Sedikit gatal di kepala tampaknya hal biasa dan tidak perlu dikhawatirkan, tetapi jika Ladies tidak bisa berhenti menggaruk kepala, berikut adalah beberapa penyebab kulit kepala gatal.
1. Kutu rambut
Masalah kulit kepala gatal, mau tidak mau, akan membuatmu berpikir pada masalah kutu.
Kutu kepala adalah serangga kecil yang menempel pada rambut tubuh. “Kutu dapat terlihat dalam bentuk telur, alias telur kutu, di sepanjang batang rambut,” jelas Rhonda Q. Klein, MD, profesor klinis dermatologi di Yale-New Haven Hospital dan West Haven VA Medical Center. Meskipun kutu dapat disalahartikan sebagai ketombe, ketika Ladies melihat kutu dewasa bergerak di sekitar kepala, maka itu tidak salah lagi.
“Anda dapat menggunakan metode fisik untuk menghilangkan kutu,” kata Dr. Klein, “dan Anda dapat mencoba sampo kutu alami dan penghilang kutu alami. Sebetulnya apa yang mungkin Anda perlukan untuk membasmi kutu adalah insektisida. seperti piretrin dan permetrin.”
Untuk anak laki–laki, Ladies dapat menggunakan solusi mduha yaitu mencukur habis rambutnya.
2. Tungau
Jika bukan kutu, Ladies mungkin berhadapan dengan tungau, yang menurut Dr. Khatri dapat menyebabkan gatal-gatal tidak hanya di kulit kepala tetapi juga di seluruh tubuh. Tungau di kulit kepala sebetulnya bukanlah kasus yang umum, dan biasanya mempengaruhi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Tungau menggali ke dalam lapisan atas kulit, tempat mereka tinggal dan menyimpan telurnya. Tungau berukuran mikroskopis dan hampir selalu ditularkan melalui kontak kulit-ke-kulit langsung yang berkepanjangan dengan orang yang sudah terinfeksi. Tungau pada orang dewasa sering didapat secara seksual, meskipun juga dapat menyebar tanpa kontak seksual dalam kondisi ramai, termasuk rumah tangga, panti jompo, fasilitas perawatan lanjutan, fasilitas penitipan anak, dan penjara.
3. Ketombe
Jika bukan diakibatkan kutu, kemungkinan besar ketombe adalah penyebabnya. Atau lebih khusus lagi, dermatitis seboroik, yang dianggap sebagai bentuk ketombe parah yang disebabkan oleh reaksi berlebihan tubuh terhadap ragi normal yang hidup di kulit, menurut Jennifer Haley, MD, dokter kulit bersertifikat yang berbasis di Scottsdale, Arizona.
Ketombe mempengaruhi sekitar 40% orang dan cenderung datang dan pergi selama hidup seseorang. “Perubahan cuaca, stres, dan peningkatan gula dalam makanan dapat memunculkannya.”
4. Reaksi alergi
Jika Ladies baru saja mewarnai rambut, mungkin Ladies mengalami alergi terhadap pewarna tersebut. Ini berlaku bahkan jika Ladies pernah menggunakan produk tersebut tanpa insiden. “Jika warna rambut bersifat sementara atau semi-permanen, itu bisa luntur,” jelas Joshua Zeichner, MD, dokter kulit bersertifikat dan direktur Riset Kosmetik dan Klinis di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City. “Tetapi jika itu pewarna permanen, yang menghadirkan situasi yang lebih menantang, meskipun ada produk di pasaran yang dapat menghilangkan pewarna permanen sama sekali.”
“Orang dapat bereaksi terhadap apa pun yang mereka kenakan di kulit kepala—mulai dari sampo, pewarna rambut, hingga Rogaine,” kata Dr. Haley. “Dan jangan lupa tentang perawatan keratin yang menghaluskan rambut itu,” tambah Dr. Klein.
Untuk menentukan produk atau bahan penyebab, saran Tsippora Shainhouse MD, dokter kulit bersertifikat di Beverly Hills dan Instruktur Klinis di University of Southern California, coba gunakan satu produk baru selama seminggu. Hindari menggabungkan banyak produk sekaligus waktu yang sama. Dan kemudian saat kulit kepalamu sedang dalam proses penyembuhan, pilih hanya formulasi kulit yang lembut dan sensitif.
