Memiliki rambut-rambut di tubuh merupakan hal yang normal ya, Ladies. Di bagian kepala, dada, bawah dagu, ketiak, bahkan juga di area intim. Sementara untuk ketebalan rambut-rambut tersebut tergantung pada gen yang dimiliki, menurut Gary Goldenberg, MD, seorang asisten klinis dermatologi di Fakultas Kedokteran Icahn, di Mount Sinai, New York. Ada beberapa rambut tubuh yang sedikit dan warna lebih terang dan sebaliknya. Tekstur rambut-rambut ini juga berbeda pada setiap orang.
Tapi tahukah kamu ternyata kondisi rambut di tubuh bisa mengungkap kondisi sebenarnya tubuh. Saat tiba-tiba saja rambut tubuh tiba-tiba rontok parah atau tumbuh secara lebat, pastilah ada yang tidak beres. Nah, berikut ini ada beberapa kemungkinan yang sedang terjadi di tubuh menurut kondisi rambut-rambut halus.
Kekurangan Zat Besi atau Anemia
Normalnya, semua orang memiliki siklus pertumbuhan rambut. Ada beberapa orang yang mengalami kerontokan pada saat-saat tertentu. Tapi jika tiba-tiba saja terjadi kerontokan hebat pada rambut di area kepala atau tubuh bukan pada siklusnya, hal tersebut mengindikasikan terjadi anemia atau kekurangan zat besi di dalam tubuh.
Para vegan dan vegetarian atau wanita dengan menstruasi yang deras memiliki risiko yang lebih tinggi. Tidak hanya kerontokan rambut saja, dibarengi dengan kuku yang rapuh. Jika kamu merasakan hal tersebut, ada baiknya untuk segera mengunjungi dokter dan melakukan tes darah.
Hormon “Pria” Sedang Tidak Seimbang
Pertumbuhan yang lebat dalam waktu yang singkat atau kerontokan yang parah juga merupakan pertanda hormon pria seperti androgen di dalam tubuh sedang tidak stabil. Androgen atau testosteron merupakan hormon-hormon yang mengontrol perkembangan karakteristik laki-laki, tidak salah jika disebut hormon pria. Meski disebut demikian, perempuan juga memilikinya, namun dalam kadar yang berbeda.
Baca juga: Perhatikan Hal-Hal Ini untuk Menjaga Keseimbangan Hormon
Memiliki Masalah dengan Autoimun
Meski jarang, ada beberapa kondisi autoimun yang memengaruhi rambut. Pasalnya, sistem kekebalan tubuh bisa menyerang folikel rambut. Bisa-bisa terjadi kebotakan atau alopecia totalis atau bisa juga kehilangan semua rambut, termasuk di tubuh. Dalam kondisi tersebut, bisa diobati dengan steroid sistemik, dan rambut bisa tumbuh kembali, meski memerlukan waktu lama.
Terjadi Perubahan Hormon Estrogen
Ternyata, jumlah hormon estrogen di dalam tubuh juga memengaruhi pertumbuhan rambut. Jika estrogen sedang tinggi, rambut akan tumbuh lebat dan sebaliknya, papar Joshua Zeichner, M.D, seorang direktur penelitian kosmetik dan klinis dalam dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai, New York City. Contohnya saja perubahan mendadak kadar estrogen di tubuh setelah hamil atau menghentikan pil KB bisa menyebabkan kerontokan rambut yang parah untuk sementara waktu.
Efek Samping dari Pengobatan yang Dilakukan
Beberapa jenis pengobatan juga berdampak pada rambut, kata Dr. Goldenberg. Misalnya saja beberapa jenis antidepresan atau anti-koagulan, bahkan sampai kemoterapi. Bahkan ada beberapa obat-obatan yang menyebabkan pertumbuhan rambut. Contohnya adalah testosteron danazol sejenis, fenitoin (antikonvulsan), dan beberapa di antaranya. Jadi sebelum melakukan pengobatan atau perawatan besar, ada baiknya untuk bertanya lebih lanjut mengenai dampak untuk tubuh.
Baca juga: Fakta di Balik Mitos Rambut Rontok Menurut Dermatologis
Jadi jika terjadi pertumbuhan atau kerontokan yang tidak wajar, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan. Supaya bisa diketahui lebih jelas apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh dan bisa ditangani dengan tepat ya, Ladies.
Sumber: Prevention