OUR NETWORK

Apakah Susu Murni Sebenarnya Baik untuk Tubuh? Ini Hal yang Perlu Kamu Pertimbangkan!

Susu adalah salah satu sumber nutrisi yang memiliki opini yang bertolak belakang. Meskipun beberapa orang tidak bisa minum susu karena mereka tidak toleran terhadap laktosa, ada pula yang mengabaikan susu dan produk susu lainnya karena mereka mendapatkan informasi yang salah. Beberapa informasi negatif terkait susu antara lain, susu bisa menyebabkan jerawat dan menyebabkan penambahan berat badan. 

Terlepas dari berbagai informasi negatif yang melingkupinya, produk susu, baik dari susu, keju, atau yoghurt, merupakan sumber kalsium, vitamin D, dan protein yang baik. Secangkir susu skim mengandung hampir 300 miligram kalsium, 2,7 mikrogram vitamin D, dan 8 gram protein. 

Namun, bagaimana dengan susu murni? 

Dari secangkir susu murni, kamu juga akan mendapatkan nutrisi yang sama. Susu murni juga memiliki sekitar 8 gram lemak dan hampir 70 kalori lebih banyak dibandingkan segelas susu skim. Empat dari gram lemak dalam susu murni adalah lemak jenuh, yang mungkin membuatmu setara dengan mengonsumsi satu galon susu skim atau 2% susu untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Eits, jangan panik dulu, Ladies. Lemak jenuh dalam susu murni mungkin tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap jantung seperti yang diperkirakan sebelumnya. Susu murni sebenarnya dapat membantumu mengatur berat badan dan mengurangi risiko beberapa penyakit kronis. Simak ulasannya di bawah ini!

Lemak jenuh dari susu murni mungkin tidak ada kaitannya dengan penyakit jantung

Apakah Susu Murni Sebenarnya Baik untuk Tubuh? Ini Hal yang Perlu Kamu Pertimbangkan!
Foto: freepik

Sebuah studi tahun 2021 di Journal of American Heart Association mengamati bagaimana berbagai jenis lemak makanan berhubungan dengan risiko penyakit jantung. Para peneliti tidak menemukan hubungan kuat antara lemak total atau jenis lemak (seperti lemak jenuh, tak jenuh tunggal, atau tak jenuh ganda) dan penyakit jantung. 

Namun, ketika mereka melihat dari mana asal lemak tersebut, mereka menemukan bahwa mengonsumsi lebih banyak lemak jenuh dari yoghurt, keju, dan ikan dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Di sisi lain, mendapatkan lemak jenuh dari daging merah dan mentega dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. 

Hal ini menunjukkan bahwa yang penting bukan hanya jenis lemaknya, tapi juga asal usulnya dalam makananmu, Ladies.

Ini tidak berarti kamu harus minum susu murni jika kamu sudah menderita penyakit jantung atau kolesterol tinggi, menurut Healthline. Segelas susu murni mengandung sekitar 30 miligram kolesterol, dibandingkan dengan 207 miligram yang ditemukan dalam sebutir telur. 

Akan tetapi, meskipun lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (tidak sehat), lemak jenuh juga meningkatkan kadar HDL yang lebih sehat. Lemak jenuh juga mengubah jenis partikel kolesterol LDL sehingga tidak terlalu berbahaya bagi tubuh.

Susu murni dapat membantu penurunan berat badan dan sindrom metabolik

Meskipun susu murni memiliki lebih banyak kalori dibandingkan susu skim, hal itu belum tentu menyebabkan penambahan berat badan. Sebuah artikel tahun 2016 di American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi lebih banyak produk susu cenderung mengalami penurunan berat badan seiring berjalannya waktu. 

Secara khusus, mereka yang mengonsumsi lebih banyak produk susu tinggi lemak mengalami penurunan berat badan. Sedangkan asupan susu rendah lemak tidak menunjukkan efek yang sama. Dengan kata lain, mengonsumsi lebih banyak produk susu tinggi lemak seperti susu murni atau keju dikaitkan dengan penurunan berat badan yang lebih sedikit, dan mungkin membantu mengurangi risiko obesitas.

Sindrom metabolik menempatkan penderitanya pada risiko lebih tinggi terkena penyakit kronis seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Biasanya ditandai dengan tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan lemak perut (via Mayo Clinic). 

Sebuah meta-analisis tahun 2018 di The British Journal of Nutrition mengamati bagaimana produk susu dapat memengaruhi sindrom metabolik. Studi tersebut menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak produk susu, seperti susu dan yoghurt, cenderung memiliki risiko lebih rendah terkena sindrom metabolik dan komponennya. Misalnya seperti gula darah tinggi dan tekanan darah tinggi. 

Misalnya, mengonsumsi satu porsi susu setiap hari dikaitkan dengan penurunan risiko lemak perut sebesar 12%, dan mengonsumsi yogurt setiap hari dikaitkan dengan risiko gula darah tinggi sebesar 16% lebih rendah.

Bagaimana Ladies, nggak takut lagi kan untuk minum susu murni?

 

Sumber: healthdigest.com

Must Read

Related Articles