OUR NETWORK

Alami Breakout dan Masalah Kulit Saat Karantina? Ini Sederet Hal yang Bisa Dilakukan

Adanya pandemi coronavirus atau COVID-19 memaksa nyaris semua orang untuk melakukan karantina atau self isolation. Sayangnya, tinggal di dalam rumah bukan berarti breakout dan masalah kulit sama sekali terhindarkan. Sebaliknya banyak orang yang justru merasa kulit mereka semakin bermasalah di masa-masa ini.

Masalah kulit yang terjadi selama karantina rupanya bukan sama sekali hal yang tak mungkin terjadi. Malah sebaliknya. Walau saat melakukan social distancing mungkin terhindar dari polusi serta sinar UV dari matahari yang kerap kali menyebabkan masalah kulit.

“Segala sesuatunya tidak beres sekarang – kita tidak makan yang sama atau berolahraga yang sama. Kami keluar dari rutinitas normal kami dan semua itu dapat memiliki pengaruh pada kulit kami,” kata Katie Beleznay, MD, seorang dermatologis dan instruktur klinis yang berbasis di Vancouver di University of British Columbia.

Dr. Beleznay juga menyebutkan kombinasi dari perubahan mental, fisik, dan lingkungan yang tiba-tiba bisa disalahkan atas masalah yang terjadi pada kulit.

Lalu, apa yang bisa dilakukan saat kulit tiba-tiba bermasalah ketika karantina di pandemi saat ini? Berikut ini beberapa permasalahan kulit dan pemecahannya menurut para ahli.

Alami Breakout dan Masalah Kulit Saat Karantina? Ini Sederet Hal yang Bisa Dilakukan
Foto: SARA HARRY ISAACS

Bila kulit mengalami breaking out

Menurut Canadian Dermatology Association, 20 sampai 30 persen dari orang dewasa mengalami masalah jerawat. Namun bila tiba-tiba mengalami masalah jerawat saat sedang melakukan karantina, mungkin bisa kembali menilik cara membersihkan kulit yang dilakukan.

Stres, dan cara kita mengatasinya, juga dapat memengaruhi kulit. Ketika kita cemas, tubuh meningkatkan produksi kortisol, yang menyebabkan peradangan dan juga dapat mengakibatkan peningkatan produksi minyak di kelenjar sebaceous. Stress eating saat melalui pandemi ini, meskipun dapat dimengerti, juga tidak membantu mencegah kulit mengalami break out.

“Ada beberapa data yang menunjukkan makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti karbohidrat manis dan susu, khususnya susu skim, dapat memperburuk jerawat,” kata Dr. Beleznay.

Julia Carroll, MD, dokter kulit di Compass Dermatology yang berbasis di Toronto menyarankan untuk kembali ke aturan dasar pada pembersihan kulit: untuk tipe kulit berminyak, bersihkan wajah dua kali sehari dengan formula yang mengandung asam salisilat untuk membantu melarutkan kotoran yang menyumbat pori-pori.

Lanjutkan dengan krim hidrasi dengan kandungan non-komedogenik dan juga tabir surya di pagi hari. Serta krim dengan asam hialuronat yang dapat menambahkan kelembaban untuk malam hari. Melakukan drying spot treatment juga bisa membantu untuk kulit berminyak.

Terakhir, selalu berhati-hati saat menyentuh kulit wajah.

Bila kulit terasa lebih kering

Mengkonsumsi alkohol berlebihan selama karantina disebutkan bisa menyebabkan kulit terasa lebih kering. “Alkohol adalah racun bagi tubuh,” kata Dr. Carroll. Mengkonsumsi alkohol bisa menyebabkan kulit mengalami dehidrasi. Selain itu juga pembengkakan pada kulit.

Selain mengurangi konsumsi alkohol, terutama selama karantina, juga gunakan serum dan pelembab yang mengandung antioksidan, yang melawan kerusakan akibat radikal bebas.

Kondisi lingkungan yang panas dan kering mungkin juga merupakan penyebab kulit kering. Untuk penyebab ini, Dr. Wesley menyarankan menggunakan humidifier untuk meningkatkan hidrasi dalam ruangan.

Alami Breakout dan Masalah Kulit Saat Karantina? Ini Sederet Hal yang Bisa Dilakukan
Foto: SHUTTERSTOCK

Bila kulit kemerahan

Kulit kemerahan atau rosacea menjadi masalah berikutnya yang kerap terjadi selama karantina di tengah pandemi. “Stres menurunkan porsi sistem kekebalan tubuh kita, yang dapat menyebabkan peradangan dan pergeseran hormon,” kata Dr Wesley. Dr. Wesley juga menyebutkan peradangan jenis ini dapat menyebabkan penurunan persediaan kolagen kulit.

Menghindari stress tentu menjadi salah satu cara paling ampuh. Selain itu juga bisa menggunakan pelembab yang mengandung niacinamide, juga dikenal sebagai vitamin B3, yang memiliki khasiat anti-inflamasi dan mendukung pelindung kulit.

Satu hal lagi, cobalah untuk tidak berlebihan saat menggunakan produk baru. Bereksperimen dengan produk-produk baru tanpa hati-hati dapat menyebabkan kulit merah dan iritasi.

Temukan produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit (seperti clay mask untuk kulit yang alami breakout). Selain itu ujilah produk baru pada area kecil terlebih dahulu, atau gunakan untuk waktu yang lebih sedikit dari yang disarankan, untuk memastikan kulit dapat mentolerirnya.

Sumber: Refinery29.com

Must Read

Related Articles