Setiap orang kadang-kadang mengalami suasana hati yang agak buruk dan berlangsung dalam waktu singkat. Namun, jika kamu mendapati suasana hatimu berubah-ubah dengan cepat secara konsisten, mungkin ada penyebab mendasar yang perlu kamu atasi, Ladies.
Perubahan suasana hati adalah perubahan mendadak dalam kondisi emosi, yang pada suatu saat kamu berada dalam suasana hati yang bahagia dan kemudian dengan cepat menemukan dirimu dalam kondisi emosi yang buruk, menurut para ahli di Medical News Today.
Ada banyak alasan mengapa orang bisa mengalami perubahan suasana hati. Misalnya, perubahan suasana hati bisa jadi disebabkan oleh masalah kesehatan mental yang berkaitan dengan gangguan suasana hati, dan hal ini biasa terjadi. Alasan lain bisa jadi disebabkan oleh faktor gaya hidup, kondisi kesehatan, atau hormon, dan lain-lain.
Kabar baiknya adalah atau ahli kesehatan sering kali dapat menentukan penyebab perubahan suasana hati. Sering kali kamu dapat mengambil langkah untuk mengatasinya sendiri. Dalam beberapa keadaan, dokter mungkin memutuskan jenis pengobatan tertentu akan lebih efektif dalam mengurangi perubahan suasana hati.
Berikut beberapa alasan yang mungkin menyebabkan perubahan suasana hatimu yang tiba-tiba dan tidak terduga, serta cara mengambil tindakan untuk mengelola atau memperbaiki situasi tersebut.
1. Ketidakseimbangan hormonal
Jika kamu mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba selama kehamilan, menopause, atau siklus menstruasi, kemungkinan besar hal ini disebabkan oleh fluktuasi hormonal, Ladies.
Hormon terkadang bisa menjadi penyebab utama kelelahan, penambahan berat badan, atau suasana hati yang buruk. Mengingat bagaimana hormon mengatur seluruh fungsi tubuh, seperti metabolisme, suhu tubuh, siklus reproduksi, dan suasana hati, tidak mengherankan jika ketidakseimbangan hormon mempunyai pengaruh yang begitu besar.
Misalnya, fluktuasi hormon estrogen pada wanita dapat berdampak pada serotonin kimiawi otak yang meningkatkan suasana hati. Tergantung pada siklus hidup setiap orang, gangguan pada serotonin ini dapat menyebabkan sindrom pramenstruasi (PMS), atau depresi selama fase menjelang menopause, yang juga dikenal sebagai perimenopause.
Asosiasi Kehamilan Amerika Serikat melaporkan bahwa estrogen dan progesteron diketahui berpotensi memengaruhi suasana hati selama trimester pertama dan ketiga. Perubahan kadar hormon selama tahap kehamilan ini dapat memengaruhi neurotransmiter pengatur suasana hati.
2. Kecemasan atau depresi
Tingkat stres dan kecemasan yang tinggi atau gangguan mood seperti depresi dapat mengganggu keseimbangan emosi sehingga memicu perubahan suasana hati yang cepat dan intens.
Karena perubahan suasana hati berhubungan dengan depresi dan gangguan kecemasan umum seperti fobia atau gangguan panik, jika kamu mengalami depresi atau kecemasan, kemungkinan besar kamu rentan terhadap perubahan suasana hati, seperti yang dilansir Cleveland Clinic.
Tergantung pada jenis gangguan mood yang kamu alami, kamu mungkin mengalami ekspresi perubahan suasana hati yang berbeda-beda. Misalnya, jika kamu mengalami depresi, gejala suasana hati dapat berupa perasaan sedih atau tidak berharga, berkurangnya minat pada aktivitas yang biasa kamu nikmati, dan keinginan untuk bunuh diri.
Sementara itu bagi Ladies yang mengalami episode manik, kamu mungkin tiba-tiba merasa gembira atau terlalu berenergi. Atau kamu mungkin menjadi mudah tersinggung dan gelisah atau merasa termotivasi untuk melakukan praktik berisiko tinggi. Penyebab gangguan mood bisa karena faktor biologis, genetik, atau lingkungan atau kombinasi dari semuanya.
Anxiety Center melaporkan bahwa perubahan suasana hati yang terkait dengan kecemasan atau stres dapat disebabkan oleh fluktuasi hormon stres dan dampaknya terhadap tubuh.
Alasan lain mengapa kecemasan atau stres dapat menyebabkan perubahan suasana hati adalah jika kamu mengalami banyak stres. Respons dramatismu terhadap pemicu stres dapat memberi tekanan lebih besar pada sumber energi tubuh, membuat kamu merasa lelah dan terkuras, sehingga menyebabkan suasana hati yang buruk.
Perilaku yang terlalu khawatir sering kali menjadi penyebab utama perubahan suasana hati akibat kecemasan. Bekerja sama dengan spesialis atau pelatih gangguan kecemasan dapat membantu mengurangi perilaku khawatir dan mengurangi episode perubahan suasana hati.
3. Gangguan bipolar
Jika kamu menderita gangguan bipolar, suatu kondisi kesehatan mental seumur hidup yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang dramatis antara depresi dan mania, kamu tidak sendirian. Pada tahun lalu, sekitar 2,8% orang Amerika mengalami kondisi ini, menurut SingleCare.
Menurut National Institutes of Mental Health Amerika Serikat, penderita gangguan bipolar mengalami suasana hati terus-menerus yang kemudian berubah dengan cepat. Gejala gangguan bipolar (sebelumnya disebut manik depresi) bervariasi tergantung pada individu. Namun, episode suasana hati adalah ciri yang menonjol dan dapat berupa manik, depresi, atau gabungan keduanya.
Episode dapat berlangsung selama satu hari penuh dan melibatkan perasaan yang intens serta perubahan perilaku dan tingkat energi yang cukup besar untuk menonjol. Gejala-gejala episode manik dapat berupa pikiran yang berkecamuk dan ucapan yang cepat. Dapat pula berupa perasaan sangat berkuasa atau berbakat luar biasa, dan perasaan sangat mudah tersinggung.
Mereka yang mengalami episode depresi akan menunjukkan tanda-tanda kesedihan, ketidakmampuan melakukan tugas-tugas sederhana, dan kesulitan berkonsentrasi.
Menurut Mayo Clinic, ada dua jenis episode yang dapat dialami oleh seseorang dengan gangguan bipolar: mania dan hipomania, dengan mania yang lebih parah dan oleh karena itu, keduanya terlihat jelas, meskipun keduanya menunjukkan gejala yang sama.
Jika kamu yakin menderita gangguan bipolar, temui dokter segera mungkin untuk melakukan pemeriksaan fisik dan merujukmu ke psikiater untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kamu mungkin juga diminta untuk mencatat suasana hati dan pola tidur setiap hari untuk membantu memastikan diagnosis. Gangguan bipolar tidak dapat dicegah, namun menerima perawatan medis sejak dini dapat membantu mencegah memburuknya kondisi kesehatan mental ini.
Hal apa lagikah yang dapat memengaruhi perubahan mood dengan cepat dan tiba-tiba? Nantikan ulasan selanjutnya hanya di MeraMuda, Ladies!
Sumber: healthdigest.com