, bakuchiol mampu memblokir zat peradangan di kulit yang memicu tanda-tanda iritas, sehingga mampu meningkatkan kemampuan kulit untuk menoleransi jumlah retinol yang lebih tinggi,” ungkapnya.

Bakuchiol, Alterntif Retinol yang Ramah Untuk Kulit Sensitif
Foto: projectmotherhoodnyc.com

Namun, sebagaimana bahan perawatan kulit lainnya, bakuchiol tidak sepenuhnya sempurna.

Setiap orang memiliki jenis kulit yang unik. Maka sulit untuk menjamin sebuah bahan tidak akan pernah memberikan efek samping pada kulit, misalnya iritasi. Sebagaimana dikatakan Barron, pada beberapa kasus, bakuchiol dapat menjadi pemicu reaksi alergi pada kulit seseorang. Hal ini tidak aneh, mengingat bakuchiol berasal dari tanaman yang mungkin dapat menjadi allergen bagi sebagian orang. Namun, dengan jumlah yang sama, pada sebagian orang lainnnya, bakuchiol juga tidak menunjukkan reaksi buruk apapun. Hal yang pasti ialah bakuchiol memiliki sifat yang mampu ditoleransi lebih baik dibandingkan retinol.

Selain itu, kemampuan antioksidan bakuchiol yang sangat baik juga tidak membuatnya menjadi buruk ketika digunakan bersama dengan bahan lain. “Bakuchiol bekerja dengan baik dengan antioksidan lain yang kurang stabil, seperti vitamin C dan E, serta dapat meningkatkan efek pengurangan warna asam azelaic, niacinamide, dan asam askorbat (vitamin C),” ucap Barron.

Meski begitu, Levin mengingatkan, satu hal yang penting untuk diingat ketika menggunakannya ialah mengaplikasikan bakuchiol sesuai kebutuhan atau tidak berlebihan untuk menghindari dampak buruk yang tidak diinginkan.

 

 

Sumber: Hellogiggles

Must Read

Related Articles