Aktris Melissa Benoist membuat pernyataan mengejutkan melalui siaran di IG TV. Ia menyebut dirinya merupakan korban dari kekerasan rumah tangga. Bukan hanya kekerasan dalam bentuk mental, melainkan secara fisik. Kekerasan rumah tangga yang ia alami pun disebut mengubah dirinya serta pandangannya.
Aktris pemeran Supergirl, Melissa Benoist secara blak-blakan mengungkap dirinya sebagai korban kekerasan rumah tangga. Benoist tak menyebut pelaku, melainkan hanya mendeskripsikan sebagai seorang pria lebih muda yang ia kencani selama beberapa waktu.
Bintang dan aktris Hollywood ini menyebut kekerasan awalnya berbentuk manipulasi secara mental. Sang kekasih saat itu mulai menunjukan rasa cemburu yang diikuti dengan melihat isi ponsel, sampai memintanya mengganti baju ketika akan pergi keluar karena tak ingin orang lain memerhatikan dirinya.
Baca juga: Stop Kekerasan Dalam Pacaran
Setelah 5 bulan bersama, kekerasan secara mental tersebut pun menjadi pukulan fisik. Ia menyebut dirinya “Dijepit dan ditampar berulang kali, ditinju begitu keras hingga aku merasakan sulit bernapas, terseret dengan memegangi rambutku di trotoar, diadu kepala dengan kepala, dicubit sampai kulitku pecah, terbanting ke dinding sehingga dinding papan (drywall) pecah, tersedak.” Benoist mengungkap dia akhirnya melawan. “Saya berubah dan saya tidak bangga dengan perubahan saya,” katanya.
Yang paling parah adalah saat pelaku melemparkan sebuah iPhone kepadanya. Itu menyebabkan iris matanya luka, hampir membuat bola matanya pecah, dan membuat hidungnya patah. Bahkan, pandangan matanya tidak lagi sama sejak insiden itu. Momen ini menjadi titik balik bagi Melissa hingga ia akhirnya memutuskan mengakhiri hubungan itu. Sebuah tayangan di ET Canada, memberitakan pernyataan Melissa dan juga menayangkan video dari tahun 2016. Di video tersebut, Melissa menghadiri The Tonight Show with Jimmy Fallon. Ia menceritakan insiden yang menyebabkan iris matanya luka. Saat itu, sepertinya Melissa harus berbohong demi menutupi kisah yang sebenarnya terjadi. So heartbreaking. 💔
“Apa yang saya alami menyebabkan perubahan tektonik dalam pandangan saya tentang kehidupan,” jelasnya. “Itu mengajari saya apa itu cinta dan tidak. Kekuatan yang saya mampu. Kekerasan yang saya alami dan, ya, bahkan bisa ditoleransi. Kebohongan yang saya katakan, perlindungan yang saya berikan kepada pelaku kekerasan.”
Dia menyimpulkan, “Semua aspek ini melukis potret gelap dan menyeramkan pada masa itu dalam hidup saya, tetapi membatalkan kebiasaan itu dan memutus siklus itu adalah pilihan yang paling memuaskan dan memberdayakan yang pernah saya buat untuk diri saya sendiri. Saya akan sembuh dari ini selama sisa hidup saya, dan tidak apa-apa.”
Melalui postingan di Instagram pribadinya, Melissa Benoist meminta semua orang untuk menonton video tersebut. Ia berharap bisa menyebarkan kesadaran atas kekerasan seksual melalui cerita pengalaman pribadinya.
“Jalan penyembuhan dan rekonsiliasi yang panjang dan berliku telah membawa saya ke momen di mana saya merasa cukup kuat untuk berbicara tentang pengalaman saya secara terbuka, jujur dan tanpa rasa malu,” tulisnya. “Dengan membagikan kisah saya, semoga saya dapat memberdayakan orang lain untuk mencari bantuan dan melepaskan diri dari hubungan yang kasar. Semua orang pantas dicintai tanpa kekerasan, ketakutan, dan kerusakan fisik.”
Benoist mengakhiri catatannya dengan permohonan agar para korban kekerasan rumah tangga lainnya mendapatkan bantuan. “Jika Anda berada dalam krisis dan membutuhkan bantuan untuk menemukan jalan keluar yang aman, hubungi hotline kekerasan dalam rumah tangga: 1-800-799-SAFE,” tulisnya.
Walaupun tidak menyebutkan secara eksplisit siapa pelakunya, netizen sudah menyimpulkan siapa orang yang dimaksud, jika menilik dari timeline hubungan yang dijalani Melissa dan bahwa sang mantan partner lebih muda dari dirinya.
Sumber: ew.com