Akhir tahun hanya tinggal beberapa bulan lagi yang berarti liburan panjang akan segera tiba. Meskipun naik pesawat saat ini tidak terlalu membuat stres seperti pada, katakanlah, tahun 2020, masih ada sejumlah faktor kesehatan yang perlu dipertimbangkan sebelum naik ke kabin dan melakukan penerbangan.
Ahli jantung Henry Ting, MD, MBA bergabung dengan tim Delta Airlines sebagai kepala petugas kesehatan pada tahun 2021, yaitu masa ketika menciptakan perjalanan udara yang di tengah pandemi sangatlah penting. Namun, saat ini, cakupannya lebih dari sekadar mencegah COVID-19 masuk ke dalam pesawat.
Dr. Ting telah membangun tim yang membantu maskapai penerbangan meluncurkan pembaruan ekstensif pada peralatan medis dalam penerbangannya, termasuk aplikasi MedLink dalam penerbangan Medaire, yang memungkinkan awak kabin berkomunikasi dengan dokter di darat secara real time mengenai keadaan darurat medis di atas pesawat.
Dr. Ting juga memberi nasihat tentang penambahan penting pada peralatan diagnostik di dalam pesawat, seperti oksimeter denyut dan manset tekanan darah otomatis.
“Kami berupaya melihat keadaan darurat medis paling umum yang kami temui dan menyediakan peralatan tambahan yang kami rasa akan membuat diagnosis lebih baik,” kata Dr. Ting.
Rupanya, gejala paling umum yang dialami orang selama penerbangan adalah gejala neurologis. Ini berkisar dari kehilangan kesadaran sementara hingga kejang, katanya. Namun masalah paru juga cukup umum terjadi, termasuk sesak napas, nyeri dada, dan dada terasa berat.
Meskipun ada berbagai cara penanganan dari gejala darurat, beberapa keadaan darurat ini dapat dicegah dengan sedikit berhati-hati dan tidak menyabot keselamatan mereka sendiri, kata Dr. Ting. Jika kamu ingin mengetahui cara tetap sehat saat terbang, berikut ini adalah lima hal yang tidak akan pernah dilakukan Dr. Ting di setiap penerbangan yang dilakukannya.
1. Minum alkohol
Dr. Ting mengatakan alkohol adalah penyebab umum di balik keadaan darurat medis dalam penerbangan. Meminum alkohol saat penerbangan akan merugikan dirimu. Alkohol bersifat diuretik, artinya alkohol dalam jumlah berlebihan dapat memperburuk dehidrasi yang sudah dialami penumpang di pesawat karena rendahnya tingkat kelembapan di dalam kabin. H
Dr. Ting mengatakan akal sehat adalah kuncinya: “Ingat, maskapai penerbangan berusaha menjagamu dan menyediakan makanan dan minuman terbaik.”
2. Memasukkan obat ke dalam tas yang disimpan di bagasi
Tidak peduli apakah kamu melakukan penerbangan jarak jauh ataupun perjalanan singkat selama dua jam, Dr. Ting menyarankan untuk menyimpan semua obat-obatan penting di dalam tas jinjing.
Hal ini sangat penting terutama bagi wisatawan dengan kondisi yang bergantung pada obat yang bekerja cepat (misalnya: insulin untuk penderita diabetes atau suntikan epinefrin untuk orang dengan alergi parah). Sekalipun kamu berpikir kamu bisa melewati beberapa jam tanpa inhaler, ada baiknya kamu selalu menyediakannya di tas jinjingmu. Mereka tidak hanya penting jika kondisimu mulai memburuk, tetapi jika penerbanganmu tertunda atau bagasimu hilang (karena mungkin saja terjadi), kamu tidak akan terjebak untuk waktu yang lama tanpa obatmu, Ladies
3. Minum obat penenang
Mungkin turbulensi membuat kamu bingung atau kamu tidak bisa merasa cukup nyaman untuk tertidur dalam penerbangan semalaman. Apa pun alasanmu, obat penenang mungkin tampak menarik di pesawat, namun Dr. Ting memperingatkan agar tidak mengonsumsinya.
“Saat Anda mengonsumsi obat, efek yang diharapkan mungkin adalah membantu Anda tidur atau membantu Anda rileks, namun masing-masing obat ini memengaruhi neurotransmiter dan sebenarnya dapat mengaktifkan neurotransmiter,” kata Dr. Ting.
Daripada mengonsumsi melatonin, yang mungkin menjadi bumerang, ia menyarankan untuk membeli bantal leher yang bagus, mengenakan pakaian hangat dan nyaman di pesawat, dan membawa sekantong kecil permen favorit untuk dimakan saat kamu mulai merasa cemas.
4. Duduk selama penerbangan
Tetap duduk selama penerbanyak rupanya tidak dianjurkan oleh Dr. Ting. Berada dalam posisi duduk selama berjam-jam akan meningkatkan risiko pembekuan darah. Pleh sebab itu berdirilah setiap jam untuk menjaga sirkulasi darahmu. Kamu juga bisa berjalan sebentar ke kamar mandi atau menyusuri lorong.
5. Tidak menggunakan masker
Pandemi COVID-19 mungkin hanya tinggal kenangan, tetapi penyakit ini masih ada, bersama dengan sejumlah infeksi pernapasan lainnya yang tentunya tidak ingin kamu alam dalam perjalananmu. Dr Ting menyarankan untuk mengemas masker setiap kali bepergian sebab tidak ada yang tahu kapan kamu akan bersebelahan dengan seseorang yang pilek. “Kami mengetahui dari pandemi bahwa penggunaan masker satu arah berhasil. Jadi, penggunaan masker akan melindungi Anda dari potensi tertular virus pernapasan.” katanya.
Yuk, terapkan tips ini agar kesehatanmu bisa lebih terjaga saat melakukan penerbangan, Ladies!
Sumber: wellandgood.com