5. Psoriasis atau eksim
Kulit kepala yang gatal juga dapat disebabkan oleh kondisi kulit yang meradang seperti eksim (alias dermatitis atopik, terutama pada bayi, eksim dapat muncul di kulit kepala) dan psoriasis (yang lebih mungkin muncul di kulit kepala orang dewasa). Dr Zeichner mengatakan menjelaskan bahwa kondisi ini muncul ketika sistem kekebalan menjadi “marah” pada kulit, yang menyebabkan bercak merah, bersisik, dan gatal.
Psoriasis terlihat mirip dengan ketombe tetapi biasanya lebih tebal dan merah, catat Esta Kronberg, MD, seorang dokter kulit di Houston, Texas, tetapi penyakit ini dapat diobati dengan cara yang sama seperti perawatan ketombe. Untuk eksim dan psoriasis, Dr. Klein merekomendasikan steroid topikal, analog vitamin D (kalsipotrien), tar batubara, asam salisilat, laser excimer, fototerapi, dan agen imunomodulator untuk kasus yang parah.
Baca juga: Atasi Kulit Kepala Kering dengan Tips dari Para Ahli Berikut Ini
6. Terbakar sinar matahari
“Ada kemungkinan kulit kepala ANda yang gatal tidak lebih dari efek sengatan matahari,” ucap Dr. Shainhouse. Jika Ladies keluar sepanjang hari dan lupa memakai topi, pikirkan dulu kulit terbakar matahari, dan dapatkan kelegaan dengan mandi air dingin dan krim hidrokortison.
7. Kulit kepala kering
“Kondisi kulit kepala kering menandakan hilangnya minyak pelindung kulit kepala,” jelas Dr. Shainhouse. Ladies dapat mencoba kondisioner rambut yang melembapkan atau perawatan kulit kepala serta masker rambut sekali seminggu.
8. Kotoran dan keringat
“Bila Anda tidak cukup sering mencuci rambut, minyak alami, kotoran, dan residu produk menumpuk di akar dan kulit kepala, menyebabkan Anda gatal dan tergores,” kata Dr. Shainhouse. “Kulit kulit kepala mirip dengan kulit wajah dan perlu dicuci.” Dr. Shainhouse merekomendasikan untuk mencuci setiap dua hari sekali.
Jika menurut Ladies rambutmu terlalu kering untuk sering dicuci, balikkan kepala ke bak cuci dan fokus pada akar rambut saja. Gosok kulit kepala dan akar dengan sampo dan pastikan sudah berbusa dengan baik sebelum dibilas untuk melarutkan minyak dan kotoran berlebih.
Selain itu, kulit kepala bisa gatal karena baru saja melewatkan mandi setelah kegiatan yang menyebabkan kamu banyak berkeringat. “Ketika keringat di kulit kepala Anda mengering, itu bisa mengiritasi kulit, membuatnya terasa gatal,” saran Dr. Shainhouse. Solusi sederhana: Cuci rambutmu setiap kali kamu berkeringat/berolahraga.
9. Rosacea
Rosacea secara klasik muncul sebagai kemerahan dan (kadang-kadang) jerawat di wajah. Rosacea mungkin berkobar di panas, setelah makan makanan dan minuman pedas, panas, atau berkafein, atau sebagai akibat dari stres emosional, menurut American Academy of Dermatology. Meskipun biasanya mempengaruhi pipi, dagu, dan hidung, kata Dr. Shainhouse, itu berpotensi mempengaruhi kulit kepala, menyebabkan sensasi gatal atau terbakar atau menyengat. Jika Ladies berpikir bahwa dirimu mungkin menderita rosacea, temui dokter kulit untuk mengetahui rencana manajemen terbaiknya.
10. Folikulitis
Jika kulit kepala gatalmu disertai dengan apa yang tampak seperti jerawat merah—dengan rambut di tengahnya—Ladies mungkin melihat kasus folikulitis, menurut Dr. Khatri. Jerawat mungkin memiliki nanah di dalamnya, dan mungkin gatal atau terbakar. Saat jerawat pecah, mereka bisa mengeluarkan nanah, darah, atau keduanya.
Sebagian besar waktu, gejalanya hilang dengan sendirinya dalam waktu seminggu hingga 10 hari. Secara topikal, Ladies dapat menggunakan pembersih antibakteri, saran Dr. Kronberg, tetapi jika tampaknya tidak hilang dengan sendirinya, Ladies mungkin memerlukan antibiotik oral.
Selain penyebab yang cukup sering terjadi di atas, ada pula loh penyebab kulit kepala gatal yang lebih jarang terjadi. Tunggu bagian duanya hanya di MeraMuda ya!
Sumber: thehealthy.com