Bagi beberapa orang yang nggak terlalu paham, jus buah emang kelihatannya sumber vitamin dan mineral yang bergizi. Tapi tahukah kamu Ladies, buah yang udah diolah menjadi jus ternyata sangat terkonsentrasi oleh gula alami dari si buah tersebut loh. Dan, jus sayuran komersil yang dijual luas itu juga, yang seharusnya kaya akan sodium, ternyata menjadikan jus itu jadi nggak sesehat yang kamu kira.
Seperti yang kita ketahui, buah dan sayuran adalah “makanan berair” yang sebagian besarnya terdiri dari air. Tapi mereka juga mengandung berbagai kandungan lain seperti vitamin, mineral, fitonuutrien dan sejumlah besar serat yang bagus untuk tubuh.
Baca juga: Coba Menurunkan Tekanan Darah? Coba Minum Jus Tomat, Yuk!
Tetapi, di sisi lain, buah dan sayuran yang udah diolah menjadi jus akan kehilangan sebagian besar seratnya dan menjadikannya produk yang kurang bergizi. Jus buah khususnya, merupakan sumber gula yang sangat tinggi. Karena kehilangan seratnya, fruktosa yang terdapat di dalam buah yang sudah diolah menjadi jus akan lebih mudah diserap oleh tubuh. Sehingga, jika terlalu sering mengkonsumsi jus buah, mekanisme tubuh akan rusak, gula darah akan meningkat. Itulah kenapa jus buah sangat nggak dianjurkan oleh penderita diabetes tipe 2.
Apalagi beberapa penjual biasanya mencampurkan jus buahnya dengan tambahan gula, wah itu lebih nggak sehat lagi loh, Ladies.
Sayur-sayuran juga sebenarnya mengandung gula yang lebih sedikit dibandingkan buah-buahan. Maksudnya adalah jus sayuran yang masih baru dibuat mengandung lebih sedikit kalori dibandingkan dengan jus buah, yang masih sangat membantu jika dijadikan pilihan dalam dietmu. Tapi sayuran yang sudah di packing botol dan kaleng dan jus tomat sangat nggak direkomendasikan karena mengandung sodium yang sangat tinggi, yang mana akan meningkatkan resiko hipertensi.
John Sievenpiper, seorang profesor Departemen Ilmu Nutrisi di Universitas Toronto melakukan analisis dari 155 penelitian. Ia berusaha memahami hubungan antara minuman softdrink dan minuman kesehatan dengan resiko diabetes dan penyakit kardiovaskuler. Kemudian, ia mencoba menerapkan analisanya pada makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi sebagai pola makan sehat. Ia menyimpulkan bahwa mengonsumsi 150ml jus buah perhari, yang dianggap masih rata-rata, masih masuk akal. Lagi pula banyak sekali manfaat dari jus yang bisa kamu dapatkan, tapi ingat, jangan berlebihan.
Vitamin C yang terdapat di dalam buah dan sayuran juga sangat bermanfaat loh untuk menjaga kesehatan kolagen, proteinnya menjaga kesehatan kulit dan tulang rawan.
Beberapa jus juga diperkaya dengan kalsium mineral, yang membantu menjaga kesehatan tulang kamu. Jus yang mengandung kalsium dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi resiko penyakit kardiovaskular dan mencegah osteoporosis. Kalsium juga mampu membantu mengurangi kram perut yang diakibatkan dari PMS.
Baca juga: 8 Sayuran yang Jauh Lebih Menyehatkan Setelah Dimasak
Jus yang kaya akan kalium juga dapat membantu mencegah osteoporosis dengan membentuk osteocalcin, protein yang hanya ditemukan di tulang. Jus yang kaya akan kalium juga mampu menjaga tekanan darah rendah. Lalu buah dan sayuran yang kaya akan vitamin B seperti folat juga dapat mengurangi resiko penyakit kardiovaskular, memperlambat penurunan daya ingat terkait usia, dan membantu menjaga kesehatan rambut. Folat juga berkontribusi pada produksi serotonin, sehingga membantu menangkal depresi dan memperbaiki suasana hati.
Meskipun memang lebih baik mendapatkan nutrisi dan serat langsung dari buah dan sayuran, jus tetap mengandung vitamin dan mineral kok, Ladies. Kalau kamu hendak meminum jus buah, sebaiknya pastikan dahulu komposisinya ya, Ladies. Ysahakan membeli jus yang 100% buah atau sayuran dan nggak mengandung gula dan natrium tambahan. Atau kamu juga bisa DIY jus sendiri di rumah.