Gedung London Sumatera atau lebih dikenal dengan nama Gedung LS, merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kota Medan, Sumatera Utara. Tempat ini sendiri dibangun pada tahun 1906 oleh perusahaan perkebunan Inggris, London Sumatra Plantation (LSP), yang pada saat itu menjadi salah satu perusahaan perkebunan terbesar di Indonesia.
London Sumatera memiliki arsitektur bergaya kolonial Belanda dengan nuansa art deco yang khas. Bangunan ini terdiri dari dua lantai dengan total luas bangunan sekitar 2.000 meter persegi. Pada bagian depan gedung terdapat beranda yang menjorok ke jalan, sehingga memberikan kesan bangunan yang lebih monumental.
Sejarah Panjang Gedung London Sumatera
Gedung LS ini awalnya dibangun sebagai kantor pusat perusahaan LSP, yang pada saat itu menguasai sekitar 5 juta hektar lahan perkebunan di seluruh Indonesia. Selain itu, gedung ini juga menjadi tempat tinggal bagi para ekspatriat yang bekerja di perusahaan LSP.
Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat digunakan sebagai kantor Departemen Perkebunan. Namun, pada tahun 1965, tempat ini ditinggalkan dan mulai mengalami kerusakan serta kebobolan.
Pada tahun 2002, London Sumatera akhirnya diambil alih oleh Pemerintah Kota Medan dan direnovasi untuk dijadikan sebagai Gedung Serba Guna yang digunakan untuk berbagai kegiatan seni dan budaya, seperti pameran seni hingga konser musik.
Namun, sayangnya, Gedung London Sumatera tidak pernah sepenuhnya pulih dari kerusakan yang terjadi selama bertahun-tahun. Beberapa bagian ini mengalami kerusakan parah, seperti atap yang bocor dan dinding yang retak. Meskipun telah dilakukan beberapa kali renovasi, tetapi kondisinya masih jauh dari sempurna.
Bangunan Ini Sekarang Digunakan Untuk
Banyak pihak yang berharap bahwa tempat bersejarah ini dapat dipulihkan sepenuhnya dan dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata sejarah di Kota Medan. Selain itu, gedung ini juga dapat digunakan sebagai tempat pameran seni dan budaya yang terpusat dan mengakomodasi semua jenis acara.
Seiring dengan berjalannya waktu, Gedung London Sumatera semakin banyak menjadi perhatian masyarakat, khususnya para pecinta sejarah dan arsitektur. Pada tahun 2019, kawasan tersebut menjadi salah satu lokasi syuting dalam film Indonesia yang berjudul Imperfect. Dalam film tersebut, bangunan ini digunakan sebagai lokasi untuk adegan pernikahan.
Tempat ini juga pernah menjadi lokasi acara pameran seni oleh seniman lokal Medan, dimana para seniman dapat menampilkan karya-karya mereka di dalam gedung. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan seni dan budaya lokal kepada masyarakat serta untuk menghidupkan kembali sejarah sebagai bangunan bersejarah yang penting.
Gaya Arsitektur Gedung London Sumatera
Salah satu ciri khas arsitektur Gedung LS adalah veranda yang terletak di depan bangunan dan menjorok ke jalan. Veranda ini dilengkapi dengan kaca patri yang terbuat dari kaca berwarna-warni dan memiliki motif geometris yang indah. Bagian ini memberikan kesan monumental pada bangunan dan merupakan salah satu daya tarik utamanya.
Gedung London Sumatera juga memiliki plafon dan ubin lantai yang terbuat dari marmer. Pemilihan bahan-bahan mewah seperti marmer merupakan salah satu ciri khas arsitektur kolonial Belanda. Selain itu, terdapat pula balustrade yang terbuat dari besi cor yang berfungsi sebagai pengaman pada balkon dan tangga di dalam gedung.
Bagian dalamnya juga memiliki ornamen-ornamen art deco yang terlihat pada detail-detail interior. Sebagai contoh, terdapat lampu-lampu gantung dengan bentuk geometris yang unik dan terbuat dari kaca patri berwarna. Selain itu, terdapat pula pintu-pintu dengan desain yang indah dan berfungsi sebagai akses ke berbagai ruangan didalamnya.
Dalam arsitektur kolonial Belanda, bangunan-bangunan biasanya dibangun dengan mengedepankan fungsi dan kenyamanan bagi para penghuninya. Oleh karena itu, bangunan tersebut juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern pada masanya, seperti sistem pengaturan udara yang baik dan listrik yang stabil.
Gedung London Sumatera ini terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani No.2, Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan. Kawasan ini menjadi tempat pertama yang mempunyai lift dan menjadi salah satu cagar budaya di Kota Medan, jadi, kapan kamu mau pergi ke sini?