Kata vegetarian memang baru tercipta di tahun 1839 dan digunakan seterusnya untuk mendeskripsikan manusia pemakan tumbuhan. Sementara gaya hidup vegetarian sesungguhnya sudah ada sejak awal waktu. Menariknya lagi, ada banyak tokoh terkenal masa lampau yang juga menerapkan gaya hidup memakan tumbuhan ini jauh sebelum istilah vegetarian lahir, sedikit di antaranya adalah Confucius (551-479 SM), Plato (428-348 SM), Leonardo da Vinci (1425-1519), dan Henry David Thoreau (1817-1862).
Baca juga: 5 Makanan “Bensin” bagi Tubuh dan 5 Makanan yang Sebaiknya Dihindari
Saat ini, telah muncul berbagai interpretasi, nama, dan kategori untuk pemakan nabati ini. Beberapa orang percaya bahwa vegan, orang yang tidak memakan dan menggunakan produk dari binatang, menunjukkan banyak kebaikan pada binatang dan lingkungan. Sementara itu, beberapa yang lain menganggap bahwa pollotarian dan bahkan flexitarian, yang merupakan istilah baru bagi semi-vegetarian, mendapatkan benefit kesehatan serta memberikan benefit bagi hewan dan planet bumi. Namun, rupanya masih banyak istilah vegetarian lain yang masih perlu dijelaskan. Jika Ladies ingin mengetahui deskripsi dari tiap tipe vegetarian, simak ulasannya di bawah ini!
Vegan
Vegan adalah orang yang tidak mengonsumsi produk hewani ataupun produk sampingan hewan, seperti daging olahan, produk susu, madu, gelatin, rennet, dan albumin. Jika seseorang menjalani gaya hidup vegan secara total, ia pun tidak akan menggunakan produk yang diujicobakan pada binatang, misalnya menghindari gula yang diproduksi menggunakan arang tulang hewan.
Dampak dan manfaat: Penelitian menunjukkan bahwa vegan menyelamatkan sekitar 200 hewan per tahun berkat gaya hidup mereka tersebut. Statistik pun menunjukkan bahwa vegan memiliki kesehatan yang lebih baik daripada orang yang mengonsumsi produk hewani. Penyakit gagal jantung dan kematian akibat kanker sangat jarang dialami oleh para vegan. Selain itu, menjadi vegan pun memiliki dampak positif pada lingkungan, seperti, menyelamatkan air, membantu mengembalikan lahan, mengurangi polusi, dan masih banyak lagi.
Lacto Vegetarian
Lacto vegetarian adalah orang yang tidak memakan daging merah maupun putih, ikan, unggas, ataupun telur, tetapi mengonsumsi produk susu. Produk hewani yang mereka konsumsi biasanya adalah keju, susu sapi, dan yoghurt.
Dampak dan manfaat: Seperti halnya vegan, lacto vegetarian pun tercatat menyelamatkan banyak hewan pertahunnya meskipun tidak sebanyak vegan. Selain itu, lacto vegetarian pun mendapatkan manfaat kesehatan berkat diet tanpa dagingnya, seperti tekanan darah rendah dan risiko terkena penyakit tertentu. Akan tetapi, mereka tetap mengonsumsi kolesterol dari produk susu.
Ovo Vegetarian
Ovo vegetarian akan menghindari daging merah, daging putih, ikan, unggas, dan produk susu, tetapi mengonsumsi produk telur.
Dampak dan manfaat: Seperti halnya lacto vegetarian, ovo vegetarian mendapatkan manfaat dari gaya hidup bebas daging, tetapi masih mengonsumsi kolesterol dari telur.
Lacto-ovo Vegetarian
Ini adalah perpaduan lacto dan ovo vegetarian, juga gaya hidup vegetarian paling umum. Lacto-ovo vegetarian menghindari konsumsi daging, ikan, unggas, tetapi masih mengonsumi produk susu dan telur.
Dampak dan manfaat: Lacto-ovo vegetarian tetap memiliki kesehatan yang lebih baik daripada pemakan daging, tetapi memiliki tingkat kolesterol lebih tinggi dari lacto atau ovo vegetarian saja.
The Pollotarian
Gaya hidup pollotarian ini cukup kontroversial. Memang pollotarian ini tidak memakan daging merah dan ikan, tetapi tetap mengonsumsi daging unggas. Banyak yang mengkritik bahwa gaya hidup ini sudah tidak berada di jalur vegetarian.
Dampak dan manfaat: Para pollotarian memiliki masalah jantung lebih sedikit daripada pemakan daging. Namun, terkait dengan penyelamatan hewa, pollotarian bisa dibilang tidak berkontribusi pada penyelamatan hewan.
Pescatarian atau Pescetarian
Seperti halnya pollotarian, pescatarian masih memakan daging tertentu, dalma hal ini adalah ikan dan boga bahari. Pescetarian pun dianggap tidak termasuk ke dalam vegetarian karena masih mengonsumsi hewan.
Dampak dan manfaat: Meskipun seorang pescatarian masih jauh dari masalah kesehatan kronis, tetapi mengonsumsi terlalu banyak ikan dan boga bahari dapat membuat tubuh kelebihan polutan dan merkuri. Berbeda dengan pollotarian, pescatarian dianggap berhasil menyelamatkan hewan dari pabrik peternakan.
Flexitarian
Ini adalah terminology vegetarian paling baru. Flexitarian adalah orang yang pada umumnya mengonsumsi produk nabati, tetapi sesekali mengonsumsi produk daging.
Dampak dan manfaat: Penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan gaya hidup meatless setidaknya sehari dalam seminggu, manfaat dan dampaknya terhadap kesehatan sangatlah besar loh Ladies. Belum lagi manfaat pada lingkungannya, yaitu meminimalisasi hewan yang dikonsumi dan dibunuh pertahun. Tentu saja dampak kesehatan dan manfaat terhadap lingkungan ini akan semakin besar bila flexitarian menerapkan gaya hidup vegan lebih sering.
Baca juga: Cek 8 Mitos Bahaya Diet Veganisme Berikut Sebelum Menjadi Vegan
Wah, ternyata banyak juga jenis vegetarian ya, Ladies. Kalau kamu tertarik untuk mencoba vegetarianisme, kamu mungkin bisa mencoba perlahan dari salah satu jenis ini ya.
Sumber: care2.com, Foto cover: taste.com.au